TIPOLOGI KONFORMITAS SOSIAL KELOMPOK PETANI KECIL DALAM MERESPON KEBIJAKAN PERTANIAN ORGANIK DI TASIKMALAYA JAWA BARAT

  • Hana Indriana Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB University, Dramaga, Bogor, 16680, Indonesia
  • Helmy Akbar Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, IPB University, Dramaga, Bogor, 16680, Indonesia
Kata Kunci: konformitas sosial, pertanian organik, kelompok petani kecil, kebijakan pertanian organik

Abstrak

Kelompok petani skala kecil dalam pertanian organik biasanya dibentuk melalui ikatan erat antar anggota yang terlibat dalam kelompok regional tertentu. Kelompok tani ini dibentuk untuk memudahkan anggotanya dalam menaati peraturan yang berlaku dan peraturan baku yang diterapkan dalam pertanian organik. Tingkat kepatuhan kelompok tani dalam melaksanakan aturan berbeda tergantung oleh faktor sosiologis. Kajian ini berupaya mengungkap argumentasi di balik fakta bagaimana sekelompok petani skala kecil mampu mematuhi peraturan yang berlaku, sementara kelompok lain tidak mampu beradaptasi. Penelitian bertujuan menganalisis tipologi pola kesesuaian kelompok tani padi organik perintis yang terdiri dari petani skala kecil dalam memenuhi standar tata kelola pertanian organik di Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif menggunakan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga jenis pola kesesuaian yang terjadi pada petani padi organik, yaitu: (1) kepatuhan penuh terhadap peraturan, (2) kepatuhan sebagian terhadap peraturan, (3) ketidakpatuhan terhadap peraturan dan ketentuan. Studi ini juga mengungkapkan beragamnya motivasi, kepentingan, dan pilihan rasional masing-masing petani yang mempengaruhi konformitas. Berdasarkan hal tersebut, diketahui bahwa petani lokal memiliki kepatuhan yang berbeda terhadap aturan pertanian organik. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang sesuai tipologi kelompok yang mengakomodasi keragaman dalam implementasi praktik pertanian organik. Salah satunya, kebijakan yang mampu mendukung penerapan pertanian organik yang berkelanjutan pada masyarakat lokal.

##plugins.generic.paperbuzz.metrics##

##plugins.generic.paperbuzz.loading##

Unduh

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Arifin HS, Munandar A, Nurhayati HSA, Kaswanto RL. 2009. Potensi Kegiatan Agrowisata di Perdesaan (Buku Seri IV: Manajemen Lanskap Perdesaan bagi Kelestarian dan Kesejahteraan Lingkungan). Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Arifin HS, Munandar A, Schultin KG, Kaswanto RL. 2012. The role and impacts of small-scale, homestead agro-forestry systems ("pekarangan") on household prosperity: An analysis of agro-ecological zones of Java, Indonesia. International Journal of AgriScience. 2(10) 896-914.

Brinkerhoff DW, Goldsmith AA. 1992. Promoting the sustainability of development institutions: A framework for strategy. World Development. 20(3): 369–383. doi: 10.1016/0305-750X(92)90030-Y. DOI: https://doi.org/10.1016/0305-750X(92)90030-Y

Budiman VP, Nurhayati HSA, Arifin HS, Astawan M, Kaswanto RL. 2013. Optimalisasi fungsi pekarangan melalui Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Prosiding Lokakarya Nasional dan Seminar FKPTPI, Bogor, 2-4.

Buggle JC. 2020. Growing collectivism: irrigation, group conformity and technological divergence. J Econ Growth. 25: 147–193. doi: 10.1007/s10887-020-09178-3. DOI: https://doi.org/10.1007/s10887-020-09178-3

Cialdini RB. Godstein NJ. 2004. Sosial influence: Compliance and conformity. Annu. Rev. Psychol. 55: 591-621. doi: 10.1146/annurev.psych.55.090902.142015. DOI: https://doi.org/10.1146/annurev.psych.55.090902.142015

DeLind L. 2000. Transforming organic agriculture into industrial organic products: Reconsidering national organic standards. Human Organization. 59(2): 198-208. DOI: https://doi.org/10.17730/humo.59.2.hm8263678687n536

Feldman S. 2003. Enforcing sosial conformity: A theory of authoritarianism. Political Psychology. 24(1): 41-47. doi: 10.1111/0162-895X.00316. DOI: https://doi.org/10.1111/0162-895X.00316

Fitriyani N, Widodo PB, Fauziah N. 2013. Hubungan antara konformitas dengan perilaku konsumtif pada mahasiswa di Genuk Indah Semarang. Jurnal Psikologi. 12(1): 1-14. doi: 10.14710/jpu.12.1.1-14. DOI: https://doi.org/10.30872/psikostudia.v1i1.2123

Hidayanti NW. 2016. Hubungan harga diri dan konformitas teman sebaya dengan kenakalan remaja. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia. 1(2): 31-36.

Hubeis M, Widyastuti H, Wijaya NH. 2014. Prospek cerah produksi sayuran organik bernilai tambah tinggi berbasis petani. Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan 1(2): 110-115. https://journal.ipb.ac.id/index.php/jkebijakan/article/view/10302. DOI: https://doi.org/10.20957/jkebijakan.v1i2.10302

Karami E, Keshawarz M. 2010. Sociology of sustainable agriculture. sociology, organic farming, climate change and soil science. Sustainable Agriculture Review. doi: 10.1007/978-90-481-3333-8. DOI: https://doi.org/10.1007/978-90-481-3333-8_2

Ma Junqiao, Zhou W, Guo S, Deng X, Song J, Xu D. 2022. Effects of conformity tendencies on farmers’ willingness to take measures to respond to climate change: evidence from Sichuan Province, China. International Journal of Environmental Research and Public Health. 19(18): 11246. doi: 10.3390/ijerph191811246. DOI: https://doi.org/10.3390/ijerph191811246

Moser CM, Barrett CB. 2002. Labor, Liquidity, Learning, Conformity and Smallholder Technology Adoption: The Case of Sri in Madagascar Annual meeting, July 28-31, Long Beach, CA 19680, American Agricultural Economics Association (New Name 2008: Agricultural and Applied Economics Association). DOI: https://doi.org/10.2139/ssrn.328662

Nee V. 2005. New Institutionalism, Economic And Sociological. Princeton (US): Princeton University Press.

Padmanabhan M, Beckman V. 2009. Institution and sustainability: introduction and overview. In Book: Institution and Sustainability: Political Economy of Agriculture and The Environment: Essay In Honour of Konrad Hagedorn. London (UK): Springer.

Sartika M, Yandri H. 2019. Pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap konformitas teman sebaya. Indonesian Journal of Counseling and Development. 1(1): 9-17. doi: 10.32939/ijcd.v1i1.351. DOI: https://doi.org/10.32939/ijcd.v1i1.351

Sjaf S, Kaswanto RL, Hidayat NK, Barlan ZA, Elson L, Sampean S, Gunadi H. 2021. Measuring achievement of sustainable development goals in rural area: A case study of sukamantri village in Bogor District, West Java, Indonesia. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan. 9(2). doi: 10.22500/9202133896. DOI: https://doi.org/10.22500/9202133896

Suminar E, Meiyuntari T. 2015. Konsep diri, konformitas dan perilaku konsumtif pada remaja. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia. 4(2): 145-152. doi: 10.30996/persona.v4i02.556. DOI: https://doi.org/10.30996/persona.v4i02.556

Vanclay F, Silvasti T, Howden P. 2007. Styles, parables and scripts: diversity and conformity in australian and finnish agriculture. Rural Society. 17(1): 3–8. doi: 10.5172/rsj.351.17.1.3. DOI: https://doi.org/10.5172/rsj.351.17.1.3

Vanclay F, Silvasti T. 2009. Understanding the sociocultural processes that contribute to diversity and conformity among farmers in Australia, Finland and The Netherlands. Andersson, K., et al., (Ed.) in Beyond the Rural-Urban Divide: Cross-Continental Perspectives on the Differentiated Countryside and its Regulation Research in Rural Sociology and Development. 4: 151-167. doi: 10.1108/S1057-1922(2009)0000014009. DOI: https://doi.org/10.1108/S1057-1922(2009)0000014009

Vatmawati S. 2019. Hubungan konformitas siswa dengan pengambilan keputusan karir. Empati: Jurnal Bimbingan dan Konseling. 6(1): 55-70. doi: 10.26877/empati.v6i1.4114. DOI: https://doi.org/10.26877/empati.v6i1.4114

Wibisono RA, Kartodihardjo H. 2017. Kelembagaan hutan rakyat studi kasus kelompok tani taruna tani Desa Karyasari Kecamatan Leuwiliang Bogor. Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan. 4(3): 226-238. https://journal.ipb.ac.id/index.php/jkebijakan/article/view/25999. DOI: https://doi.org/10.20957/jkebijakan.v4i3.25999

Wollni M, Andersson C. 2013. Spatial effect in organic agriculture adoption in Honduras: The role of social conformity, positive externalities, and information. Annual Meeting, August 4-6, 2013, Washington, D.C. 149911, Agricultural and Applied Economics Association.

Wollni M, Andersson C. 2014. Spatial pattern of organic agriculture adoption: Evidence from Honduras. Ecological Economics. 97: 120-128. doi: 10.1016/j.ecolecon.2013.11.010. DOI: https://doi.org/10.1016/j.ecolecon.2013.11.010

Diterbitkan
2024-08-15
Bagian
Articles
Tidak ada artikel terkait yang ditemukan