Impact of Anthropogenic Destruction Toward Sedimentation and Erosion at Protected Forest of Wosi Rendani in Manokwari Regency

  • Mahmud Jurusan kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Papua, Manokwari, Papua Barat, Indonesia,98314
Keywords: Anthropogenic, destruction, erosion, sedimentation, PFWR

Abstract

Communities who live around the forest in supporting their daily lives cannot be separated from interactions with the forest, including protected forests impact that triggers erosion, sedimentation, flooding and landslides. This study aims to identify the anthropogenic destruction in Protected Forest of Wosi Rendani (PFWR) and its impact on sediment and erosion.  The research was conducted through surveys and data analysis by scoring. The head of the KPHL, forest rangers and retired Forestry Service employees were selected in a purposive sampling. The results showed that anthropogenic activities in the PFWR area included forest encroachment, illegal logging, shifting cultivation by burning, soil extraction and C excavation, conversion to built-up areas. Anthropogenic activities have an impact on increasing sediment from high to very high and erosion in the very high category. The increase in sediment and erosion caused by shrinkage and destruction of PFWR is now remaining 26% which if not managed properly will trigger floods and flash floods.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Apriliyana, D. 2015. Pengaruh perubahan penggunaan lahan Sub DAS Rawapening terhadap erosi dan sedimentasi Danau Rawapening. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, 11 (1): 103-116

Ataribaba, Y., I. Setiawan dan T.I. Noor. 2020. Pola pergeseran nilai kearifan lokal sistem ladang berpindah pada masyarakat arfak. Mimbar Agribisnis Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 6(2): 812-832

Awang, S.A. 2006. Sosiologi Pengetahuan Deforestasi: Konstruksi Sosial dan Perlawanan. Penerbit Debut Press. Yogyakarta.

[BPDASHL] Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Remu Ransiki. 2016. Laporan monitoring dan evaluasi pengelolaan DAS Wosi tahun 2016. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jakarta.

[BPDASHL] Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Remu Ransiki. 2017. Laporan monitoring dan evaluasi pengelolaan DAS Wosi tahun 2017. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jakarta.

[BPDASHL] Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Remu Ransiki. 2018. Laporan monitoring dan evaluasi pengelolaan DAS Wosi tahun 2018. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jakarta.

[BPDASHL] Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Remu Ransiki. 2019. Laporan monitoring dan evaluasi pengelolaan DAS Wosi tahun 2019. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jakarta.

[BPDASHL] Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Remu Ransiki. 2020. Laporan monitoring dan evaluasi pengelolaan DAS Wosi tahun 2019. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jakarta.

Buton, R., R. Soplanit dan A. Jaco. 2016. Perubahan penggunaan lahan dan dampaknya terhadap erosi di Daerah Aliran Sungai Wae Lela Kota Ambon. Agrologia, 5(1): 36-47

Dako, F.X., R.H. Purwanto, L.R.W. Farida dan Sumardi. 2019. Kerusakan antropogenik kawasan hutan lindung Mutis Timau dan upaya penanggulangannya di Pulau Timor Bagian Barat. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 9(2): 437-455. doi: http://dx.doi.org/10.29244/jpsl.9.2.437-455.

Dinas Kehutanan. 2015. Hutan Lindung Wosi Rendani. Manokwari.

Durrohman, A. 2019. Puluhan titik longsor di hutan lindung Lematang. [Internet].[diunduh 2021Sep 11. Tersedia pada: https://koransn.com/puluhan-titik-longsor-di-hutan-lindung-lematang/

Ekawati, S. 2010. The study of working relationship between institutions in the management of protected forest in the era of autonomy. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 7(3):211-225. DOI: https://doi.org/10.20886/jakk.2010.7.3.211-225.

Fisher, L.A., Y.S. Kim, S. Latifah dan M. Mukarom. 2017. Managing Forest conflicts: perspectives of Indonesia's Forest management unit directors. For. Soc., 1 (1), 8–26. http://dx.doi.org/10.24259/fs.v1i1.772.

Hardiyatmo, H.C. 2012. Tanah Longsor dan Erosi: Kejadian dan Penanganan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Koalisi Indonesia Memantau. 2021. Menatap ke Timur: Deforestasi dan Pelepasan Kawasan Hutan di Tanah Papua. Jakarta, Indonesia.

Kompas. 2020. Wali Kota Sorong ungkap dugaan penyebab banjir dan longsor. [Internet].[diunduh 2020 Juli 19. Tersedia pada https://regional.kompas.com/read/16311061/wali-kota-sorong-ungkap-dugaan-penyebab-banjir-dan-longsor.

Kompas. 2021. Kota Batu dilanda banjir, ini penjelasan ahli mengenai penyebabnya. [Internet]. [diunduh 2021 Nopember 8]. Tersedia pada: https://www.kompas.com/tren/read/2021/11/05/184500165/kota-batu-dilanda-banjir-ini-penjelasan-ahli-mengenai-penyebabnya?page=all.

[KLHK] Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2015. Luas hutan di Indonesia. [Internet]. [diunduh 2022 April 26]. Tersedia pada: https://lokadata.beritagar.id/chart/preview/luas-hutan-di-indonesia

Kuemmerle, T., O. Chaskovskyy, J. Knorn, V.C. Radeloff, J. Kruhlov, W.S. Keeton and P. Hostert. 2009. Forest cover change and illegal logging in the Ukrainian Carpathians in the transition period from 1988 to 2007. Remote Sensing of Environment. Elsevier Inc., 113(6): 1194–1207. doi: 10.1016/j.rse.2009.02.006.

Mahmud, D. Wijaya, Wahyudi dan A. Kusumandari. 2021. Evaluasi daya dukung dan skenario konservasi DAS Wosi di Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Jurnal Ilmu Kehutanan, 15 (2): 231-246. DOI: 10.22146/jik.v15i1.1759.

Mahmud, H.J. Budirianto, Wahyudi dan A. Kusumandari. 2020. Studi alih fungsi menjadi pertambangan semen pada hutan lindung Maruni Kabupaten Manokwari. Journal of Natural Resources and Environmental Management, 10(3): 545-558. DOI: http://dx.doi.org/10.29244/jpsl.10.3.545-558.

Masnang, A., N. Sinukaban, Sudarsono dan N. Gintings. 2014. Kajian tingkat aliran permukaan dan erosi, pada berbagai Tipe penggunaan lahan di sub das jenneberang hulu. Jurnal Agroteknos, 4(1): 32-37

Matinahoru, J.M. 2013. Studi perladangan berpindah dari suku Wemale di Kecamatan Inamosol Kabupaten Seram Bagian Barat. Agrologia, 2(2): 86-94

Narindrani, F. 2018. Upaya masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan pembalakan liar di Indonesia. Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, 18(2): 241-256. DOI: http://dx.doi.org/10.30641/dejure.2018.V18.241-256

Pemerintah Indonesia. 2005. Inpres No. 4 tahun 2005 tentang Pemberantasan Penebangan Kayu Ilegal di Kawasan Hutan dan Peredarannya di Seluruh Wilayah Republik Indonesia. Lembaran Negara RI Tahun 2005, No. 4. Sekretariat Negara. Jakarta.

Pemerintah Indonesia. 1999. UU No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan Lembaran Negara RI Tahun 1999, No. 41. Sekretariat Negara. Jakarta.

Pemerintah Indonesia. 2013. UU No. 18 tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan. Lembaran Negara RI Tahun 2013, No. 18. Sekretariat Negara. Jakarta.

Pemerintah Indonesia 2002. PP No. 34 tahun 2002 tentang Tata Hutan, Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan. Lembaran Negara RI Tahun 2002, No. 34. Sekretariat Negara. Jakarta.

Peraturan Menteri Kehutanan. 2014. Keputusan Menteri Kehutanan No. P. 61/Menhut-II/2014 tentang Monitoring dan Evaluasi Daerah Aliran Sungai. Sekretariat Jenderal. Jakarta.

Pemerintah Indonesia 2021. PP No. 23 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan. Lembaran Negara RI Tahun 2021, No. 23. Sekretariat Negara. Jakarta.

Permen LHK. 2020. Permen LHK No P.24/2020 tentang Penyediaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Food Estate. Sekretariat Negara. Jakarta.

Permatasari, R., Arwin dan D.K. Natakusumah. 2017. Pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap rezim hidrologi DAS (Studi Kasus: DAS Komering). Jurnal Teknik Sipil, 24(1) April 2017. DOI: 10.5614/jts.2017.24.1.11.

Petrova, S. 2014. Contesting forest neoliberalization: Recombinant geographies of illegal logging in the Balkans. Geoforum, 55: 13–21. doi: 10.1016/j.geoforum.2014.04.008.

Purnomo, H. and G. Mendoza. 2011. A System dynamics model for evaluating collaborative forest management: a case study in Indonesia. International Journal of Sustainable Development and World Ecology, 18(2): 164-176. doi: 10.1080/13504509.2010.549664.

Sidiq, F.H. 2020. Seluas 15 ribu hektare hutan lindung Halimun Salak gundul. [Internet]. [diunduh 2020 Des 19] Tersedia pada: https://www.alinea.id/nasional/seluas-15-ribu-hektare-hutan-lindung-halimun-salak-gundul-b1ZGv9q6Q

Soofi, M., A. Ghoddousi, T. Zeppenfeld, S. Shokri, M. Sou, A. Jafari, M. Ahmadpour, A.T. Qashqaei, L. Egli, T. Ghadirian, N. Raeesi, B. Zehzad, B.H. Kiabi, I. Khorozyan, N. Balkenhol and M. Waltert. 2018. Livestock grazing in rotected areas and its eff ects on large mammals in the Hyrcanian forest, Iran. Biological Conservation, 217: 377-382. doi: 10.1016/j.biocon.2017.11.020.

Supriadi, P. 2001.Deforestasi hutan menyebabkan tragedi-nias. [Internet]. [diunduh 2021 Sep 11] Tersedia pada: https://www.downtoearth-indonesia.org/id/story/deforestasi-hutan-menyebabkan-tragedi-nias

Tempo. 2021. Banjir bandang di Kota Batu, aktivis duga ada alih fungsi hutan jadi pertanian. [Internet]. [diunduh 2021 Nopember 8] https://nasional.tempo.co/read/1525322/banjir-bandang-di-kota-batu-aktivis-duga-ada-alih-fungsi-hutan-jadi-pertanian/full&view=ok.

Tjakrawarsa, G., R.N. Adi dan A.B. Supangat. 2014. Teknik Pengukuran Hasil Sedimen. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jakarta.

Wahyudien, M.E., L. Vianita, D.O. Subagyo dan N. Nurjanah. 2018. Analisis dampak penggunaan lahan terhadap tingkat erosi di daerah aliran Sungai Bodri (Restorasi Sungai: Tantangan dan solusi pembangunan berkelanjutan). Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS IX 2018 ISBN: 978-602-361-137-9.

Wischmeier, W.H. and D.D. Smith. 1978. Predict ing rainfall erosion losses, A guide to conservat ion planning. USDA Agr icultural Handbook 537. Washington, DC. pp, 58,

Yuferev, V.G., A.A. Zavalin, Y.N. Pleskachev, A.V. Vdovenko, S.D. Fomin and E.S. Vorontsova. 2019. Degradation of landscapes in the South of the Privolzhsky Upland. J. For. Sci., 65: 195-202.

Published
2023-04-01
How to Cite
Mahmud. (2023). Impact of Anthropogenic Destruction Toward Sedimentation and Erosion at Protected Forest of Wosi Rendani in Manokwari Regency. Jurnal Ilmu Tanah Dan Lingkungan, 25(1), 30-39. https://doi.org/10.29244/jitl.25.1.30-39