REKOMENDASI STRATEGI PENGELOLAAN LANSKAP PUBLIK RUANG TERBUKA HIJAU DAN BIRU DI KOTA BOGOR

  • M Shalahuddin Al Ayyubi Program Studi Magister Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, IPB University, Dramaga, Bogor, 16680, Indonesia
  • Hadi Susilo Arifin Program Studi Magister Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, IPB University, Dramaga, Bogor, 16680, Indonesia
  • Regan Leonardus Kaswanto Program Studi Magister Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, IPB University, Dramaga, Bogor, 16680, Indonesia
Kata Kunci: Analytical Hierarchy Process, badan air, Covid-19, ruang publik

Abstrak

Pandemi Covid-19 membatasi ruang gerak dan aktivitas masyarakat. Hal ini menimbulkan kejenuhan dan kebosanan karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Dalam situasi ini, ruang publik yang berupa ruang terbuka hijau dan ruang terbuka biru memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai sarana meningkatkan imunitas dan kesehatan masyarakat. Di masa pasca-pandemi, keberlanjutan dan ketersediaan ruang terbuka hijau publik menjadi semakin penting. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun strategi pengelolaan ruang terbuka hijau dan ruang terbuka biru sebagai lanskap publik di Kota Bogor. Metode yang digunakan meliputi survei lapangan dan Analytical Hierarchy Process. Hasil analisis menunjukkan fungsi utama ruang terbuka hijau publik adalah sebagai estetika lanskap, dengan pembagian wilayah untuk segmen atas berfokus pada fungsi produksi, sedangkan segmen tengah dan segmen bawah sebagai fungsi penyerap dan penyimpanan karbon. Strategi pengelolaan diarahkan pada wisata pertanian dan pengaturan iklim mikro perkotaan.

##plugins.generic.paperbuzz.metrics##

##plugins.generic.paperbuzz.loading##

Unduh

##plugins.generic.usageStats.noStats##

##submission.authorBiographies##

##submission.authorWithAffiliation##

Divisi Manajemen Lanskap, Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian,
IPB University, Dramaga, Bogor, 16680, Indonesia 

##submission.authorWithAffiliation##

Divisi Manajemen Lanskap, Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian,
IPB University, Dramaga, Bogor, 16680, Indonesia 

Referensi

Arifin HS, Nakagoshi N. 2011. Landscape ecology and urban biodiversity in tropical Indonesian cities. J Landscape and Ecological Engineering. 7(1): 33-43. doi: 10.1007/s11355-010-0145-9. DOI: https://doi.org/10.1007/s11355-010-0145-9

Arifin HS, Kaswanto. 2023. Manajemen Ruang Terbuka Biru untuk Pengendali Banjir. Bogor (ID): IPB Press.

Arifin HS. 2015. Revitalisasi Ruang Terbuka Biru sebagai Upaya Manajemen Lanskap pada Skala Bio-Regional. J Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan. 1(3): 172-180. DOI: https://doi.org/10.20957/jkebijakan.v1i3.10294

Arkham HS, Arifin HS, Kaswanto RL. 2014. Strategi Pengelolaan Lanskap Ruang Terbuka Biru di Daerah Aliran Sungai Ciliwung. Jurnal Lanskap Indonesia 6(1): 1-5. doi: 10.29244/jli.v6i1.18125. DOI: https://doi.org/10.29244/jli.v6i1.18125

Darmawan E. 2007. Peranan Ruang Publik dalam Perancangan Kota (Urban Design). Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar 2007. Semarang (ID): Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.

Efendi H, Kaswanto RL, Wardiatno Y, Bengen DG, Setiawan BI, Pawitan H, Soetarto E, Damayanthi E, Arifin HS, Widanarni. 2022. Water Front City: Kota Tepian Air Ramah Lingkungan. Policy Brief Dewan Guru Besar IPB University.

Faradilla E, Kaswanto RL, Arifin HS. 2018. Analisis kesesuaian lahan untuk ruang terbuka hijau dan ruang terbuka biru di Sentul City, Bogor. Jurnal Lanskap Indonesia. 9(2): 101-109. doi: 10.29244/jli.v9i2.17398. DOI: https://doi.org/10.29244/jli.v9i2.17398

Kaswanto RL. 2015. Land suitability for agrotourism through agriculture, tourism, beautification and amenity (ATBA) method. Proc Env. 24: 35–38. doi: 10.1016/j.proenv.2015.03.006. DOI: https://doi.org/10.1016/j.proenv.2015.03.006

Kaswanto RL, Ilmi RM, Nurhayati HSA., 2023. Waterfront city management to realize low carbon landscape in Pekanbaru City, Indonesia. International Journal of Conservation Science. 14(3): 1151-1162. doi: 10.36868/IJCS.2023.03.24. DOI: https://doi.org/10.36868/IJCS.2023.03.24

Pemerintah Republik Indonesia. 2007. Undang - Undang No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Jakarta (ID): Pemerintah Republik Indonesia.

Peraturan Daerah Kota Bogor. No. 8 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor 2011– 2031. Bogor (ID): Pemerintah Kota Bogor.

Ramdhan M, Arifin HS, Suharnoto Y, Tarigan SD. 2018. Penilaian indeks kota ramah air untuk Kota Bogor untuk Penyusunan Strategi Kebijakan. J Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan. 5(1): 27-38. doi: 10.29244/jkebijakan.v5i1.28757. DOI: https://doi.org/10.29244/jkebijakan.v5i1.28757

Rau JG, Wooten DC. 1980. Enviromental Impact Analysis Handbook. United States of America (US): Kingsport press.

Saaty TL. 2008. Decision making with the analytic hierarchy process. Int J Services Sciences. 1(1): 83-98. doi: 10.1504/IJSSCI.2008.017590. DOI: https://doi.org/10.1504/IJSSCI.2008.017590

Susanti WD. 2014. Faktor‐faktor yang mempengaruhi pemanfaatan ruang terbuka publik. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. 6(1): 29‐36.

Ugolini F, Massetti L, Calaza-Martínez P, Cariñanos P, Dobbs C, Ostoic SK, Marin AM, Pearlmutter D, Saaroni H, Šaulienė I, Simoneti M. 2020. Effects of the COVID-19 pandemic on the use and perceptions of urban green space: An international exploratory study. Urban forestry & urban greening. 56 (1): 126. doi: 10.1016/j.ufug.2020.126888. DOI: https://doi.org/10.1016/j.ufug.2020.126888

Xie J, Luo S, Furuya K, Sun D. 2020. Urban parks as green buffers during the COVID-19 pandemic. Sustain. 12(17): 1-17. doi: 10.3390/su12176751. DOI: https://doi.org/10.3390/su12176751

Diterbitkan
2024-08-15
Bagian
Articles