Analisis Potensi Ketersediaan dan Kebutuhan Air di Daerah Aliran Sungai Cisangkuy

Analysis of Potential Availability and Water Needs of Cisangkuy Watershed

  • Mariana Lusia Resubun Program Studi Ilmu Pengelolaan DAS, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Jl. Meranti Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
  • Ennie Dwi Wahjunie Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Jl. Meranti Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
  • Suria Darma Tarigan Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Jl. Meranti Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
Kata Kunci: Keseimbangan Air, Perubahan Penggunaan Lahan, Respon Hidrologi

Abstrak

Kondisi DAS Cisangkuy mengalami degradasi yang ditunjukkan dengan semakin seringnya kejadian banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau. Beberapa kecamatan di Kabupaten Bandung mengalami banjir tahunan. Pada 2013, banjir setinggi dua meter menyebabkan Kabupaten Baleendah terisolasi. Perubahan penggunaan lahan di DAS Cisangkuy merupakan salah satu penyebab menurunnya kondisi hidrologis. Peningkatan populasi di DAS Cisangkuy menyebabkan peningkatan permintaan air. Perubahan penggunaan lahan dan peningkatan populasi dapat mengancam ketersediaan air baku di DAS Cisangkuy. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keseimbangan pasokan dan permintaan air DAS Cisangkuy dan untuk menganalisis dampak perubahan penggunaan lahan pada respon hidrologi DAS Cisangkuy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan air DAS Cisangkuy dengan debit rata-rata 2015 memiliki jumlah air yang tersedia hingga 343,121,970 m3. Total ketersediaan air hingga 11,104,629,178 m3 pada tahun 2015. Berdasarkan hasil ini, ada defisit air hingga 10,498,001,277 m3 tahun-1.

Unduh

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press, Bogor.

[BPBD] Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung. 2013. Rekapitulasi Kejadian Bencana Banjir Tahun 2013 di Kabupaten Bandung. BPBD Kab. Bandung, Bandung.

[BPBD] Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung. 2014. Rekapitulasi Kejadian Bencana Banjir Tahun 2014 di Kabupaten Bandung. BPBD Kab. Bandung, Bandung.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2016. Kabupaten Bandung dalam Angka 2016. Badan Pusat Statistik, Kabupaten Bandung.

Banuwa. I.S., N. Sinukaban, S.D. Tarigan dan D. Darusman. 2008. Evaluasi kemampuan lahan DAS Sekampung Hulu. Jurnal Tanah tropika, 13(2):145-153.

Junaidi, E. dan S.D.Tarigan. 2011. Pengaruh hutan dalam pengaturan tata air dan proses sedimentasi Daerah Aliran Sungai (DAS): Studi Kasus di DAS Cisadane. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 8(2):155-176.

Kodoatie, R.J., Suharyanto, S. Sangkawati dan S. Edhisono. 2002. Pengelolaan Sumberdaya Air dalam Otonomi Daerah. Andi, Yogyakarta.

Limantara, M. 2010. Hidrologi Praktis. CV. Lubuk Agung, Bandung.

[Perdirjen RLPS] Peraturan Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial P.04/V-SET/2009. 2009. Pedoman Monitoring dan Evaluasi Daerah Aliran Sungai. Departemen Kehutanan, Jakarta.

Pizzaro, R., A. Araya, C. Jordan, C. Farias. J.P. Flores and P.B. Bro. 2006. The effects of changes in vegetative cover on river flow in the parapel river basin of Central Chile. J. Hydrol., 327:249-257.

Prahasta, E. 2009. Sistem Informasi Geografis: Konsep-konsep Dasar. Informatika Bandung, Bandung.

Prastowo, 2001. Kerusakan ekosistem mata air. Makalah Workshop. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Jakarta.

Sanim, B. 2011. Sumberdaya Air dan Kesejahteraan Publik. IPB Press, Bogor

Sarminingsih, A. 2008. Evaluasi kekritisan lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan mendesaknya langkah-langkah konservasi air. Jurnal Presipitasi, 2:8-14

[SNI] Standar Nasional Indonesia. 2002. Penyusunan Neraca Sumber Daya Bagian 1: Sumber Daya Air Spasial. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta. SNI 19-6728 1-2002

Suriadikusumah, A. dan G. Herdiansyah. 2014. Dampak beberapa penggunaan lahan terhadap erosi dan tingkat bahaya erosi di Sub-DAS Cisangkuy. Jurnal Agrin., 18:1-20

Tarigan, S., K. Wiegand, Sunarti and B. Slamet. 2018. Minimum forest cover required for sustainablewater flow regulation of a watershed: a case study in Jambi Province, Indonesia, Hydrol. Earth Syst. Sci., 22:581-594, https://doi.org/10.5194/hess-22-581-2018

Tarigan, S.D., K. Wiegand, C. Dislich, B. Slamet, J. Heinonen and K. Meyer. 2016. Mitigation options for improving the ecosystem function of water flow regulation in a watershed with rapid expansion of oil palm plantations. Sustainability of Water Quality and Ecology, 8:4–13. http://dx.doi.org/10.1016/j.swaqe.2016.05.001

Diterbitkan
2018-10-01