Main Article Content

Abstract

Abstract
Threshing is one of important postharvest handling of soybean. Use of threshers done to reduce weight losses and the quality losses with the right operation. So that, this study aims to determine the best drum cylinder speed of the threshing to reduce weight losses and quality losses. This research was conducted by operating two type of multipurpose threshers. Thresher testing was done by setting the drum cylinders
speed on 515-570 rpm and 580-650 rpm. This research resulted weight losses was 3.33%, the split seeds was 2.9% and damage seeds was 2.57% on thresher A. The drum cylinders speed was significant on weight losses, split seeds and damage seeds. To get low weight and quality losses, so the drum cylinders speed was set on 515-570 rpm.

Abstrak
Perontokan merupakan salah satu penanganan pascapanen yang penting. Penggunaan mesin perontok pada kegiatan perontokan dilakukan untuk menekan susut bobot dan susut mutu dengan cara pengoperasian alat yang tepat. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan menentukan kecepatan putar terbaik dari silinder perontok untuk mengurangi susut tercecer (bobot) dan susut mutu. Penelitian dilakukan dengan mengoperasikan dua mesin perontok multiguna. Pengujian operasional mesin perontok dilakukan dengan mengatur kecepatan putar silinder perontok pada 515-570 rpm dan 580-650 rpm. Penelitian ini menghasilkan susut tercecer (bobot) mencapai 3.33%, biji belah mencapai 2.9% dan biji rusak 2.57% pada mesin perontok A. Kecepatan putar silinder berpengaruh nyata terhadap susut bobot, biji belah dan biji
rusak kedelai. Untuk memperoleh susut bobot dan susut mutu yang rendah maka kecepatan putar silinder harus di-setting pada 515-570 rpm.

Keywords

Postharvest soybean. threshering quality losses weight losses

Article Details

References

  1. Amelia, S., H. Ian. 2008. Setting Mesin Pengupasan Biji Kopi untuk Kebutuhan Pengolahan Biji Kopi di Daerah Perkebunan Agro Wisata Kebun Kopi Jawa Timur Berbasis Metode Fuzzy Logic; 2008 Okt 16: Yogyakarta, Indonesia. Yogyakarta (ID): TEKNO SIM. hlm 385-390. ISBN : 978-979-
  2. 18703-06.
  3. [BSN] Badan Standar Nasional. 1995. Standar mutu fisik biji kedelai. SNI-01-3922-1995.
  4. [BSN] Badan Standar Nasional. 2013. Mesin perontok multikomoditi untuk padi, jagung dan kedelai-syarat mutu dan metode uji. SNI-7866- 2013.
  5. Buckle, K.A., R.A. Edward, G.H. Fleet, M. Wotton. 2009. Ilmu Pangan. Penerjemah; Hari P, Adiono. Jakarta (ID): Universitas Indonesia Press.
  6. Chenglong, H., D. Lingfeng, L. Qian, Y. Wanneng. 2011. Development of a whole-feeding and automatic rice thresher for single plant. J. Mathematical and Computer Modelling. 58 (2013):684–690.
  7. [PPHP] Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. 2014. Statistik ekspor impor komoditas pertanian 2001- 2013. Jurnal Statistik Ekspor Impor Komoditas Pertanian. ISSN : 2337-9578.
  8. El-Abady, M.I., A.A.M. El-Emam, S.E. Seadh, F.I. Yousof. 2012. Soybean seed quality as affected by cultivar, threshing methods and storage periods. Research Journal of Seed Science. 5(4) : 115-125.
  9. Ester, F., K. Puji, N.S. Debora, S.R. Ferdy. 2011. Pemanfaatan Kamera Digital dalam Pembelajaran Fisika tentang Dampak Gaya Sentrifugal. Di dalam: Kusmanto, A. Pramudita, P. Nurwantoro, K. Triyana, Y. Yusril, Sismanto,
  10. Suparwoto, S. Edi, A.N.Q.S. Rianto, S.B. Kirbani et al. editor. Penelitian dan Pendidikan Fisika Berbasis Sumber Daya dan Kearifan Lokal. Prosiding Ilmiah Ke-XXV; 2011 Apr 9;
  11. Yogyakarta, Yogyakarta (ID): Himpunan Fisika Indonesia Indonesia. hlm 175-178.
  12. Hasbullah, R., I. Riska. 2009. Penggunaan Teknologi Perontokan untuk Menekan Susut dan Mempertahankan Kualitas Gabah. J. Keteknikan Pertanian. 23(2):111-118.
  13. Herawati, H. 2008. Mekanisme dan Kinerja pada Sistem Perontokan Padi. JLitbang Provinsi Jawa Tengah. 6(196):195-203.
  14. Koes, S. 2007. Mesin perontok padi thresher. Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. Perekayasa Madya pada BBPMektan, Serpong.
  15. Nasirwan, Safril, A. Elvis. 2007. Rancang bangun mesin pengupas dan pemisahan kulit kacang kedelai untuk meningkatkan kapasitas secara mekanis. J. Teknik Mesin. 4(1):1-8.
  16. Olugboji, O.A. 2004. Development of a Rice Threshing Machine. AU J.T. 8(2): 75-80. Purwadaria, H.K. 1988. Teknologi Penanganan Pasca Panen Kedelai. Deptan-FAO-UNDP. Sekretariat Jenderal Departemen Pertanian,
  17. Proyek INS/088/007. Deptan : Jakarta.
  18. Shahbazi, F. 2012. A Study on the Seed Susceptibility of Wheat (Triticum aestivum L.) Cultivars to Impact Damage. J. Agriculture science technology. 14: 505-512.
  19. Tamrin. 2010. Pengembangan alat pengupas kulit polong kacang tanah tipe piring. J. Teknologi Pertanian. 11(8):170-176.
  20. Tastra, I.K. 2003. Strategi Penerapan Alsintan Pascapanen Tanaman Pangan Di Jawa Timur Dalam Memasuki Afta. Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan Dan Umbi-umbian.J. Litbang Pertanian. 22(3):95-102.
  21. Vejasit, A., V.M. Salokhe. 2004. Studies on Machine- Crop Parameters of an Axial Flow Thresher for Threshing Soybean. Agriculture Engineering International: The GIGR J. of Scientific Research and Development.
  22. Waemata, S., S. Ilyas. 1989. Pengaruh tingkat kemasakan, kelembaban nisbi ruang simpan, dan periode simpan terhadap viabilitas benih kacang buncis (Phaseolus vsurgaris L.). Buletin Agronomi. 28(2):27-34.
  23. Xiaofeng, N., Y. Dexu, G. Yuanjuan, H. Chungsu, L. Dejun. 2014. Seeds of soybean with internal mechanical damage feature and influence to its germination. J Engineering in Agriculture, Environment and Food. 7(2014):59–63.