Pola Sebaran Spasial Stunting di Kabupaten Lampung Selatan dengan Pendekatan Autokorelasi Spasial

  • Wayan Wardana Magister Ilmu Perencanaan Wilayah, Sekolah Pascasarjana, IPB University, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680, Indonesia
  • Khursatul Munibah Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680, Indonesia
  • Yayuk Farida Baliwati Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB University, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680, Indonesia
Keywords: LISA, Moran’s index, spatial correlations, stunting, water

Abstract

Stunting is a condition in toddlers who experience failure to thrive due to chronic malnutrition which causes children to be shorter than their cohort. The Indonesian Ministry of Health's Basic Health Research in 2018 reported that the prevalence of stunting in the South Lampung Regency was above the WHO standard of 20%, although it decreased from 43.01% in 2013 to 29.08% in 2018. This study aims to identify spatial distribution pattern of stunting prevalence in the South Lampung Regency. The methods included Moran's Index, Moran's Scatterplot, Local Indicator of Spatial Association (LISA) and correlation analysis. The results showed that there was a spatial autocorrelation to the prevalence of stunting in South Lampung Regency with the spatial distribution pattern being clustered. The grouping of areas in the high-high (HH) cluster is mostly located in villages in Kalianda District with one of the contributing factors being the joint use of water from inappropriate sources. Clean water provision is expected to reduce stunting prevalence in the South Lampung Regency.

References

[TNP2K], T. N. P. P. K. (2017). 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting).

Aminah, S., & Wahyuni, S. (2018). Hubungan Konstruksi Sumur Dan Jarak Sumber Pencemaran Terhadap Total Coliform Air Sumur Gali Di Dusun 3A Desa Karang Anyar Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Analis Kesehatan, 7(1), 698. https://doi.org/10.26630/jak.v7i1.921

Aryastami, N. K., & Tarigan, I. (2017). Kajian Kebijakan dan Penanggulangan Masalah Gizi Stunting di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan, 45(4), 11–19. https://doi.org/10.22435/bpk.v45i4.7465.233-240

Beal, T., Tumilowicz, A., Sutrisna, A., Izwardy, D., & Neufeld, L. M. (2018). A review of child stunting determinants in Indonesia. Maternal and Child Nutrition, 14(4), 1–10. https://doi.org/10.1111/mcn.12617

Desyanti, C., & Nindya, T. S. (2017). Hubungan Riwayat Penyakit Diare dan Praktik Higiene dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simolawang, Surabaya. Amerta Nutrition, 1(3), 243. https://doi.org/10.20473/amnt.v1i3.6251

Fitri, M., Hudawan, D., & Sungkowo, A. (2021). Analisis Karakteristik dan Kualitas Mata Air di Desa Redin, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo. Lingkungan Kebumian, 3, 1–12.

Halim, F., Warouw, S. M., Rampengan, N. H., & Salendu, P. (2017). Hubungan Jumlah Koloni Escherichia Coli dengan Derajat Dehidrasi pada Diare Akut. Sari Pediatri, 19(2), 81. https://doi.org/10.14238/sp19.2.2017.81-5

Lee, J., & Wong, D. W. (2001). Statistical Analysis With Arcview Gis. In Earth Surface Processes and Landforms (Vol. 26, Issue 9). https://doi.org/10.1002/esp.249.abs

Ngaisyah, R. D. (2015). Hubungan Sosial Ekonomi Dengan Kejadian Stunting pada Balita di Desa Kanigoro, Saptosari Gunung Kidul. Jurnal Medika Respati, 10(4), 65–70.

Nirmalasari, N. O. (2020). Stunting Pada Anak : Penyebab dan Faktor Risiko Stunting di Indonesia. Qawwam: Journal For Gender Mainstreaming, 14(1), 19–28. https://doi.org/10.20414/Qawwam.v14i1.2372

Nisa, S. L. (2018). Kebijakan Penanggulangan Stunting di Indonesia. Jurnal Kebijakan Pembangunan, 13, 173–179.

Olo, A., Mediani, H. S., & Rakhmawati, W. (2021). Hubungan Faktor Air dan Sanitasi dengan Kejadian Stunting

pada Balita di Indonesia. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1113–1126. https://doi.org/https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.788

Pfeiffer, D. U., Robinson, T. P., Stevenson, M., Stevens, K. B., Rogers, D. J., & Clements, A. C. A. (2008). Spatial Analysis in Epidemiology. In Spatial Analysis in Epidemiology. Oxford University Press. https://doi.org/10.1093/acprof:oso/9780198509882.001.0001

Purwanto, E. W. (2020). Pembangunan Akses Air Bersih Pasca Krisis Covid-19. Jurnal Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development Planning, 4(2), 207–214. https://doi.org/10.36574/jpp.v4i2.111

Ramadani, I. R., Rahmawati, R., & Hoyyi, A. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Buruk Balita Di Jawa Tengah Dengan Metode Spatial Durbin Model. Jurnal Gaussian, 2(4), 333–342.

Renyoet, B. S., Martianto, D., & Sukandar, D. (2016). Potensi Kerugian Ekonomi Karena Stunting Pada Balita Di Indonesia Tahun 2013. Jurnal Gizi Dan Pangan, 11(3), 247–254.

Revildy, W. D., Sarah, S., Lestari, S., & Nalita, Y. (2020). Pemodelan Spatial Error Model (Sem) Angka Prevalensi Balita Pendek (Stunting) Di Indonesia Tahun 2018.

Rosha, B. C., Hardinsyah, & Baliwati, Y. F. (2012). Analisis Determinan Stunting Anak 0-23 Bulan pada Daerah Miskin di Jawa Tengah dan Jawa Timur. The Journal of Nutrition and Food Research, 35(1), 34–41.

Saputri, R. A., & Tumangger, J. (2019). Hulu-Hilir Penanggulangan Stunting Di Indonesia. Journal of Political Issues, 1(1), 1–9. https://doi.org/10.33019/jpi.v1i1.2

Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu.

Sipahutar, T., Eryando, T., Budhiharsana, M. P., Siregar, K. N., Aidi, M. N., Minarto, Utari, D. M., Rahmaniati, M., & Hendarwan, H. (2021). Finding Stunting Hotspot Areas in Seven Major Islands Using Spatial Analysis: for the Acceleration of Stunting Prevention in Indonesia. MedRxiv, 2021.03.31.21254736.

Sukmawati, Abidin, U. W., & Hasnia. (2021). Hubungan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita di Desa Kurma. Journal Peqguruang: Conference Series, 3(2), 495–502.

Sulistyorini, I. S., Edwin, M., & Arung, A. S. (2017). Analisis Kualitas Air Pada Sumber Mata Air Di Kecamatan Karangan Dan Kaliorang Kabupaten Kutai Timur. Jurnal Hutan Tropis, 4(1), 64. https://doi.org/10.20527/jht.v4i1.2883

Sumartini, E. (2020). Studi Literatur : Dampak Stunting Terhadap Kemampuan Kognitif Anak. Jurnal Seminar Nasional, 2(01), 127–134.

Wahdah, S., Juffrie, M., & Huriyati, E. (2015). Faktor risiko kejadian stunting pada anak umur 6-36 bulan di Wilayah Pedalaman Kecamatan Silat Hulu, Kalimantan Barat. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia, 3(2), 119–130.

Widanti, Y. A. (2017). Prevalensi, Faktor Risiko, dan Dampak Stunting pada Anak Usia Sekolah. Jurnal Teknologi Dan Industri Pangan, 1(1), 23–28.

Yourkavitch, J., Burgert-Brucker, C., Assaf, S., & Delgado, S. (2018). Using geographical analysis to identify child health inequality in sub-Saharan Africa. PLoS ONE, 13(8). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0201870

Published
2023-02-28
How to Cite
WardanaW., MunibahK., & BaliwatiY. F. (2023). Pola Sebaran Spasial Stunting di Kabupaten Lampung Selatan dengan Pendekatan Autokorelasi Spasial. Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah Dan Perdesaan), 7(1), 68-78. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2023.7.1.68-78