Arahan Pengembangan Perkebunan Teh (Camellia Sinensis (L.) O. Kuntze) Rakyat di Kabupaten Tasikmalaya

  • Agung Lukman Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga Bogor 16680
  • Atang Sutandi Departemen Ilmu Tanah dan Sumber daya Lahan, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Jl. Meranti Kampus IPB Dramaga Bogor 16680
  • Khursatul Munibah Departemen Ilmu Tanah dan Sumber daya Lahan, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Jl. Meranti Kampus IPB Dramaga Bogor 16680
Keywords: commodity, feasibility of tea farming, land suitability, spatial analysis

Abstract

Tea is a common plantation commodity cultivated by the community and developed by Tasikmalaya government.According to Tasikmalaya regency regional planning, tea has been established as one of commodities at but it doesn’t have further policy dvelopment. The aims of this study are (1) to identify smallholdertea plantation; (2) to analyze land suitability and to identify potential development areas for tea crop; (3) to analyze the feasibility of tea farming; (4) to determine policy development of smallholdertea plantation. Satellite image interpretation was used toidentify smallholdertea plantation. A method of matching criteria was used to analyze land suitability for tea crop and the potential development areas weredetermined by using descriptive analytic. SWOT analysis was used to determine the policy development of smallholdertea plantation. The results showed that tea smallholder plantation was about 6,956hectares. The suitable land for tea crop was about 55,310 hectares and its potential development area was about 14,979 hectares. Smallholdertea plantations was feasible to be developed with R/C ratio 1.73. In order to support the development of smallholdertea plantation some recommendations aresuggested consisting of (1) the government should encourage the development of tea processing industry to increase farmers income; 2) smallholdertea plantation should be extended considering land availability and suitability; 3) the role of tea smallholder farmer groups and privates plantation should be enhanced to develop tea plantation as a strategic commodity in Tasikmalaya Regency.

References

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tasikmalaya. (2011). Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011 – 2031. Tasikmalaya: Bappeda Kabupaten Tasikmalaya.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tasikmalaya. (2016). Kajian Pemanfaatan Lahan Kritis di Kabupaten Tasikmalaya. Tasikmalaya: Bappeda Kabupaten Tasikmalaya.

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tasikmalaya. (2015). Identifikasi Komoditi Perkebunan (Teh) di Kabupaten Tasikmalaya. Tasikmalaya: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tasikmalaya.

Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian. (2012). Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Data Komoditas Perkebunan (PDKP). Jakarta: Kementerian Pertanian.

Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat. (2017). Informasi Harga Pucuk Teh. Info Harga. www.disbun.jabarprov.go.id [20 April 2017].

Efendi, D.S., Syakir, M., Yusron, M., & Wiratno. (2010). Budidaya dan Pasca Panen Teh. Jakarta: BPPP Kementerian Pertanian.

Hardjowigeno, S. & Widiatmaka. (2007). Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tata Guna Lahan. Yogyakarta: UGM Press.

Hikmatullah, Suparto, Tafakresnanto, C., Sukarman, Suratman, & Nugroho K. (2014). Petunjuk Teknis Survei dan Pemetaan Tanah Tingkat Semi Detail Skala 1:50,000. Jakarta: BPPP Kementerian Pertanian.

Kementerian Pertanian. (2014). Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50/Permentan/OT.140/4/ 2014 tentang Pedoman Teknis Budidaya Teh yang baik.

Lillesand, T. M., & Kiefer, R. W. (1997). Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Sutanto, Ed. Yogyakarta: UGM Press.

Mayrowani, H. & Darwis, V. (2010). Perspektif Pemasaran Bawang Merah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Di dalam : Suradisastra K., Yusdja, Y., & Nurmanaf, A. R. Ed. Prosiding Seminar Nasional Dinamika Pembangunan Pertanian dan Perdesaan. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Mulyono, A., Lestiana, H. & Mulyadi, D. (2011). Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Teh di Wilayah Sagalaherang, Subang, Jawa Barat. Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan, 21(2), 21-36.

Novasyurahati, Sjarmidi, A., & Gunawan, W. (2013). Strategi untuk Perbaikan Manajemen Perkebunan Teh Rakyat: Studi Kasus di Kecamatan Pasirjambu dan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Jurnal Matematika & Sains, 19 (2), 33-49.

Nugraheni, F. (2012). Analisis Kelayakan Usaha Tani Teh Rakyat di Desa Mojotengah Kecamatan Reban Kabupaten Batang. Skripsi. Universitas Sebelas Maret.

Onduru, D. D., de Jager, A., Hiller, S., & Van den Bosch, R. (2012). Sustainability of smallholder tea production in developing countries: Learning experiences from farmer field schools in Kenya. International Journal of Development and Sustainability. Eng., 1(3), 714-742.

Perera, P. (2014). Tea Smallholders in Sri Lanka: Issues and Challenges in Remote Areas. International Journal of Business and Social Science. Eng., 12 (5), 107-117.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. (2015). Statistik Perkebunan Teh Indonesia 2014 – 2016. Jakarta: Setjen Kementerian Pertanian.

Rachim, D. A., & Arifin, M. (2011). Klasifikasi Tanah di Indonesia. Bandung: Pustaka Reka Cipta.

Rangkuti, F. (1997). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Ritung, S., Nugroho, K., Mulyani, A., & Suryani, E. (2011). Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan untuk Komoditas Pertanian. Bogor: BBSDLP Kementerian Pertanian.

Sairdama, S. S. (2013). Analisis Pendapatan Petani Kopi Arabika (Coffea arabica) dan Margin Pemasaran di Distrik Kamu Kabupaten Dogiyai. Jurnal Agribisnis Kepulauan, 2 (2), 44-56.

Soekartawi. (2002). Analisis Usaha Tani. Jakarta: UI Press.

Sukmono, A. (2015). Analisis Kesesuaian Lahan Teh di Banjarnegara Menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Geoid 10, 179-186.

Wellela, N.N.K., Gunatilake, J. & Shyamalie, H.W. (2012). Use of Geographic Information System in Tea Plantation Management: A Case Study at St, Coombs Estate, Talawakelle. J. Tea Science, Eng., 77 (1/2), 70-82.

Published
2017-08-05
How to Cite
LukmanA., SutandiA., & MunibahK. (2017). Arahan Pengembangan Perkebunan Teh (Camellia Sinensis (L.) O. Kuntze) Rakyat di Kabupaten Tasikmalaya. Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah Dan Perdesaan), 1(2), 158-173. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2017.1.2.158-173