DISTRIBUSI THERMAL FRONT DAN HASIL TANGKAPAN IKAN TENGGIRI (Scomberomorus commerson) DI PERAIRAN PANGANDARAN

  • Vadhilah Savetri Prodi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran
  • Mega Laksmini Syamsuddin Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
  • Iis Rostini Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
  • Izza Mahdiana Apriliani Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran, Indonesia

Abstract

Ikan tenggiri (Scomberomorus commerson) merupakan komoditas ikan pelagis besar unggulan di Kabupaten Pangandaran karena memiliki jumlah dan nilai produksi yang paling tinggi, oleh karena itu perlu dimanfaatkan secara maksimal dengan memperhatikan kelestariannya. Tujuan dari riset ini adalah untuk mengetahui variabilitas thermal front secara spasial dan temporal serta pengaruhnya terhadap hasil tangkapan ikan tenggiri dalam pendugaan daerah penangkapan potensial ikan di peraira Pangandaran, Jawa Barat. Riset ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2018 di Perairan Pangandaran, Jawa Barat. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah SPL yang berasal dari AquaMODIS dan arus geostrofik dari ECMWF. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan analisis secara spasial dan temporal. Thermal front dideteksi pada data citra raster suhu permukaan laut (SPL) menggunakan algoritma Cayulla Cornilon 1992 dengan kategori kuat dengan perbedaan SPL ≥ 0,5°C dan lemah dengan perbedaan SPL 0,3°C. Hasil riset menunjukan front yang terbentuk di perairan Pangandaran merupakan front sementara dengan kekuatan lemah dan kuat. Sebaran dan frekuensi thermal front paling banyak ditemukan pada bulan Desember (musim barat) dengan total 11 unit kemunculan dengan nilai rata-rata SPL 29,3°C dan sebaran paling sedikit dijumpai pada bulan April (musim peralihan 1) . Kisaran suhu tertinggi thermal front berkisar antara 30-33,8°C dan terendah berkisar antara 22,8-26,5°C. Kejadian thermal front umumnya terjadi di perairan lepas Samudera Hindia.

Kata kunci: arus, ikan tenggiri, perairan Pangandaran, SPL, thermal front

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Vadhilah Savetri, Prodi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Ikan tenggiri (Scomberomorus commerson) merupakan komoditas ikan pelagis besar unggulan di Kabupaten Pangandaran karena memiliki jumlah dan nilai produksi yang paling tinggi, oleh karena itu perlu dimanfaatkan secara maksimal dengan memperhatikan kelestariannya. Tujuan dari riset ini adalah untuk mengetahui variabilitas thermal front secara spasial dan temporal serta pengaruhnya terhadap hasil tangkapan ikan tenggiri dalam pendugaan daerah penangkapan potensial ikan di peraira Pangandaran, Jawa Barat. Riset ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2018 di Perairan Pangandaran, Jawa Barat. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah SPL yang berasal dari AquaMODIS dan arus geostrofik dari ECMWF. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan analisis secara spasial dan temporal. Thermal front dideteksi pada data citra raster suhu permukaan laut (SPL) menggunakan algoritma Cayulla Cornilon 1992 dengan kategori kuat dengan perbedaan SPL ≥ 0,5°C dan lemah dengan perbedaan SPL 0,3°C. Hasil riset menunjukan front yang terbentuk di perairan Pangandaran merupakan front sementara dengan kekuatan lemah dan kuat. Sebaran dan frekuensi thermal front paling banyak ditemukan pada bulan Desember (musim barat) dengan total 11 unit kemunculan dengan nilai rata-rata SPL 29,3°C dan sebaran paling sedikit dijumpai pada bulan April (musim peralihan 1) . Kisaran suhu tertinggi thermal front berkisar antara 30-33,8°C dan terendah berkisar antara 22,8-26,5°C. Kejadian thermal front umumnya terjadi di perairan lepas Samudera Hindia.

Kata kunci: arus, ikan tenggiri, perairan Pangandaran, SPL, thermal front

Published
2020-01-27
Section
Articles