ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/pspalbacore <p style="text-align: justify;"><img style="float: left; margin: 0 8px 4px 0;" src="/public/site/images/jurnalalbacore/cover_web_23.png" alt="">Albacore merupakan jurnal ilmiah penelitian perikanan laut dan transportasi maritim dengan jadwal penerbitan tiga kali dalam satu tahun. Jurnal ini menyebarkan informasi ilmiah kepada peneliti, akademisi, praktisi dan pemerhati mengenai pemanfaatan sumberdaya perikanan di Indonesia yang meliputi berbagai aspek seperti teknologi eksploitasi dan eksplorasi, perkapalan dan navigasi, pelabuhan perikanan, keselamatan kerja, tingkah laku ikan, peraturan dan perundangan serta kebijakan, pengelolaan sumberdaya perikanan secara umum, dan transportasi maritim. Naskah yang dimuat dalam jurnal ini berasal dari penelitian atau ulasan akademisi dari berbagai universitas, lembaga pemerintah dan pemerhati permasalahan pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap dan transportasi maritim di Indonesia.</p> <p style="text-align: justify;">p-ISSN: 2549-1326&nbsp;</p> <p style="text-align: justify;">e-ISSN: 2655-559X</p> <p style="text-align: justify;">&nbsp;</p> en-US bhascaryo.iskandar@gmail.com (Budhi Hascaryo Iskandar) fis@apps.ipb.ac.id (Fis Purwangka) Thu, 01 Feb 2024 00:00:00 +0700 OJS 3.1.2.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 KARAKTERISTIK HABITAT TERIPANG DI SEKITAR PERAIRAN KABUPATEN TAPANULI TENGAH, SUMATERA UTARA https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/pspalbacore/article/view/50983 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan informasi tentang karakteristik habitat teripang yang dapat diaplikasikan dalam pengembangan budidaya teripang di Kabupaten Tapanuli Tengah. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei, meliputi jenis substrat dan parameter kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teripang ditemukan pada substrat karang berpasir, pasir berlumpur dan sebagian di daerah lamun. Suhu perairan berkisar 29­-30 <sup>0</sup>C di Pulau Poncan Gadang, 28-33 <sup>0</sup>C di Pulau Unggeh dan 30-32 <sup>0</sup>C di perairan Sitardas. pH air di Pulau Poncan Gadang berkisar 7,3-7,5, di Pulau Unggeh berkisar 7,4-7,6 dan di perairan Sitardas berkisar 7,2-7,8. Salinitas di Pulau Poncan Gadang adalah 29-34 ppt, Pulau Unggeh berkisar 33-34 ppt dan di perairan Sitardas berkisar 31-32 ppt. Oksigen terlarut di Pulau Poncan Gadang berkisar 4-8,7 mg/l, Pulau Unggeh 7-8,2 mg/l dan di perairan Sitardas 8,3-8,7 mg/l. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa habitat teripang dinilai masih optimal dan kegiatan budidaya teripang di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah cukup potensial untuk dikembangkan.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>habitat, poncan, sitardas, substrat, teripang, unggeh</p> Herman Sarumaha, Fiki Harjuni, Muhammad Aidil Huda, Taufan Gamar Fadilah Harahap, Zakyatul Muna, Harun Al Rasyid Tarihoran Copyright (c) 2024 ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/pspalbacore/article/view/50983 Thu, 01 Feb 2024 00:00:00 +0700 PRODUKTIVITAS ALAT TANGKAP PURSE SEINE PADA RUMPON PORTABLE DI PERAIRAN KARANG JERUK, TEGAL https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/pspalbacore/article/view/50192 <p>Tegal merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki kekayaan sumber daya perikanan cukup besar. Perairan Karang Jeruk merupakan salah satu perairan yang cukup strategis dalam pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Tegal, karena perairan ini berbatasan langsung dengan Laut Jawa sehingga memiliki potensi sumber daya ikan yang cukup melimpah. Penggunaan alat bantu rumpon <em>portable</em> diharapkan dapat meningkatkan hasi tangkapan nelayan sehingga memberikan solusi terhadap permasalahan penurunan hasil tangkapan yang dialami oleh nelayan <em>purse seine</em> perairan Karang Jeruk, Tegal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan dan menghitung produktivitas tangkapan <em>purse seine</em> pada rumpon <em>portable</em>. Metode penelitian dilakukan dengan metode <em>experimental fishing</em>. Data hasil tangkapan dianalisis secara deskriptif untuk mengidentifikasi komposisi jenis hasil tangkapan dan jumlah masing-masing spesies ikan yang tertangkap. Produktivitas tangkapan didapatkan dengan cara membandingkan jumlah hasil tangkapan dengan lama waktu operasi penangkapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan tangkapan utama <em>purse seine</em> terdiri dari ikan selar bentong, ikan tembang, ikan teri gelagah, ikan tongkol, dan cumi-cumi. Komposisi jenis ikan hasil tangkapan merupakan indikasi keberadaan ikan di daerah tersebut, dimana operasi penangkapan dengan <em>purse seine </em>dilakukan. Nilai produktivitas tangkapan memiliki nilai rata-rata 900,8 kg/setting.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Karang Jeruk, produktivitas, <em>purse seine</em>, rumpon <em>portable</em>, Tegal</p> Roza Yusfiandayani, Mohammad Imron, Wazir Mawardi, Mulyono S. Baskoro, Muhamad Reza Raihan, Adrul Rahmad, Ravy Nur Aziz, Fajriyah Cahyani Wahdati Copyright (c) 2024 ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/pspalbacore/article/view/50192 Thu, 01 Feb 2024 00:00:00 +0700 PERIKANAN PUKAT UDANG DI KABUPATEN MUKOMUKO YANG BERBASIS DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN PASAR BANTAL https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/pspalbacore/article/view/51666 <p>Pukat udang di perairan Mukomuko mulai digunakan sejak tahun 1980-an. Sejak saat itu nelayan biasa menggunakan alat tangkap tersebut untuk menangkap udang. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan unit penangkapan dan daerah penangkapan udang di Kabupaten Mukomuko yang berbasis Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pasar Bantal. Metode penelitian yang dilakukan adalah observasi dan wawancara dengan nelayan. Materi penelitian meliputi kapal penangkapan, metode pengoperasian alat tangkap, perlengkapan penangkapan, daerah penangkapan dan jenis udang target tangkapan, serta non targetnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapal yang digunakan oleh nelayan penangkap udang di perairan Mukomuko yaitu kapal motor berukuran 6 GT dengan menggunakan mesin diesel berukuran 30 PK yang diletakkan di bagian <em>inboard</em> kapal. Ukuran kapal yang digunakan oleh nelayan penangkap udang yaitu dengan panjang 10 meter, lebar 2,5 meter dan tinggi 1,1 meter. Kontruksi pukat udang terdiri dari ikatan tali kantong, kantong, badan, sayap, tali ris atas, tali ris bawah, pelampung, pemberat, besi, rantai, papan pembuka dan tali penarik. Adapaun proses pengoperasiannya terdiri dari setting, towing dan hauling. Hasil tangkapan utamanya yaitu udang jerbung (<em>Penaeus merguiensis</em>), udang krosok (<em>Parapenaeopsis</em> <em>sp</em>), udang dogol (<em>Metapenaeus ensis</em>), dan udang jambu (<em>Metapenae</em><em>u</em><em>s dobsoni</em>), di samping banyaknya bycatch dan tangkapan yang dibuang (<em>discarded</em>). Perlu upaya pengendalian alat tangkap pukat udang agar tidak mengancam keberlanjutan sumberdaya udang di lokasi ini</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Kabupaten Mukomuko, perikanan udang, PPI Pasar Bantal, pukat udang.</p> Arief Erizal, Eko Sri Wiyono, Zulkarnain, Am Azbas Taurusman Copyright (c) 2024 ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/pspalbacore/article/view/51666 Thu, 01 Feb 2024 00:00:00 +0700 KEBERADAAN BAKTERI KONTAMINAN PADA AIR PENCUCIAN PRODUK PERIKANAN DI PELABUHAN PERIKANAN SELILI KOTA SAMARINDA https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/pspalbacore/article/view/51866 <p>Pelabuhan Perikanan Selili merupakan pangkalan pendaratan ikan terbesar di Kota Samarinda, sehingga banyak aktivitas penanganan produk perikanan di area Pelabuhan Selili, Pencucian produk perikanan merupakan aktivitas harian yang dilakukan sebelum proses distribusi dilakukan. Penggunaan air yang kotor menyebabkan kontaminasi mikroba pada produk sehingga menyebabkan penurunan mutu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan bakteri kontaminan dari sumber air pencucian. Metode <em>random sampling </em>digunakan untuk pengambilan sampel air pencucian produk perikanan yang selanjutnya dilakukan analisis di laboratorium. Pengujian sampel dengan metode <em>Total Plate Count </em>(TPC), <em>Most Probable Number </em>(MPN) dan pengujian dengan medium seperti <em>Glutamat Starch Phenile</em> (GSP), King’s B Agar, <em>Desoxycholate Lactose Sucrose</em> (DCLS), dan <em>Cystine Lactose Electrolyte Deficient</em> (CLED). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada air pencucian ditemukan bakteri kolifom &gt;210 MPN/100 ml, kolifom fecal &gt;43 MPN/100 ml. Bakteri <em>Staphylococcus aureus </em>1.550x10<sup>2</sup> cfu/ml, <em>Proteus </em>sp. 765 x10<sup>2</sup> cfu/ml, <em>Escherichia coli</em>&nbsp; 3.000 x10<sup>2</sup> cfu/ml, <em>Pseudomonas aeruginosa</em> 855 cfu/ml, <em>Salmonella/Shigella</em> 1.595x10<sup>2</sup> cfu/ml, <em>Pseudomonas </em>sp. 1.880 cfu/ml, <em>Pseudomonas aeruginosa </em>2.800x10<sup>2</sup> cfu/ml. Hasil ini menunjukkan bahwa air pencucian dideteksi terdapat bakteri kontaminan yang dapat menurunkan mutu pada produk perikanan. Disimpulkan bahwa air pencucian produk perikanan di PPI Selili mengandung bakteri kontaminan.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>akitivas penanganan, kontaminasi mikroba, produk perikanan</p> Andri Pratama, Mustaruddin, Fis Purwangka Copyright (c) 2024 ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/pspalbacore/article/view/51866 Thu, 01 Feb 2024 00:00:00 +0700 POTENSI PENERAPAN KONSEP ECO PORT PADA RE-DESIGN MASTER PLAN PELABUHAN PERIKANAN MUARA ANGKE https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/pspalbacore/article/view/51122 <p>Pelabuhan menjadi salah satu tempat yang dibangun khusus sebagai tempat bersandar kapal. Pelabuhan dibagi menjadi 2 jenis yaitu pelabuhan khusus dan pelabuhan umum. Pelabuhan Perikanan Muara Angke menjadi salah satu pelabuhan khusus yang ada di Indonesia. Pelabuhan Perikanan Muara Angke pada tahun 2019 direncanakan akan mengalami <em>re</em><em>-</em><em>design</em>, dalam perencanaannya hasil <em>re</em><em>-</em><em>design</em> perlu adanya penerapan konsep <em>eco port</em> dan penerapan <em>renewable energy</em> sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2014 tentang pelabuhan dan bandar udara yang sehat. Penelitian ini akan merencanakan fasilitas penunjang konsep <em>eco port</em> dan penerapan <em>renewable energy</em> serta analisa perbandingan dengan penggunaan energi konvensional. Untuk menentukan fasilitas penunjang digunakan metode<em> checklist </em>dan <em>gap analys</em><em>is</em>, PPN Muara Angke perlu menambahkan fasilitas berupa <em>water treatment, reverse osmosis, fire hydrant</em>, <em>shore power</em> <em>connection, air pollution monitor </em>serta <em>EV charging</em> sebagai fasilitas penunjang <em>eco port</em>. Perhitungan kebutuhan solar panel didapatkan 4359 unit dan <em>wind turbine</em> 25 unit. Penggunaan <em>renewable energy</em> tidak dapat mengakomodir kebutuhan daya listrik Pelabuhan Perikanan Muara Angke sehingga harus menggunakan <em>system hybrid</em> yang diperoleh dari sumber energi terbarukan dan energi konvensional.</p> <p><strong>Kata kunci</strong> : <em>Eco Port</em> ,Pelabuhan Perikanan Muara Angke, <em>Re</em><em>-Design, Renewable Energy</em></p> Arif Fadillah, Fuad Maulana, Putra Pratama Copyright (c) 2024 ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/pspalbacore/article/view/51122 Thu, 01 Feb 2024 00:00:00 +0700 PERBEDAAN JUMLAH DAN UKURAN HASIL TANGKAPAN BAGAN APUNG PADA WAKTU HAULING YANG BERBEDA https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/pspalbacore/article/view/52288 <p>Ikan berkumpul di lokasi penangkapan bagan dengan berbagai tujuan. Beberapa peneliti menunjukan bahwa salah satu alasan ikan berkumpul di lokasi penangkapan bagan untuk melakukan pemangsaan. Salah satu alasan ikan berkumpul di sekitar bagan adalah pemangsaan. Waktu pemangsaan tiap spesies berbeda, sehingga keberadaan tiap spesies di lokasi penangkapan akan berbeda. Pada penangkapan ikan dengan bagan apung, nelayan akan melakukan kegiatan <em>hauling</em> pada saat ikan telah banyak berkumpul di lokasi penangkapan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengungkap aktifitas <em>hauling</em> yang berbeda terhadap hasil tangkapan bagan. Tujuan dari penelitian ini untuk menetukan bobot ikan yang tertangkap, jenis ikan yang tertangkap, sebaran ukuran ikan yang tertangkap dan keragaman ikan yang tertangkap pada bagan apung pada berbagai periode <em>hauling</em>. Pengambilan data dilakukan dengan metode uji coba penangkapan di laut. Pengambilan data dilakukan selama 10 hari dengan tiap trip penangkapan sebagai satu ulangan. Untuk menganalisis adanya perbedaan bobot ikan yang tertangkap dan ukuran panjang spesies dominan pada berbagai periode <em>hauling</em> digunakan Uji Kruskal Wallis. Keragaman hasil tangkapan yang diperoleh pada berbagai waktu <em>hauling</em> dianalisis dengan index Shannon Wiener. Berdasarkan hasil uji Kruskal Wallis terhadap bobot ikan yang tertangkap pada berbagai waktu <em>hauling </em>diperoleh nilai probabilitas 0,041 (P &lt; 0,05). Hal ini berarti bobot hasil tangkapan antara waktu <em>hauling</em> yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata. Hasil Uji Kruskall Wallis pada ukuran panjang ikan dominan menunjukan hasil tangkapan ikan layang dan cumi-cumi berbeda nyata taraf kepercayaan 95%. Keanekaragaman tertinggi terjadi pada waktu<em> hauling</em> tengah malam dengan nilai indeks keragaman 1,956.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>bagan apung, distribusi ukuran, <em>hauling</em>, hasil tangkapan, keragaman, Kruskal Wallis</p> Mokhamad Dahri Iskandar, Denta Tirtana, Mulyono S. Baskoro, Gondo Puspito Copyright (c) 2024 ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/pspalbacore/article/view/52288 Thu, 01 Feb 2024 00:00:00 +0700 RASIO DIMENSI UTAMA KAPAL PENANGKAP IKAN TRADISIONAL TERHADAP PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP STATIC GEAR DI PPN BRONDONG https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/pspalbacore/article/view/53121 <p>Bentuk kapal penangkap ikan di Indonesia memiliki perbedaan hampir di setiap daerah yang terjadi karena pembangunan kapal yang masih dilakukan secara tradisional. Pembangunan kapal secara tradisional akan memengaruhi kesesuaian antara karakteristik kapal dan juga metode alat tangkap, salah satunya pada alat tangkap <em>static gear</em> yang dioperasikan oleh kapal di PPN Brondong. Oleh karena itu diperlukan identifikasi karakteristik kapal tradisional yang sesuai dengan alat tangkap <em>static gear</em> dengan membandingkan rasio dimensi utama. Kesesuaian terhadap alat tangkap <em>static gear</em> dilakukan dengan membandingkan nilai kapal tradisional dengan acuan. Perbandingan juga dilakukan pada setiap jenis kapal tradisional untuk melihat perbedaan karakteristik pada setiap jenisnya. Berdasarkan perbandingan nilai rasio dimensi utama kapal tradisional di PPN Brondong hampir sesuai dengan kisaran nilai di beberapa wilayah Indonesia. Selain itu, kapal jenis etek memiliki perbedaan karakteristik dengan ijon-ijon dan perau.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>karakteristik, kelaiklautan, kemampuan olah gerak kapal, stabilitas, tahanan</p> Pringgo Kusuma Dwi Noor Yadi Putra, Yopi Novita, Budhi Hascaryo Iskandar, Izza Mahdiana Apriliani, Zarrochman Copyright (c) 2024 ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/pspalbacore/article/view/53121 Tue, 13 Feb 2024 00:00:00 +0700 ANALISIS STRUKTUR PENDAPATAN DAN STRUKTUR PENGELUARAN RUMAH TANGGA NELAYAN BAGAN TANCAP DI KABUPATEN TAPANULI TENGAH https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/pspalbacore/article/view/50201 <p>Kajian-kajian ilmiah terkait kondisi ekonomi rumah tangga nelayan bagan tancap masih minim dilakukan, oleh sebab itu diperlukan studi untuk mendalami sistem nafkah mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur nafkah dan struktur pengeluaran rumah tangga nelayan bagan tancap. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Hajoran, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan metode survei. Teknik pengambilan responden dengan pendekatan <em>purposive sampling. </em>Data dalam penelitian dianalisis secara statistik deskriptif<em>. </em>Hasil penelitian diperoleh nafkah rumah tangga nelayan bagan tancap memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap sumber daya perikanan, di mana 79% nafkah mereka bersumber dari penjualan hasil tangkapan dan pengolahan hasil perikanan. Sementara, pengeluaran rumah tangga nelayan didominasi pengeluaran untuk pangan.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>bagan tancap, nelayan, struktur nafkah, struktur pengeluaran</p> Tirta Anugerah, Shofian Nanda Adiprayoga, Okta Rizal Karsih Copyright (c) 2024 ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/pspalbacore/article/view/50201 Thu, 01 Feb 2024 00:00:00 +0700 ANALISIS CPUE DAN MSY PRODUKSI LEMURU (SARDINELLA LEMURU) DI PERAIRAN SELAT BALI https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/pspalbacore/article/view/50378 <p>Lemuru (<em>Sardinella lemuru</em>) merupakan ikan pelagis yang memiliki nilai ekonomi dan ekologis yang signifikan. Hasil tangkapan utama nelayan di Perairan Selat Bali adalah lemuru (<em>Sardinella lemuru</em>). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi hasil tangkapan lemuru (<em>Sardinella lemuru</em>) di Perairan Selat Bali. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari PPN Pengambengan pada tahun 2013 hingga 2022. Analisis data yang digunakan <em>Catch Per Unit Effort</em> (CPUE), <em>Maximum Sustainable Yield</em> (MSY), dan rekomendasi untuk pengelolaan sumber daya perikanan di Wilayah Perairan Selat Bali. Nilai CPUE terkecil dicatatkan pada tahun 2017, yaitu sebesar 0,034137 ton/<em>trip</em> dengan total tangkapan hanya sebesar 76,5 ton dan upaya penangkapan (<em>effort</em>) sebesar 2241 <em>trip</em>. Nilai prediksi <em>effort </em>maksimal (F<sub>MSY</sub>) yang dapat dilakukan adalah sebesar 13.555 <em>trip</em> per tahun dengan nilai YMSY sebesar 18.375,2 ton per tahun. Berdasarkan nilai Y<sub>MSY</sub>, maka dapat ditentukan <em>Total Allowed Catch</em> (TAC) sebesar 80% dari Y<sub>MSY</sub> yaitu 14.700,13 ton per tahun. Status pemanfaatannya adalah masih dibawah batas maksimal tangkapan yang diperbolehkan (TAC) dan dapat disimpulkan produksi di Perairan Selat Bali pada tahun 2013-2022 belum mengalami <em>over fishing</em>, pada tahun selanjutnya sebaiknya lebih memperhatikan terkait dengan upaya penangkapan agar tidak melebih batas dari <em>Effort</em> maksimal (F<sub>MSY</sub>).</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>lemuru, perairan selat Bali, PPN Pengambengan</p> Yulia Estmirar Tanjov, Moh. Bayu Susilo, Pinky Natalia Samanta Copyright (c) 2024 ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/pspalbacore/article/view/50378 Thu, 15 Feb 2024 00:00:00 +0700 EVALUASI TEKNIK PENGOPERASIAN PURSE SEINE PADA KM. SUMBER REZEKI https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/pspalbacore/article/view/52098 <p>Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi teknik pengoperasian <em>purse seine</em> pada KM. Sumber Rezeki berdasarkan Permen KP No 18 Tahun 2021. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan KM. Sumber Rezeki milik PT. HLS tahun 2022. Data dikumpulkan dengan metode observasi dan wawancara. Hasil nya adalah <em>purse seine</em> yang digunakan KM. Sumber Rezeki adalah jenis <em>purse seine</em> pelagis kecil dengan nama daerah pukat langgar. Konstruksinya terdiri atas tali ris atas 450 m, tali ris bawah 450 m, tali pelampung 450 m, tali pemberat 450 m, srampat 450 m, tali cincin 450 m, pelampung 1500 buah, pemberat 700 buah, cincin 105 buah. Alat bantu pengoperasian <em>purse seine</em> adalah rumpon menetap dan lampu. Kapal yang digunakan adalah kapal motor dengan ukuran 168 GT. Penangkapan ikan dilakukan pada jalur III dan WPP 711. Berdasarkan evaluasi teknik pengoperasian <em>purse seine</em>, tujuh aspek telah dinyatakan sesuai yaitu <em>mesh size</em> dan panjang tali ris sesuai, ukuran kapal dan jalur penangkapan telah sesuai. Satu aspek yang belum sesuai yaitu pengoperasian pukat langar tidak dilengkapi dengan radar reflektor sebagai alat bantu penangkapan.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>evaluasi, pengoperasian, <em>purse seine,</em> teknis</p> Ratu Sari Mardiah, Roma Yuli Felina Hutapea, Perdana Putra Kelana, Suci Asrina Ikhsan, Ratih Purnama Sari, Rangga Bayu Kusuma Haris, Mathius Tiku Copyright (c) 2024 ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/pspalbacore/article/view/52098 Mon, 19 Feb 2024 00:00:00 +0700