Evaluasi Nutrisi Silase Kultivar Baru Tanaman Sorgum (Sorghum Bicolor) dengan Penambahan Legum Indigofera sp. pada Taraf Berbeda

  • Y L A Holik Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor
  • L Abdullah Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor
  • P M D H Karti Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor

Abstract

Sorghum is a source of fiber which is very potential to be cultivated and developed for forage production. Silage is a forage preservation method based on lactic acid fermentation under anaerobic conditions. Indigofera sp. is a tropical  leguminous trees source with high protein content.  Indigofera has an advantages in production and quality. The research was purposed to analyze the quality of sorghum varieties with the addition of Indigofera sp. different. Materials used in this study include Hybrid 20 sorghum plants, sorghum plants 12FS9006, sorghum plants 13FB7001, sorghum plants 12S49001, Indigofera sp. Plants with levels (0%, 10%, 15%, and 20%), EM4 and molasses. The  equipments for making silage consisting of coper to chop up sorghum plants, scales, sprayers, shovels, sorghum compaction equipment, silos in the form of plastic buckets with plastic bags. The data was analyzed a multiple regression data normality test using  Independent T-method. The results showed that silase sorghum 12FB7001 had higher water contenct, ash content and crude fat, whereas sorghum hybrid 20 had higher protein content and crude fiber. Sorghum 12FS9006 produced  good quality silage (NH3, VFA, KCBK, and KCBO). It is concluded silage quality of the four sorghum cultivars than 0%, 10% and 20% levels.

Keywords: sorghum cultivars, silage, Indigofera sp., quality, digestibility

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah L & Suharlina. 2010. Herbage yield and quality of two vegetative parts of Indigofera at different time of first regrowth defoliation. Media Peternakan. 1(33): 44-49.

Abdullah L. 2014. Mewujudkan konsentrat hijau (green concentrate) dalam industri baru pakan untuk mendorong kemandirian pakan dan daya saing peternakan nasional [orasi Ilmiah]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Ardiansyah. 2016. Kualitas dan fermentabilitas in vitro campuran legum dan silase sorgum varietas Citayam dan galur BMR 3.6 pada umur panen berbeda [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Davies D. 2007. Improving silage quality and reducing CO2 emissions. Agricultural and Food Science. 22:93-107

Despal, Permana IG, Safarina SN & Tatra AJ. 2011. Penggunaan berbagai sumber karbohidrat terlarut air untuk meningkatkan kualitas silase daun rami. Media Peternakan. 34 (1):69-76.

[Direktorat Pakan Ternak]. 2011. Pedoman Umum Pengembangan Lumbung Pakan Ruminansia. Jakarta: Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

Ensminger M E & Olentine C G. 1978. Feeds and Nutrition Complete. California US: The Ensminger Publishing Company

Jayanegara A, Tjakradidjaja AS, & Sutardi T. 2006. Fermentabilitas dan kecernaan in vitro ransum limbah agroindustri yang disuplementasi kromium anorganik dan organik. Media Peternakan. 29(2):54-62.

Jayanegara A, Sofyan A, Makkar HPS, & Becker K. 2009. Kinetika produksi gas, kecernaan bahan organik dan produksi gas metan in vitro pada hay dan jerami yang disuplementasi hijauan mengandung tannin. Media Peternakan. 32(2):120-129.

Mannetje LT. 1999. Silage making in the tropics with particular emphasis on smallholders. Proceedings of the FAO Electronic Conference on Tropical Silage. Rome (IT): FAO

McDonald P, Edwards RA, Greenhalgh JFD & Morgan CA. 2002. Animal Nutrition. 6th Ed. England (UK): Harlow.

McDonald P, Edwards RA, Greenhalgh JFD, Morgan CA, Sinclair LA, & Wilkinson RG. 2010. Animal Nutrition. 7th Ed. England (UK): Prentice Hall, Pearson. Harlow,

Melayu SR. 2010. Pembuatan Silase Hijauan. Padang (ID): Universitas Andalas

Muck RE & Bolsen KK. 1991. Silage preservation and silage additive products in hay and silage management in North America. KK Bolsen,

JJ Baylor, and McCullough (ed). Iowa (US): Nat FeedIngred Assoc, West Des Moines.

Mugiawati, R.E. 2013. Kadar air dan pH silase rumput gajah pada hari ke-21 dengan penambahan jenis aditif dan bakteri asam laktat. Jurnal Ternak Ilmiah. 1 (1): 201-207.

Nur’aini. 2017. Evaluasi nutrien dan fermentabilitas in vitro campuran legum Indigofera sp. dan kultivar baru tanaman sorgum (Sorghum bicolor) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Nurhayati MD. 2008. Kajian in vitro fermentabilitas dan degradabilitas ransum komplit kombinasi rumput lapang, konsentrat dan suplemen pakan multinutrien [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Rahmawati I. G. A. W. D. 2001. Evaluasi in vitro kombinasi lamtoro merah (Acacia villosa) dan gamal (Gliricidia maculate) untuk meningkatkan kualitas pakan pada ternak domba [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Reiber C, Schultze-Kraft R, Peters M, Lentes P, & Hoffmann V. 2010. Promotion and adoption of silage technologies in drought-constrained areas of Honduras. Tropical Grassland. 44:231-245.

Ristianto, U., Soekanto, L & Harlianti, A. 1979. Percobaan Silase. Laporan Konservasi Hijauan Makanan Ternak, Jawa Tengah. Yogyakarta. ID) : Direktorat Bina Produksi, Direktorat Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian dan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada.

Sanchez DGR, Silva JTE, Gil AP, Corona JSS, Wong JAC & Mascoro G. 2010. Forage yield and quality of intercropped corn and soybean in narrow strip. Spanish Journal Agricultural Reserch. 8 (3): 713-721.

Santoso B, Hariadi B. 2008. Komposisi kimia, degradasi nutrien dan produksi gas metana in vitro rumput tropik yang diawetkan dengan metode silase dan hay. Media Peternakan. 31(2):128-137.

Sirappa MP. 2003. Prospek Perkembangan Sorgum di Indonesia sebagai komoditas alternative untuk pangan, pakan, dan industri. Jurnal Litbang Pertanian. 22: 133-140.

Suharlina. 2010. Peningkatan produktivitas Indigofera zollingeriana sebagai pakan berkualitas tinggi melalui aplikasi pupuk organik cair [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Suharlina. 2016. Pemanfaatan dan pengembangan ransum berbasis Indigofera zollingeriana berkualitas untuk kambing perah [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Sumarsono. 2006. Peran tanaman pakan dalam intervensi pertanian berwawasan lingkungan. Makalah utama disajikan dalam silaturahmi ilmiah internal Semarang (ID): Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro.

Sutardi T. 1979. Ketahanan protein bahan makanan terhadap degradasi mikroba rumen dan manfaatnya bagi peningakatan produktivitas ternak. Prosiding Seminar Penelitian dan Penunjang Peternakan. Bogor (ID): LPP Institut Pertanian Bogor.

Telleng MM. 2017. Penyediaan pakan berkualitas berbasis sorgum (Sorghum bicolor) dan Indigofera (Indigofera sollingeria) dengan pola tanam tumpangsari [disertasi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Utomo R. 2015. Konservasi Hijauan Pakan dan Peningkatan Kualitas Bahan Pakan Berserat Tinggi. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Press.

Yusmadi. 2008. Kajian mutu dan palatabilitas silase dan hay ransum komplit berbasis sampah organik primer pada kambing peranakan etawah [tesis]. Bogor ( ID): Institut Pertanian Bogor

Published
2019-10-02
How to Cite
HolikY. L. A., AbdullahL., & KartiP. D. M. H. (2019). Evaluasi Nutrisi Silase Kultivar Baru Tanaman Sorgum (Sorghum Bicolor) dengan Penambahan Legum Indigofera sp. pada Taraf Berbeda. Jurnal Ilmu Nutrisi Dan Teknologi Pakan, 17(2), 38-46. https://doi.org/10.29244/jintp.17.2.38-46