Multiple Trichoepithelioma pada Kukang (Nycticebus coucang) Jantan di Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia: Studi Kasus

  • Nur Purba Priambada Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia
  • Wendi Prameswari Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia
  • Fitri Yanti Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia
  • Karmele Llano Sanchez Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia

Abstract

Berbagai macam neoplasia telah dilaporkan di prosimian tetapi masih sedikit sekali kasus tumor kulit pada kukang yang dilaporkan. Tulisan ini bertujuan untuk membahas kasus multiple trichoepithelioma pada kukang sumatra (N. coucang). Seekor kukang sumatera berjenis kelamin jantan, dewasa, memiliki berat 670 gram, telah diterima oleh Pusat Rehabilitasi Primata Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (PRP-YIARI), Bogor pada Mei 2014. Pada pemeriksaan fisik ditemukan sebanyak 18 buah bentukan masa di kulitnya dengan diameter yang bervariasi 5-25 mm dan tersebar di seluruh tubuh mulai dari kaki, tangan, punggung, perut dan dahi. Hasil biopsi jaringan menunjukkan adenoma kelenjar sebaseous dan pemeriksaan histopatologi lanjutan menunjukkan trichoepithelioma. Merujuk dari hasil histopatologi dan keberadaan jumlah tumor yang banyak, maka diagnosa dari kasus ini adalah multiple trichoepithelioma dengan prognosa fausta. Terapi berupa eksisi tumor dengan pembedahan telah dilakukan dan cukup efektif. Masih belum diketahui apakah penyakit ini telah ada pada kukang sejak hidup liar di alam atau terjadi ketika dipelihara dalam lingkungan captive.

Kata kunci: kukang, IAR Indonesia, multipel trichoepithelioma, neoplasia

 

(Multiple Trichoepithelioma pada Kukang (Nycticebus coucang) Jantan di Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia: Studi Kasus)

A variety of neoplasia have been reported in prosimians, but only a few skin neoplasia were reported in slow lorises. The objective of this case study is to report a case of multiple trichoepithelioma on sumatran slow loris (N. coucang). On May 2014, Pusat Rehabilitasi Primata Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia  (PRP-YIARI), Bogor, has been rescued an adult male Sumatran slow loris with 670 gram of body weight. During the physical examination, he was found with 18 masses in his skin, in varies diameter (5-25 mm) and spread in his whole body from hand, foot, back, stomach and forehead. The result of tissues biopsy shown that the masses were sebaceous gland adenoma, but further histopathological examination shown that it was trichoepithelioma. Due regard of the histopathological result and the amount of the tumour, we diagnosed this case study as multiple trichoepithelioma with good prognosis. Treatment by surgical tumour excision has already done and had quite effective result. It still remind unclear whether this case happen since the slow loris live in the wild or during in captivity.

Keywords: slow loris, IAR Indonesia, multiple trichoepithelioma, neoplasia

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2016-02-18
Section
Studi Kasus / Case Study