Main Article Content

Abstract

Abstract
The prototype of auger type fertilizer applicator powered by hand tractor has been developed. It was constructed for four planting rows of soybean in one pass. The four fertilizer applicator units were rotated by utilizing the tractor wheel axle rotation. The auger of the metering device was divided into 3 sections of auger pitch (15, 20 and 25 mm) due to the applicator could be changed the application rate. Each auger pitch represented application rate about 150 kg/ha (6 g/m), 200 kg/ha (8 g/m) and 250 kg/ha (10 g/m) respectively. The objective of this study was to develop and to conduct performance test of auger type fertilizer applicator for four planting rows of soybean that could be changed the dose. The result of stationary tests shows that the average dose for each pitch were 7.42, 9.58 and 11.60 g/auger rotation respectively at 1800 rpm (18 rpm auger) engine speed and 7.88, 9.53 and 11.49 g/auger rotation resvectively at 2000 rpm (20 rpm auger). The field test showed the result for each auger pitch were 5.91, 8.46 and 10.08 g/m respectively. These results indicated that the applicator was able to allocate fertilizer evenly with high accuracy (the error was less than 8%). The field test showed that effective field capacity was 0.137 ha/hour and efficiency was 73.7%.

Abstrak
Prototipe unit pemupuk tipe auger bertenaga traktor tangan untuk tanaman kedelai telah berhasil dikembangkan. Prototipe ini dibuat untuk pemupukan empat alur tanam dalam satu lintasan. Empat unit penjatah pupuk digerakkan dengan memanfaatkan putaran dari poros roda traktor. Poros auger dari metering device pupuk dibagi menjadi 3 ukuran jarak pitch yaitu 15, 20 dan 25 mm agar dosis pupuk dapat
diatur. Setiap jarak pitch auger mewakili dosis pemupukan berturut-turut 150 kg/ha (6 g/m), 200 kg/ha (8g/m), and 250 kg/ha (10 g/m). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan menguji kinerja dari unit pemupuk kedelai empat alur tanam yang dapat diubah dosis pemupukannya. Hasil pengujian stasioner menunjukkan nilai penjatahan pupuk untuk tiap pitch berturut-turut adalah 7.42, 9.58 and 11.60 g/putaran auger saat pengujian dengan kecepatan putar engine 1800 rpm (18 rpm auger) dan 7.88, 9.53 and 11.49 g/putaran auger saat diuji pada 2000 rpm (20 rpm auger). Sementara pengujian di lahan berturutturut untuk setiap pitch adalah 5.91, 8.46 dan 10.08 g/m. Hasil tersebut menunjukkan bahwa unit pemupuk
telah mampu menjatah pupuk secara merata dengan tingkat akurasi yang tinggi (error kurang dari 8%).Kapasitas lapangan efektif mesin mencapai 0.137 ha/jam dan efisiensi lapangan sebesar 73.7%.

Keywords

applicator auger fertilizer hand tractor soybean.

Article Details

Author Biographies

Diang Sagita, Institut Pertanian Bogor

Departemen Teknik Mesin dan Biosistem,

Institut Pertanian Bogor

Wawan Hermawan, Institut Pertanian Bogor

Departemen Teknik Mesin dan Biosistem,

Institut Pertanian Bogor

Radite Praeko Agus Setiawan, Institut Pertanian Bogor

Departemen Teknik Mesin dan Biosistem,

Institut Pertanian Bogor

References

  1. Badan Pusat Stasitik. 2015. Produksi Tanaman Pangan 2015. BPS. Jakarta.
  2. Hermawan, W., R.S. Waspodo, M. Tjahja, T.C. Sunarti. 2012. Inovasi teknologi untuk pengembangan jagung dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan energi. Jurnal Keteknikan Pertanian. 17(3): 172–179.
  3. Jamaludin, M.Z. 2016. Modifikasi unit aplikator pupuk pada mesin penanam dan pemupuk jagung terintegrasi [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
  4. Mardinata, Z., Zulkifli. 2014. Analisis kapasitas kerja dan kebutuhan bahan bakar traktor tangan berdasarkan variasi pola pengolahan tanah,
  5. kedalaman pembajakan dan kecepatan kerja. Agritech. 34(3): 354-358.
  6. Permadi, K., Y. Haryati. 2015. Pemberian pupuk N,P,K berdasarkan pengelolaan hara spesifik lokasi untuk meningkatkan produktivitas Kedelai (Review).Agrotrop. 5(1): 1-8.
  7. Pratama, B.R., H.N. Sahaya. 2014. Strategi pengembangan usahatani kedelai untuk mewujudkan ketahanan pangan Indonesia. Journal of Economics and Policy. 7(2): 184–193.
  8. Ratnasari, D., M.K. Bangun, R.I.M. Damanik. 2015. Respons dua varietas kedelai (Glycine max (L.) Merrill.) pada pemberian pupuk hayati dan NPK
  9. majemuk. Jurnal Online Agroekoteknologi. 3(1): 276–282.
  10. Sabran, M., W. Eddy, M. Saleh. 2000. Pengujian galur
  11. kedelai di lahan pasang surut. Buletin Agronomi.
  12. 28(2): 41–48.
  13. Sitorus, A. 2015. Pengembangan mesin penanam dan pemupuk jagung terintegrasi dengan pengolahan tanah alur [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
  14. Sitorus, A., W. Hermawan., R.P.A. Setiawan. 2015. Pengembangan mesin penanam dan pemupuk jagung terintegrasi dengan pengolahan tanah alur.
  15. Jurnal Keteknikan Pertanian. 3(2): 81–88.