Respon Morfologi dan Fisiologi Genotipe Terung (Solanum melongena L.) terhadap Cekaman Salinitas

  • Sobir Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
  • Miftahudin Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor
  • Susan Helmi Program Studi Biologi Tumbuhan, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

Abstract

ABSTRACT
Cultivation of eggplant (Solanum melongena L.) needs fertile soils to optimize the yield,
however since the fertile land become limited, cultivation of eggplant needs to utilize sub optimal lands
such as salin soils. The objective of the research was to analyze morphological and physiological
responses of six eggplant genotypes (collection of the Center for Tropical Horticulture Studies), to
determine the tolerance of genotypes to salinity stress to be used as tolerant parents in eggplant
breeding program. The research was a factorial experiment. It was designed as randomized block
design with two factors, which were genotype factor (6 genotypes) and salinity factor (0, 2-4, 5-7, 8-
10 mS cm-1) with 5 replications. The research was conducted in greenhouse using pot. The
morphological evaluation included shoot length, number of leaves, fruit weight, number of branches,
shoot biomass, root biomass, and the physiological characters included photosynthesis rate,
transpiration rate, stomatal conductance, CO2 intercelluler, leaf relative water contents, and proline
accumulation. The results showed that salinity stress decreased all morphological as well as
physiological characters in all genotypes, except for proline accumulation that showed increase as
the salinity increase. Based on the stress susceptivility index (SSI), there was no eggplant genotypes
classified as tolerant to salinity. However, there were two eggplant genotypes, i.e., number 061 and
072, classified as moderat genotypes to salinity stress.
Keywords: proline, sensitive, stress susceptibility index, tolerant


ABSTRAK
Budidaya terung (Solanum melongena L.) membutuhkan tanah yang subur untuk
mengoptimalkan hasil panen, namun karena lahan subur menjadi terbatas, maka dalam budidaya
terung memerlukan pemanfaatan lahan suboptimal seperti tanah yang bersifat salin. Tujuan penelitian
ini ialah untuk menganalisis respon morfologi dan fisiologi enam genotipe terung, yang merupakan
terung hasil koleksi Pusat Kajian Hortikultura Tropika, untuk menentukan toleransi genotipe terhadap
cekaman salinitas yang akan digunakan sebagai tetua toleran pada program pemuliaan tanaman terung.
Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang dirancang menggunakan rancangan acak kelompok
yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor genotipe dengan 6 genotipe dan faktor perlakuan salinitas
(NaCl) yang terdiri atas 4 taraf yaitu 0-1, 2-4, 5-7, 8-10 mS cm-1) dan diulang sebanyak 5 kali.
Penelitian dilakukan di rumah kaca sebagai percobaan pot. Karakter morfologi yang diamati adalah
tinggi tanaman, jumlah daun, bobot buah, jumlah cabang, bobot basah tajuk, bobot basah akar,
sedangkan karakter fisiologis adalah laju fotosintesis, laju transpirasi, konduktansi stomata, CO2
interselular, kandungan air relatif daun, dan akumulasi prolin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
cekaman salinitas menurunkan semua karakter morfologi dan fisiologis pada semua genotipe, kecuali
akumulasi prolin yang menunjukkan peningkatan seiring meningkatnya cekaman salinitas.
Berdasarkan indeks kepekaan cekaman (SSI), tidak ada genotipe terung yang tergolong toleran
terhadap salinitas. Namun, ada dua genotipe terung, yaitu: 061 dan 072, tergolong genotipe moderat
terhadap cekaman salinitas.
Kata kunci: indeks kepekaan cekaman, proline, sensitif, toleran

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2018-08-07
How to Cite
Sobir, Miftahudin, & HelmiS. (2018). Respon Morfologi dan Fisiologi Genotipe Terung (Solanum melongena L.) terhadap Cekaman Salinitas. Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI), 9(2), 131-138. https://doi.org/10.29244/jhi.9.2.131-138