Pestisida Nabati Berbahan Baku Limbah Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) untuk Mengatasi Hama Penting pada Tanaman Asparagus (Asparagus officinalis)

  • Dina Layali Damanik
  • Shilfa Novianti IPB University
  • Cindy Anola Ifana
  • Lutfi Firmansyah
  • Sindy Wandira
  • Ridwan Fauzillah
  • Ratna Dewi
  • Andrian Rakanu
  • Ainul Firman Gupi
  • Salma Hanifa
  • Ruly Anwar
  • Ichsan Ahmad Fauzi

Abstract

Asparagus merupakan tanaman dari golongan hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi pada kancah global maupun nasional. Tanaman asparagus di Indonesia merupakan jenis varietas dari hasil introduksi negara yang berada di kawasan subtropis, hal ini menyebabkan pertumbuhan tanaman asparagus tidak dapat optimal di Indonesia. Selain itu, kondisi suhu dan kelembaban yang tinggi di Indonesia menyebabkan tanaman asparagus rentan terserang oleh penyakit dan hama. Desa Cigunungsari belum lama melakukan budidaya tanaman asparagus sehingga banyak masalah yang terjadi. Ulat grayak (Spodoptera litura) adalah hama utama yang menyerang asparagus di Desa Cigunungsari sehingga mengakibatkan adanya penurunan pada jumlah panen serta kualitas asparagus, sehingga diperlukan upaya untuk dapat mengatasi masalah tersebut. Upaya yang dilakukan yaitu melakukan sosialisasi pestisida nabati dari limbah kulit bawang merah kepada masyarakat Desa Cigunungsari. Ulat grayak memiliki sifat yang polifag sehingga memungkinkan untuk menyerang tanaman lain. Pembuatan pestisida nabati cukup mudah dilakukan, yakni merendam kulit bawang dengan toples berisi air. Rendaman tersebut kemudian ditutup rapat dan difermentasi selama 48 jam sebelum diaplikasikan. Pestisida nabati ini masih belum dapat dinyatakan efektif untuk mengendalikan hama ulat grayak. Stadia telur merupakan stadia yang dilaporkan petani berhasil dikendalikan serta pestisida ini bersifat repelen bagi semut.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arsi, Kemal A. 2021. Pengaruh kultur teknis terhadap serangan hama Spodoptera litura pada tanaman cabai merah (Capsicum annum L.) di Desa Kerinjing Kecamatan Dempo Utara Kota Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Planta Simbiosa. 3(1): 66-77.

Batubara RNS. 2020. Uji efektivitas beberapa konsentrasi ekstrak daun ketapang (Terminalia catappa L.) terhadap ulat grayak (Spodoptera litura) secara in vitro. [Skripsi]. Riau (ID): Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Budiyanto MA. 2016. Cara Membuat Insektisida Organik. Malang (ID): Universitas Muhammadiyah Malang Press.

Fattah A, Ilyas A. 2016. Siklus hidup ulat grayak (Spodoptera litura, F) dan tingkat serangan pada beberapa varietas unggul kedelai di Sulawesi Selatan. Pada: Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Banjarbaru, Sulawesi Selatan, 20 Juli 2016.

Marwoto, Suharsono. 2008. Strategi dan komponen teknologi pengendalian ulat grayak (Spodoptera litura) pada tanaman kacang kedelai. Jurnal Litbang Pertanian. 27(4): 131-136.

Mulyati S. 2020. Efektivitas pestisida alami kulit bawang merah terhadap pengendalian hama ulat tritip (Plutella xylostella) pada tanaman sayur sawi hijau. JNPH. 8(2): 79-86.

Pracaya. 2005. Hama dan Penyakit. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Pratama OS, Sumada IM, Fajar NMAP. 2020. Pemberdayaan masyarakat budidaya asparagus pada kelompok tani renjani di Banjar Selantang Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Jurnal Administrasi Publik. 5(2): 152-157.

Saenong SM. 2016. Tumbuhan Indonesia potensia sebagai insektisida nabati untuk mengendalikan hama kumbang bubuk jagung (Sitophilus sp.). Jurnal Litbang Pertanian. 35(3): 131-142. https://doi.org/10.21082/jp3.v35n3.2016.p131-142

Sanchenia Z, Onggo TM, Sutari W. 2017. Respon pertumbuhan dan hasil panen rebung periode pertama lima kultivar asparagus pada berbagai konsentrasi larutan garam. Jurnal Kultivasi. 16(3): 482-489.

Susanto A, Supriyadi Y, Tohidin, Iqbal M. 2018. Keragaman serangga hama pada tanaman asparagus (Asparagus officinalis L.) di sentra budidaya tanaman agroduta Lembang Jawa Barat. Jurnal Agrikultura. 29(1): 48 - 54.

Published
2022-10-31