https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jvetbiomed/issue/feedJurnal Veteriner dan Biomedis2024-03-28T16:34:25+07:00Amaq Fadhollyamaqfadholly@apps.ipb.ac.idOpen Journal Systems<p><strong>Jurnal Veteriner dan Biomedis</strong> diterbitkan oleh <a href="https://skhb.ipb.ac.id/">Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis</a> dalam membantu para akademisi, peneliti dan praktisi untuk menyebarluaskan hasil penelitiannya. Jurnal ini adalah jurnal nasional yang didedikasikan untuk publikasi hasil penelitian dalam lingkup ilmu kedokteran hewan dan ilmu biomedis.</p> <p><strong>Jurnal Veteriner dan Biomedis</strong> menerbitkan paper secara berkala dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Maret dan September dengan bebas biaya proses submisi sampai dengan diterbikan.</p>https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jvetbiomed/article/view/47727AKTIVITAS IMUNOMODULATOR INFUSA GINSENG JAWA (Talinum paniculatum) PADA MENCIT (Mus musculus)2024-03-28T16:34:23+07:00Oscar Daniel Kusumo Digyooscardaniel@apps.ipb.ac.idSafikasafika@apps.ipb.ac.idAndriyantoandriyanto@apps.ipb.ac.id<p>Ginseng jawa merupakan tanaman herbal yang diketahui mengandung senyawa aktif yang berpotensi sebagai imunomodulator. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kemampuan infusa ginseng jawa sebagai imunomodulator berdasarkan aktivitas dan indeks fagositosis makrofag peritoneal mencit serta menentukan dosis yang paling efektif sebagai imunomodulator. Penelitian ini menggunakan 30 ekor mencit galur DDY jantan yang dibagi dalam 5 kelompok, yaitu kontrol negatif (air mineral), kontrol positif (sediaan imunomodulator komersial), infusa ginseng jawa (IGJ) dosis 33 mg/kg BB, 66 mg/kg BB, dan 200 mg/kg BB. Pemberian infusa ginseng jawa dilakukan satu kali sehari selama 14 hari secara peroral dengan mikropipet. Mencit diinduksi dengan <em>Staphylococcus aureus</em> nonpatogen (10<sup>8</sup> CFU/ml) pada hari ke-15 secara intraperitoneal sebelum dilakukan koleksi cairan peritoneal. Cairan peritoneal lalu dibuat preparat ulas dan dilakukan pengamatan terhadap jumlah makrofag aktif dan <em>S</em>. <em>aureus</em> yang terfagositosis. Selanjutnya aktivitas fagositosis dan indeks fagositosis makrofag dihitung. Hasil pengujian menunjukkan aktivitas fagositosis dan indeks fagositosis pada seluruh kelompok yang diberikan IGJ berbeda nyata (p<0,05) dibandingkan dengan kelompok kontrol. Aktivitas dan indeks fagositosis tertinggi ditemukan pada kelompok IGJ 200 mg/kg BB dengan nilai berturut-turut 74,83%±2,32% dan 3,07±0,05.</p>2024-03-28T16:31:13+07:00Copyright (c) 2024 Oscar Daniel Kusumo Digyo, Safika, Andriyantohttps://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jvetbiomed/article/view/48194Uji Toksisitas Akut Minyak Kemiri (Aleurites moluccana L.) pada Mencit (Mus musculus)2024-03-28T16:34:24+07:00Shafa Adela Putrishafaadela24@gmail.comNi Luh Putu Ika Mayasarini_luhma@apps.ipb.ac.idAndriyantoAndriyanto@apps.ipb.ac.id<p>Kemiri (<em>Aleurites moluccana </em>L.) merupakan tanaman yang memiliki manfaat dari setiap bagiannya khususnya biji kemiri yang diolah untuk menghasilkan minyak. Penelitian ini bertujuan menghitung tingkat toksisitas minyak kemiri pada mencit dengan menggunakan penentuan nilai <em>lethal dose</em> 50 (LD<sub>50</sub>). Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan acak lengkap. Sebanyak 20 ekor mencit betina dibagi menjadi lima kelompok yaitu kelompok kontrol negatif dan kelompok perlakuan yang diberikan minyak kemiri dosis 5, 10, 15, dan 20 g/kg BB secara peroral. Pengamatan gejala toksisitas pada mencit pascaperlakuan dilakukan selama 14 hari. Parameter yang diamati berupa mortalitas, gejala klinis, dan respon fisiologis mencit. Hasil pada pengamatan dengan parameter mortalitas hewan uji menunjukkan bahwa tidak ada mencit yang mengalami kematian sampai dengan dosis 20 g/kg BB. Parameter respon fisiologis seperti suhu tubuh dan frekuensi nafas berada di rentang normal, sedangkan frekuensi denyut jantung berada di bawah rentang normal. Kesimpulan penelitian ini yaitu minyak kemiri termasuk kedalam kategori praktis tidak toksik.</p>2024-03-28T16:33:53+07:00Copyright (c) 2024 Shafa Adela Putri, Ni Luh Putu Ika Mayasari, Andriyanto