Analisis Spasial Pengaruh Alokasi Ruang dan Pola Kepemilikan Lahan terhadap Konversi Lahan Sawah: Studi Kasus Kecamatan Rajeg

Spatial Analysis the Effect of Spatial Patterns and Land Ownership Status on Paddy Field Conversion: A Case Study of Rajeg District

  • Afan Ray Mahardika Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Jalan Meranti Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat 16680, Indonesia
  • Baba Barus Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Jalan Meranti Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat 16680, Indonesia
  • Didit Okta Pribadi Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bali, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Candikuning Baturiti Tabanan, Bali 82191, Indonesia
Keywords: conversion of paddy field, land tenure, landscape metric method

Abstract

Tangerang Regency is one of the regencies in Banten Province, which has a fairly established agricultural system with fertile land potential for the agricultural sector. The central government has prioritized the regenciy’s rice field are as one of the food barns of Indonesia. Rajeg District is one of nine districts in Tangerang Regency that has been designated as a food barns. Land conversion has been a threat in implementing stable and sustainable food security. Significantly, conversion of paddy fields can affect the availability of food and inventory of rice fields. The purpose of this study is to analyze the spatial pattern of land use change conversion using the Landscape Metrics method. Data used in this research are secondary data, including land use maps of 2005, 2012, and 2018, spatial pattern maps of Tangerang Regency Spatial Plan (RTRW) 2011-2031, and maps of land ownership status in Rajeg District. Result of the analysis shows that the largest conversion of land use change occurs in paddy fields into developed land in agricultural areas with unregistered land ownership status (not registered and not certified). The characteristic of spatial pattern of this conversion type covers a wide conversion area with various forms of conversion geometry. Patch density tends to cluster (not fragmented). The built-up land formed in this type of conversion tends to be massive and in the form of clusters.

References

Budiman, Y. (2009). Konversi Lahan Pertanian sebagai Strategi Adaptasi Petani (Kasus di RW 02 Desa Gunung Picung, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor). Thesis. Institut Pertanian Bogor

Bryon & Leslie. (2008). Spatial Methodologies for Integrating Social and Biophysical Data at a Regional of Catchment Scale. Land Use Change: Science, Policy and Management. London

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang. (2001). Data Dalam Angka Kabupaten Tangerang Tahun 2001. Badan Pusat Statistik.

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang. (2018). Data Dalam Angka Kabupaten Tangerang Tahun 2018. Badan Pusat Statistik.

Debbage, N. A. (2012). Quantifying Urban Form via Spatial Metrics and Its Climatic Implication. The University of Georgia: Athens, GA, USA.

Deininger, K., Ali, A. D., & Alemu, T. (2011). Impacts of Land Certification on Tenure Security, Investment, and Land Market Participation: Evidence from Ethiopia. Land Economics, 87 (2), 312-334.

Effendi, P. M. L. & Asmara, A. (2014). Dampak Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Variabel Ekonomi Lain Terhadap Luas Sawah di Koridor Ekonomi Jawa. Jurnal Agribisnis Indonesia, 2 (1), 21-32.

Handayani, R. H. (2015). Penggunaan Lahan dan Nilai Sewa Lahan (Land Rent) Di Kawasan Puncak. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Holden, S. T., Deininger, K., & Ghebru, H. (2010). Impact of land registration and certification on land border conflicts in Ethiopia. https://www.researchgate.net/publication/228433462_Impact_of_land_registration_and_certification_on_land_border_conflicts_in_Ethiopia. [5 November 2019].

Indrayani, P., Mitani, Y., Djamaluddin, I., & Ikemi, H. (2017). A GIS Based Evaluation of Land Use Changes and Ecological Connectivity Index. Geoplanning: Journal of Geomatics and Planning, 4 (1), 9-18.

Isa, I. T. (2008). Penataan Ruang dalam Perspektif Pertanahan. Buletin Tata Ruang, Edisi Maret- April 2008.

Jatayu, A., Rustiadi, E. & Pribadi, D. O. (2020). A Quantitative To Characterizing The Changes and Managing Urban Form For Sustaining The Suburb of a Mega-Urban Region: The Case of North Cianjur. Sustainability, 12, 8085; doi:10.3390/su12198085

Karenina, A., Rustiadi, E. & Syaukat, Y. (2016). Strategi Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kabupaten Tangerang. Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah, 8 (2), https://doi.org/10.29244/jurnal_mpd.v8i2.24827

Kurnianti, D. N., Rustiadi, E., & Baskoro D. P. T. (2015). Land Use Projection for Spatial Plan Consistency in Jabodetabek. Indonesian Journal of Geography, 47 (2), 124-131.

Magidi, J. & Ahmed, F. (2018). Assessing Urban Sprawl Using Remote Sensing and Landscape Metrics: A Case Study of City of Tshwane, South Africa. Egypt. J. Remote Sens. Space Sci, 21, 241–253.

Mardiana, Y. S., Siregar, H., & Juanda, B. (2016). Pengaruh Sertifikasi Tanah Terhadap Nilai Tanah dan Kondisi Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen, 2 (3), 304-311.

Martini, S. (2011). Analisis Dampak Perubahan Penggunaan Tanah Terhadap Lingkungan di Kabupaten Tangerang. Thesis. Institut Pertanian Bogor.

Marzuki, A. (2018). Analisis Tingkat Perkembangan Wilayah, Konversi Tanah dan Rasio Tanah Terdaftar serta Arahan Pengembangan Wilayah di Kabupaten Cirebon. Thesis. Institut Pertanian Bogor.

Mendoza, M. E., Granados, E. L., Geneletti, D., Perez-Salicrup, D. R. & Salinas, V. 2011. Analysing Land Cover and Land Use Change Processes At Watershed Level: A Multitemporal Study In The Lake Cuitzeo Watershed Mexico (1975-2003). Applied Geography, 31 (1), 237-250.

Murtadho, A., Wulandari, S., Wahid, M., & Rustiadi, E. (2018). Perkembangan Wilayah dan Perubahan Tutupan Lahan di Kabupaten Purwakarta sebagai Dampak dari Proses Konurbasi Jakarta-Bandung. Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan), 2 (2),195-208

Pasandaran, E. (2006). Alternatif Kebijakan Pengendalian Konversi Lahan Sawah Beririgasi di Indonesia. Jurnal Litbang Indonesia, 25 (4), 123-129.

Pemerintah Republik Indonesia. (1960). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. Jakarta (ID): Sekretaris Negara.

Pemerintah Republik Indonesia. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Jakarta (ID): Sekretariat Negara.

Pemerintah Republik Indonesia. (2009). Undang Undang Nomor 41 tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Jakarta (ID): Sekretariat Negara

Pribadi, D. O. & Pauleit, S. (2015). The Dynamics of Peri-urban Agriculture During Rapid Urbanization of Jabodetabek Metropolitan Area. Land Use Policy, 48, 13-24.

Pribadi, D. O., & Pauleit, S. (2016). Peri-urban Agriculture in Jabodetabek Metropolitan Area and its Relationship with The Urban Socio Economic System. Land Use Policy, 55, 265-274.

Pribadi D. O, Vollmer, D. & Pauleit S. (2018). Impact peri-urban agriculture on runoff and soil erosion in the rapidly developing metropolitan area of Jakarta, Indonesia. Regional Environmental Change, 18 (3).

Rustiadi, E., Panuju, D. R. & Saefulhakim, S. (2003). Analisis Kecenderungan dan Dampak Proses Suburbanisasi Wilayah Jabodetabek: Suatu Upaya Pengembangan Model Pembangunan Wilayah Metropolitan. Institut Pertanian Bogor

Rustiadi, E. (2007). Penataan Ruang sebagai Pengelolaan Kepentingan dan Sumberdaya Bersama. Dialog Publik Tata Ruang Nasional: Antara Kepentingan Publik dan Ekonomi, Jakarta 6 Maret 2007.

Rustiadi, E., Saefulhakim, S. & Panuju, D. R. (2011). Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Crespent Press dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Ruswandi, A., Rustiadi, E. & Mudikdjo, K. (2007). Dampak Konversi Lahan Pertanian Terhadap Kesejahteraan Petani dan Perkembangan Wilayah: Studi Kasus di Daerah Bandung Utara. Jurnal Agro Ekonomi, 25 (2), 207-219

Sitorus, S. R. P., Putri, R. & Panuju, D. R. (2009). Analisis Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Tangerang. Jurnal Tanah dan Lingkungan, 11 (2), 41-48

Trimarmanti, T. K. E. (2014). Evaluasi Perubahan Penggunaan Lahan Kecamatan di Daerah Aliran Sungai Cisadane Kabupaten Bogor. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 2 (1), 55-72.

Utami, W., Artika, I. G. K. & Arisanto, A. (2018). Aplikasi Citra Satelit Penginderaan Jauh Untuk Percepatan Identifikasi Tanah Terlantar. Jurnal Bhumi. 4 (1), 53-66.

Widjayatnika, B., Baskoro, D. P. T., & Pravitasari, A. E. (2018). Analisis Perubahan Penggunaan Lahan dan Arahan Pemanfaatan Ruang untuk Pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan), 1 (3), 243-257.

Wulandari, S. (2018). Pola Spasial Inkonsistensi Pemanfaatan Ruang Dengan Keterkaitan Status Kepemilikan-Penguasaan Lahannya di Sub DAS Ciliwung Hulu. Thesis. Institut Pertanian Bogor.

Published
2021-02-28
How to Cite
MahardikaA. R., BarusB., & PribadiD. O. (2021). Analisis Spasial Pengaruh Alokasi Ruang dan Pola Kepemilikan Lahan terhadap Konversi Lahan Sawah: Studi Kasus Kecamatan Rajeg: Spatial Analysis the Effect of Spatial Patterns and Land Ownership Status on Paddy Field Conversion: A Case Study of Rajeg District. Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah Dan Perdesaan), 5(1), 44-60. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2021.5.1.44-60