Pendampingan Pengembangan Usaha Agribisnis Perikanan Nila Melalui Program Pengembangan Masyarakat di Desa Kambitin

  • Flora Devica Sekolah Vokasi IPB
  • Tri Budiarto Sekolah Vokasi IPB
  • Edi Wiraguna Sekolah Vokasi IPB
Keywords: Aquaculture, Assistance, Innovation

Abstract

Potensi pertanian yang berada di desa-desa menjadi salah satu strategi untuk mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan pertanian di desa perlu menjadi perhatian bersama dan perlu dukungan dari berbagai stakeholder termasuk perguruan tinggi. Salah satu komoditas unggulan di Desa Kambitin, Provinsi Kalimantan Selatan adalah ikan nila. Pelatihan dan pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pembudidaya, penerapan teknologi modern dalam manajemen perikanan, dan pengembangan usaha melalui pembuatan produk inovasi seperti pembuatan abon ikan nila. Kegiatan pendampingan dan transfer teknologi memberikan dampak positif bagi pembudidaya pokja. Dampak bagi lingkungan sekitar juga dirasakan oleh masyarakat sekitar, dengan adanya peningkatan produksi pangan yang berkualitas sehingga masyarakat dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan protein khususnya yang berasal dari ikan. Penyediaan tenaga kerja yang tersedia untuk melaksana budidaya ikan patin dapat memicu usaha perikanannya secara lebih efisien dan efektif. Oleh karena itu perlu adanya kesadaran pembudidaya untuk bisa membudidayakan dengan baik agar yang dihasilkan tidak hanya bermanfaat namun mempunyai nilai produk yang tinggi. Dengan meningkatkan kesadaran, keterampilan, serta pengetahuan pembudidaya akan mampu menciptakan dan membuka usaha baru pada
bidang perikanan.

Kata kunci: Budidaya perikanan, Pendampingan, Inovasi

The agricultural potential in villages is one strategy to encourage Indonesia's economic growth. Therefore, agricultural development in villages needs to be a common concern and needs support from various stakeholders, including universities. One of the leading commodities in Kambitin Village, South Kalimantan Province is tilapia. This training and mentoring aims to improve cultivator skills, apply modern technology in fisheries management, and develop businesses through making innovative products such as making tilapia floss. Mentoring and technology transfer activities have a positive impact on working group cultivators. The impact on the surrounding environment is also felt by the surrounding community, with an increase in quality food production so that people can easily meet their protein needs, especially from fish. Providing available labor to carry out catfish cultivation can trigger fisheries businesses more efficiently and effectively. Therefore, there is a need for cultivator awareness to be able to cultivate it well so that what is produced is not only useful but has high product value. By increasing awareness, skills and knowledge, cultivators will be able to create and open new businesses fisheries sector.

Keywords: Aquaculture, Assistance, Innovation

References

Ardita N.A, Budiharjo, S.L.A. Sari. 2015. Pertumbuhan dan rasio konversi pakan ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan penambahan prebiotik. Bioteknologi, (12): 16-21. DOI: 10.13057/biotek/c120103.
Kurniati, S.A. dan Jumanto. (2017). Strategi Pengembangan Usaha Ikan Nila di Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau. Jurnal Agribisnis. 19(1):17-18.
Sonatha, Y dan Puspita RM. 2016. Panen Maksimal Budidaya Ikan Nila Unggulan. Anugrah. Jakarta.
[SNI] Standar Nasional Indonesia. 2020. Standar Operasional Prosedur Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Jakata: SNI 7550.
Suharto, Edi. 2017. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: Refika Aditama.
Zubaedi. 2013. Pengembangan Masyarakat Wacana dan Praktik. Jakarta: Kencana Prenada
Published
2023-12-28
How to Cite
Flora Devica, Tri Budiarto, & Edi Wiraguna. (2023). Pendampingan Pengembangan Usaha Agribisnis Perikanan Nila Melalui Program Pengembangan Masyarakat di Desa Kambitin. Jurnal Resolusi Konflik, CSR Dan Pemberdayaan (CARE), 8(2), 63-68. Retrieved from https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jurnalcare/article/view/52621

Most read articles by the same author(s)