Identifikasi jenis dan kelimpahan belangkas di Kawasan Mempawah Mangrove Park, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat

  • Yunita Magrima
Kata Kunci: Belangkas, identifikasi, mangrove, kelimpahan, konservasi

Abstrak

Nelayan Kabupaten Mempawah sebagian besar melakukan aktifitas penangkapan perairan demersal dengan tujuan utamanya adalah udang yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Namun dalam aktifitasnya didapat juga hasil tangkapan sampingan yaitu belangkas yang merupakan hewan yang dilindungi. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengidentifikasi jenis dan menganalisis kelimpahan belangkas yang ada di Kawasan Perairan Mempawah Mangrove Park (MMP). Pengambilan sampel di lapangan dilakukan selama 5 bulan dari bulan April sampai dengan Agustus 2022 di Perairan Mempawah Mangrove Park. Sampel belangkas didapatkan dari trammel net yang dipakai oleh nelayan. Tiga spesies belangkas yang ditemukan di perairan ini yaitu Tachypleus gigas, Tachypleus tridentatus, dan Carsinoscorpius rotundicauda. Jumlah belangkas jenis T.gigas ialah tiga ekor, T.tridentatus sebanyak enam ekor, dan C.rotundicauda sebanyak 30 ekor. Rasio jumlah jenis jantan terhadap betina pada C.rotundicauda yaitu didominasi oleh jantan (24:6). Spesies T.tridentatus, rasio jumlah jenis jantan dan betina ialah seimbang (3:3). Spesies T.gigas, jumlah betina yang ditemukan lebih dominan(1:2). Keberadaan dari ketiga spesies yang dilindungi di Perairan Mempawah Mangrove Park menggambarkan bahwa perairan ini merupakan habitat, daerah migrasi, ataupun daerah memijah dari spesies-spesies tersebut. C.rotundicauda diketahui yang paling banyak ditemukan dengan didukung habitat yang berupa area mangrove dan substrat berlumpur yang mendukung pertumbuhan populasinya.

Unduh

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Botton ML, Carmichael RH, Shin PKS, Cheung SG. 2015. Emerging issues in horseshoe crab conservation: A perspective from the IUCN Species Specialist Group. In: Carmichael RH, Botton ML, Shin PKS, Cheung SG (eds.). Changing global perspectives on horseshoe crab biology, conservation and management. Springer. New York. 369–381pp.

Cartwright-Taylor L, Lee J, Hsu C. 2009. Population structure and breeding pattern of the mangrove horseshoe crab Carcinoscorpius rotundicauda in Singapore. Aquatic Biology. 8:61–69.

Chabot CC, Watson III WH. 2010. Circatidal rhythms of locomotion in the American horseshoe crab Limulus polyphemus: underlying mechanisms and cues that influence them. Curr Zool. 56(5): 499–517.

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Barat. 2017. Statistik Perikanan Tangkap Tahun 2017.

Fairuz-Fozi N, Satyanarayana B, Zauki NAM, Muslim AM, Husain ML, Ibrahim S, Nelson BR. 2018. Carcinoscorpius rotundicauda (Latreille, 1802) population status and spawning behaviour at Pendas coast, Peninsular Malaysia. Global Ecology and Conservation. 15:1–8.

Faridah M, Manca A, Ahmad AB, Mohd-Sofa MFA, Aliam AA, Ismail N. 2016. Width- weight and length-weight relationships of the tri-spine horseshoe crab, Tachypleus tridentatus (Leach 1819) from two populations in Sabah, Malaysia: Implications for population management. Journal of Sustainability Science and Management. 11(1): 1–13.

Faruk U, Kushadiwijayanto AA, Safitri I. 2019. Keanekaragaman jenis ikan di perairan mangrove Desa Pasir Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat. Jurnal Laut Khatulistiwa, 2(2): 39–48.

Fauziyah, Mustopa AZ, Fatimah, Purwiyanto AIS, Rozirwan, Agustriani F, Putri WAE. 2021. Morphometric variation of the horseshoe crab Tachypleus gigas (Xiphosura: Limulidae) from the Banyuasin estuarine of South Sumatera, Indonesia. Biodiversitas. 22(1):5061–5070.

Kwan BKY, Hsieh HL, Cheung SG, Shin PKS. 2016. Present population and habitat status of potentially threatened Asian horseshoe crab Tachypleus tridentatus and Carcinoscorpius Rotundicauda in Hongkong: a proposal for marine protected areas. Biodiversity Conservation. 25:673– 692.

Manca A, Mohamad F, Ahmad A, Sofa MFAM, Ismail N. 2017. Tri-spine horseshoe crab, Tachypleus tridentatus (L.) in Sabah, Malaysia: the adult body sizes and population estimate. J. Asia Pac. Biodivers. 10: 355–361.

Mashar A, Butet NA, Juliandi B, Qonita Y, Hakim AA, Wardiatno Y. 2017.

Biodiversity and distribution of horseshoe crabs in Northern Coast of Java and Southern Coast of Madura. IOP Conf Ser: Earth Environ Sci. 54:1–8.

Nelson BR, Satyanaraya B, Moh JHZ, Ikhwanuddin M, Chatterji A. 2015. Episodic human activities and seasonal impacts on the Tachypleus gigas (Muller, 1785) population at Tanjung Selangor in Peninsular Malaysia. Estuarine, Coastal, and Shelf Science. 164: 313–323.

Noor-Jawahir AR, Samsur M, Shabdin ML, Rahim KA. 2017. Morphometric allometry of horseshoecrab, Tachypleus gigas at west part of Sarawak waters, Borneo, East Malaysia. Aquaculture, Aquarium, Conservation & Legislation – International Journal of the Bioflux Society. 10(1):18–24.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018,

tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

Supadminingsih FN, Riyanto M, Wahyu RI. 2018. Study of horseshoe crab as bycatch around bottom gillnet in Mayangan waters, Subang, West Java. Proceedings of the 11th International Conference on Chemical, Agricultural, Biological and Environmental Science (CABES-2018). 23–27.

Syahir S, Yanti AH, Setyawati TR. 2020. Morfometri belangkas Tacypleus gigas (Muller, 1785) Di Kawasan Pesisir Batu Ampar, Kalimantan Barat. Protobiont. 9(2):117–124.

Zaleha K, John BA, Atika HE, Kamaruzzaman BY, Jalal KCA. 2012. Spawning and nesting behaviour of Tachypleus gigas along the East Coast of Peninsular Malaysia. International Journal of Biology. 4(2):102–111.

Diterbitkan
2023-08-30