Penetapan Kebutuhan Air Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.) dan Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)

  • Devie Rienzani Supriadi Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
  • Anas D. Susila Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
  • Eko Sulistyono Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Abstract

ABSTRACT
Crop production can not be separated from the management provided, such as cultivation techniques in determining of water requirements. Water availability determines the success of crop production, either vegetative or generative because water is a basic need for plants. This study was conducted from March to June 2016 in a greenhouse of Cikabayan Experimental Station, Bogor Agricultural University. It consisted of 2 sets of experiment. The first experiment used a red pepper (Capsicum annuum L.) and second experiment used a cayenne pepper (Capsicum frutescens L.). Each experiment was arranged in a single factor randomized block design (RBD) with irrigation level treatment (V) consisted of 5 levels, i.e. v1 = 1 kc.Eo, v2 = 2 kc.Eo, v3 = 3 kc.Eo, v4 = 4 kc.Eo, and v5 = 5 kc.Eo. kc is a plant coefficient and Eo is pan evaporation measured every two days before irrigation. The results showed that the response of red pepper (Capsicum annuum L.) and cayenne pepper (Capsicum frutescens L.) on growth and production parameters were linear. The water requirement of red pepper (Capsicum annuum L.) and cayenne pepper (Capsicum frutescens L.) was still higher than the highest irrigation level of treatment given in this experiment i.e. 5 kc.Eo.
Keywords: evapotranspiration, irrigation, number of flowers, plant coefficient, plant height
ABSTRAK
Keberhasilan tanaman untuk berproduksi secara maksimal tidak terlepas dari pengelolaan yang diberikan seperti teknik budidaya dalam penetapan jumlah air yang dibutuhkan. Ketersediaan air menentukan keberhasilan produksi tanaman, baik secara vegetatif maupun generatif karena air merupakan kebutuhan dasar bagi tanaman. Percobaan ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2016, bertempat di rumah kaca Kebun Percobaan Cikabayan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini terdiri atas 2 set percobaan, percobaan 1 menggunakan cabai merah (Capsicum annuum L.) dan percobaan 2 menggunakan cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Masing-masing percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor perlakuan yaitu tingkat irigasi (V) yang terdiri atas 5 taraf, yaitu: v1 = 1 kc.Eo, v2 = 2 kc.Eo, v3 = 3 kc.Eo, v4 = 4 kc.Eo, dan v5 = 5 kc.Eo. kc adalah koefisien tanaman dan Eo adalah evaporasi panci yang diukur setiap dua hari sekali sebelum irigasi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa respon tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) dan cabai rawit (Capsicum frutescens L.) pada parameter pertumbuhan dan produksi merupakan respon linier. Kebutuhan air tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) dan cabai rawit (Capsicum frutescens L.) masih lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tingkat irigasi tertinggi yang diberikan pada percobaan ini yaitu 5 kc.Eo.
Kata kunci: evapotranspirasi, irigasi, jumlah bunga, koefisien tanaman, tinggi tanaman

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2018-04-02
How to Cite
Rienzani SupriadiD., D. SusilaA., & SulistyonoE. (2018). Penetapan Kebutuhan Air Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.) dan Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.). Jurnal Hortikultura Indonesia, 9(1), 38-46. https://doi.org/10.29244/jhi.9.1.38-46