Main Article Content
Abstract
Ringkasan ini menguraikan status konservasi in situ kerbau kerdil Sulawesi. Trend populasi yang dilaporkan dalam dua belas tahun terakhir mengarahkan penulis dalam menyoroti arti penting konservasi populasi berbiak di lokasi ex situ pada masa mendatang. Anoa terdiri dari dua jenis kerbau kerdil Bubalus depressicornis & B. quarlesi endemik Pulau Sulawesi, Indonesia. Kajian distribusi anoa berdasarkan laporan historis dan sebagai hasil data lapang terbaru (1990-an sampai 2002) menyoroti terjadinya penurunan di keseluruhan pulau, terutama di semenanjung selatan dan timur laut. Penurunan terjadi akibat perburuan lokal untuk daging dan kehilangan habitat. Sebagian besar populasi secara cepat mengalami fragmentasi. Konservasi populasi viable pada akhirnya akan membutuhkan pengelolaan metapopulasi dan peran yang lebih besar dari populasi di kebun binatang.
Kata Kunci: in situ, anoa, konservasi, populasi berbiak.
Article Details
Authors submitting manuscripts should understand and agree that copyright of manuscripts published are held by Media Konservasi. Copyright encompass exclusive rights to reproduce, to distribute, and to sell any part of the journal articles in all form and media. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media will be allowed only with a written permission from Media Konservasi.