PRODUKTIVITAS ALAT TANGKAP DAN PENDAPATAN NELAYAN PADA PERIKANAN SIDAT DI MUARA SUNGAI CIMANDIRI PALABUHANRATU

  • Rafdi Zhafir Akbar Program Studi Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap, Departemen PSP, FPIK-IPB, Bogor, Indonesia
  • Ronny Irawan Wahju Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK-IPB, Bogor, Indonesia
  • Mochammad Riyanto Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK-IPB, Bogor, Indonesia

Abstract

Saat ini kegiatan budidaya sidat masih mengandalkan benih sidat (glass eel) dari alam dan muara Sungai Cimandiri menjadi salah satu lokasi penangkapan glass eel. Tujuan penelitian ini adalah menghitung produktivitas alat tangkap glass eel, mengidentifikasi hasil tangkapan dan menghitung pendapatan pengumpul glass eel di muara Sungai Cimandiri. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan observasi langsung di lapangan menggunakan simple random sampling dan accidental sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis hasil tangkapan utama, analisis hasil tangkapan sampingan, dan analisis keuntungan. Hasil penelitian menunjukkan nilai CPUE muara Sungai Cimandiri tertinggi terjadi pada bulan Juli yaitu sebesar 37,1 gr/jam, terendah terjadi pada bulan September sebesar 1,6 gr/jam, sedangkan bulan Februari, Maret, Oktober, dan Desember tidak ada aktivitas penangkapan. Hasil tangkapan sampingan sebesar 20% dari hasil tangkapan total sebanyak 2995,6 gr yang terdiri dari, gere-gere (Microphis sp) 3%, udang merah (Metapenaeopsis sp) dan udang beras (Penaeus sp) 1%, boboso (Bunaka gyrinoides) 6%, kanayapan (Butis sp) 3%, kepiting batu (Clistocoeloma sp) 1%, tempang podol (Ambassis sp) 5%, dan belanak (Moolgarda seheli) 1%. Penerimaan usaha pengumpul sidat tahun 2019 sebesar Rp178.536.000 per tahun dan biaya usaha sebesar Rp157.524.400 per tahun, sehingga keuntungan yang didapat sebesar Rp21.011.600 per tahun.

Kata kunci: benih sidat, produktivitas, sidat, Sungai Cimandiri

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-08-29
Section
Articles