Evaluasi Kinerja Daerah Irigasi Cikeusik Berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan Gabungan Penilaian Kinerja Irigasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tahun 2017

Performance Evaluation Cikeusik Irrigation Area Based on Combined Instructions for Assessment of Irrigation Performance of the Ministry of Public and Household Housing (PUPR) in 2017

  • Kiki Rishki Ananda Program Studi Ilmu Pengelolaan DAS, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Jl. Meranti Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
  • Latief Mahir Rachman Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Jl. Meranti Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
  • Suria Darma Tarigan Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Jl. Meranti Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
Kata Kunci: Nilai kinerja sistem irigasi, jaringan irigasi, petak tersier

Abstrak

Daerah irigasi (D.I.) Cikeusik dibangun pada tahun 1883 dan mulai beroperasi pada tahun 1884, namun saat ini sudah tidak beroperasi secara optimum. D.I. Cikeusik terletak di Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Sektor pertanian yang terdapat di daerah tersebut memiliki potensi yang sangat baik. Kecamatan Cikeusik mempunyai lahan pertanian seluas 650 ha. Jaringan irigasi di D.I. Cikeusik mencakup jaringan irigasi teknis yang memiliki sembilan buah pintu sadap. Saat ini irigasi Cikeusik mengalami perubahan dalam pemasokan air ke petak tersier, air yang dipasok tidak tercukupi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja D.I. Cikeusik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan petunjuk pelaksanaan gabungan penilaian kinerja sistem irigasi utama dan tersier kementerian PUPR 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai Kinerja Sistem Irigasi (NKSI) sebesar 64.86% termasuk kategori kinerja irigasi masih kurang.

Unduh

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Institut Pertanian Bogor Press, Bogor.

Banuwa. I.S., N. Sinukaban, S.D. Tarigan dan D. Darusman. 2008. Evaluasi kemampuan lahan DAS Sekampung Hulu. Jurnal Tanah Tropika, 13(2):145-153

Baskoro, D.P.T. dan S.D. Tarigan. 2007. Karakteristik kelembaban tanah pada beberapa jenis tanah. Jurnal Tanah dan Lingkungan, 9(2):77-81

Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo, Bogor.

Junaidi, E. dan S.D. Tarigan. 2011. Pengaruh hutan dalam pengaturan tata air dan proses sedimentasi Daerah Aliran Sungai (DAS): Studi kasus di DAS Cisadane. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 8(2): 155-176

[Kementerian PUPR]. 2017. Petunjuk Pelaksanaan Gabungan Penilaian Kinerja Sistem Irigasi Utama dan Tersier. Jakarta.

Tarigan, S., K. Wiegand, Sunarti dan B. Slamet. 2018. Minimum forest cover required for sustainablewater flow regulation of a watershed: a case study in Jambi Province, Indonesia. Hydrol. Earth Syst. Sci., 22: 581-594, https://doi.org/10.5194/hess-22-581-2018

Tarigan, S.D., K. Wiegand, C. Dislich, B. Slamet, J. Heinonen dan K. Meyer. 2016. Mitigation options for improving the ecosystem function of water flow regulation in a watershed.

Wickham, T. and A. Valera. 1976. Practice and accountibility for better water management. Paper presented at the West Africa Rice Devi Assoc. Water Management Workshop. 8-10 June 1976, Dakkar, Senegal.

Diterbitkan
2019-04-01
##submission.howToCite##
AnandaK. R., RachmanL. M., & TariganS. D. (2019). Evaluasi Kinerja Daerah Irigasi Cikeusik Berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan Gabungan Penilaian Kinerja Irigasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tahun 2017: Performance Evaluation Cikeusik Irrigation Area Based on Combined Instructions for Assessment of Irrigation Performance of the Ministry of Public and Household Housing (PUPR) in 2017. Jurnal Ilmu Tanah Dan Lingkungan, 21(1), 1-6. https://doi.org/10.29244/jitl.21.1.1-6