Penanganan scabies pada kucing mix-persia di Rafa Pet’s Care

  • Adik Putri Fatma Hariono Universitas Brawijaya
  • Ajeng Erika Prihastuti Haskito Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya, Malang
  • Reza Yessica Laboratorium Parasitologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya, Malang
  • Ida Bagus Gede Rama Wisesa Laboratorium Parasitologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya, Malang
  • M. Fadli Rafa Pet’s Care, Bondowoso

Abstract

Scabies merupakan penyakit kulit pada ternak maupun hewan kesayangan yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei atau Notoedres cati pada lapisan korneum kulit. Pemilik mengeluhkan kucing jantan mix-persia bernama Simba keluar rumah selama beberapa hari, kemudian pulang dalam kondisi ada luka diwajah, sering terlihat gelisah dan menggaruk bagian wajah, sedangkan makan dan minum kucing normal. Pemeriksaan fisik tampak rambut kusam, alopesia, terdapat lesi dibagian kepala, terdapat hiperkeratosis dibagian kepala dan telinga bagian luar. Pemeriksaan sitologi dilakukan dengan teknik superfisial skin scraping dan terlihat tungau Notoedres cati. Diagnosa kucing tersebut terkena penyakit scabies/scabiosis. Terapi yang diberikan adalah wormectin® (avermectin) dosis 0,05 ml/kg bobot badan injeksi tunggal. Hari ke 9 pasca-terapi menunjukkan pemulihan berupa keropeng mulai hilang, lesi akibat garukan kucing mulai mengering dan beberapa bagian rambut yang rontok mulai tumbuh kembali.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bagus IMO, Made ID, Ida APA, Adisuratma N. 2017. Identifikasi Artropoda. Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana.

Baratawidjaja K, Rengganis I. 2018. Imunologi Dasar, Edisi Kedelapan. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia.

Prasetyo D, Amri IA, Murwani S, Qosimah D. 2019. Peneguhan diagnosa scabiosis metode sitologi kulit pada kucing domestik di Kota Malang. ARSHI Veterinary Letters. 3(2):27-28.

Susanto H, Kartikaningrum M, Wahjuni RS, Warsito SH, Yuliani MGA. 2020. Kasus scabies (Sarcoptes scabiei) pada kucing di klinik Intimedipet Surabaya. Jurnal Biosains Pascasarjana. 22(1):37-45.

Ramsey I. 2017. BSAVA Formulary: Your questions answered. BSAVA Companion. 2017(6):22-23.

Calista RMDP, Erawan IG, Widyastuti SK. 2019. Laporan kasus: penanganan toksokariosis dan skabiosis pada kucing domestik betina berumur enam bulan. Indonesia Medicus Veterinus. 8(5):660-668.

Yudhana A, Praja RN, Pratiwi A, Islamiyah N. 2021. Diagnosa dan observasi terapi infestasi ektoparasit notoedres cati penyebab penyakit scabiosis pada kucing peliharaan. Media Kedokteran Hewan. 32(2):70-78.

Pudjiatmoko MS, Nurtanto S, Lubis N, Syafrison SY, Kartika D, Yohana CK, Setianingsih E, Efendi ND, Saudah E. 2014. Manual Penyakit Hewan Mamalia. Subdit Pengamatan Penyakit Hewan Direktorat Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. 2nd printing. 2014:438-446.

Published
2021-12-15
How to Cite
HarionoA. P. F., HaskitoA. E. P., YessicaR., WisesaI. B. G. R., & FadliM. (2021). Penanganan scabies pada kucing mix-persia di Rafa Pet’s Care. ARSHI Veterinary Letters, 5(3), 45-46. https://doi.org/10.29244/avl.5.3.45-46