Strategi Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan Olahan Pertanian Melalui Penerapan Good Manufacturing Practices pada UMKM Berdaya Saing di Kota Bandung

  • Ani Rahayuni Ratna Dewi Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian
  • Musa Hubeis Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor
  • Eko Ruddy Cahyadi Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor

Abstrak

Salah satu faktor yang menentukan daya saing suatu produk pangan dalam perdagangan bebas adalah adanya jaminan mutu dan keamanan pangan (food safety). Upaya minimal yang harus dilakukan oleh setiap pelaku usaha termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pangan olahan pertanian untuk terciptanya jaminan mutu dan keamanan pangan adalah dengan menerapkan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik atau Good Manufacturing Practices (GMP). Penelitian bertujuan mengidentifikasi penerapan GMP, mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan GMP dengan analisis korelasi bivariat, dan menyusun rekomendasi  strategi peningkatan mutu dan keamanan pangan dengan analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats (SWOT) dan Analytic Herarchy Process (AHP). Penelitian melibatkan 30 UMKM di Kota Bandung yang ditetapkan melalui teknik purposive sampling dengan produk olahan aneka keripik (pisang, singkong, tempe, dan sayur), bawang goreng, sale pisang, nugget jamur, abon, rendang, dendeng, cokelat, dan serundeng kelapa. Hasil observasi penerapan GMP menunjukkan bahwa UMKM di Kota Bandung telah mulai melakukan upaya penerapan GMP, namun masih memerlukan berbagai usaha perbaikan dalam penerapannya untuk meningkatkan mutu dan keamanan pangan. Mayoritas temuan ketidaksesuaian adalah pada bangunan; fasilitas dan program pemeliharaan sanitasi; pengawasan proses; karyawan; dokumentasi dan pencatatan; pelatihan; serta penarikan produk. Alternatif strategi yang dipilih berdasarkan SWOT dan AHP adalah investasi teknologi dan penerapan standar, public awareness (promosi, edukasi, apresiasi), dan peningkatan kompetensi SDM.

Unduh

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Bandung. 2016. Kota Bandung dalam Angka 2015. Badan Pusat Statistik Kota Bandung. [Internet]. [Diunduh 18 Februari 2017]. Tersedia pada: http://bandungkota.bps.go.id/Publikasi/view/id/155.
Hariyadi-Dewanti, R, P. Hariyadi. 2012. Antisipasi Terhadap Isu-isu Baru Keamanan Pangan. Jurnal Pangan. Maret. Vol. 21(1): 85-100.
Hilman, M.S., Z.F. Ikatrinasari. 2014. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Efektifitas Pene-rapan Sistem HACCP. Jurnal Standardisasi. November. Vol. 16(3): 223 – 234.
Hubeis, M, H. Mulyati, F.R. Dewi, H. Widyastuti. 2015. Strategi Pengembangan UMKM Pangan yang Berdaya Saing di Indonesia. Institut Pertanian Bogor. Prosiding Seminar Hasil-Hasil PPM IPB 2015. Vol. I: 126–143
[Kemenprin] Kementerian Perindustrian. 2011. Petunjuk Teknis Penilaian Penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik. Peraturan Dirjen Agro Nomor 30/IA/Per/12/ 2011. Ditjen Agro. Jakarta (ID): Kemenprin.
Rahayu, Nababan, Hariyadi, Novinar. 2012. Keamanan Pangan Dalam Rangka Pening-katan Daya Saing Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Untuk Penguatan Ekonomi Nasional. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi X. Jakarta. 20-21 November 2012.
Riduwan, Sunarto. 2011. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi komuni-kasi dan Bisnis. Cetakan ke-4. Bandung (ID): Alfabeta
Yuniarti, R., W. Azlia, R.A. Sari. 2015. Penerapan Sistem Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) pada Proses Pembuatan Keripik Tempe. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Juni. Vol. 14(1): 86-95.
Diterbitkan
2019-09-25
Bagian
Vol. 14 No. 2