Mangrove Forest Restoration in the Western Part of Rambut Island Wildlife Reserve, Seribu Islands
Article Sidebar
Accepted
30 April 2024
Published
5 September 2024
Keywords:
-
Mangrove forest, planting technique, Rambut Island, restoration
Abstract
The restoration of mangrove forests is a crucial endeavor to restore damaged areas. The area that needs restoration is the mangrove forest located in Rambut Island Wildlife Reserve. This particular mangrove forest spans approximately 14.31 hectares, with a research site covering 2.14 hectares in the western part of Rambut Island. The objectives were to accurately map the mangrove forests’s location and size that require restoration, identify mangrove species, and determine suitable restoration techniques. Sentinel-2A imagery data and field surveys conducted from July to August 2022 mapped the forest area and collected primary data on vegetation, soil, inundation, and water salinity. Based on the findings, it has been determined that approximately 0.37 hectares of the area require restoration measures. The recommended mangrove species for restoration consist of Avicennia sp., Bruguiera sp., Rhizophora sp., Ceriops sp., Heritiera sp., Sonneratia sp., and Xylocarpus sp. The planting technique that can be applied to all restoration plots, except for plot number 7, is the cemplongan technique, while the Bronjong technique is recommended for plot number 7.
References
1. Alwidakdo A, Azham Z, and Kamarubayana L 2014 Studi pertumbuhan mangrove pada kegiatan rehabilitasi hutan mangrove di Desa Tanjung Limau Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara Jurnal Agrifor. 13(1):11—18.
2. [KLHK] Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2021 Peta Mangrove Nasional 2021 (Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan).
3. Onrizal 2010 Perubahan tutupan hutan mangrove di Pantai Timur Sumatera Utara Periode 1977-2006 Jurnal Biologi Indonesia. 6(2):163—172.
4. Giri C, Ochieng E, Tieszen LL, Zhu Z, Singh A, Loveland T, Duke N and 2011 Status and distribution of mangrove forest of the world using earth observation satelite data Global Ecology and Biogeography. 20(1):154—159.
5. Ritohardoyo S and Ardi GB 2014 Arahan kebijakan pengelolaan hutan mangrove: kasus pesisir Kecamatan Teluk Pakedai, Kabupaten Kuburaya, Provinsi Kalimantan Barat Jurnal Geografi. 11(1) 43—56.
6. Winarno S, Effendi H, Damar A. Tingkat kerusakan dan estimasi nilai klaim kerusakan ekosistem mangrove di Teluk Bintan, Kabupaten Bintan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 8(1): 115—128.
7. Kalor JD and Paiki K 2021 Dampak kerusakan ekosistem mangrove terhadap keanekaragaman dan populasi perikanan di Teluk Youtefa Kota Jayapura Provinsi Papua Majalah Ilmiah Biologi Biosfera: A Scientific Journal. 38(1):39—46.
8. Kepmen Kehutanan dan Perkebunan No. 275 1999 tentang Penetapan Pulau Rambut sebagai Suaka Margasatwa
9. Onrizal 2004 Ancaman kelestarian Suaka Margasatwa Pulau Rambut dan alternatif rehabilitasinya Buletin Konservasi Alam. 4(1):21—24.
10. Wyatt-Smith J 1963 Manual of Malayan Silviculture for Inland Forest (Kuala Lumpur: Yau Seng Press).
11. Onrizal and Kusmana C 2006 Komposisi jenis dan struktur hutan mangrove di Suaka Margasatwa Pulau Rambut, Teluk Jakarta Peronema Forestry Science Journal. 2(1):1—7.
12. Mueller-Dombois D and Ellenberg H 1974 Aims and Methods of Vegetation Ecology (Canada: John Wiley and Sons, Inc.).
13. [Ditjen PH] Direktorat Jenderal Pengusahaan Hutan 1993 Pedoman dan Petunjuk Teknis Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) (Jakarta: Departemen Kehutanan).
14. Kusmana C, Wilarso S, Hilwan I, Pamoengkas P, Wibowo C, Tiryana T, Triswanto A, Yunasfi, and Hamzah 2005 Teknik Rehabilitasi Mangrove (Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor).
15. Kusmana C, Istomo, Wibowo C, Wilarso S, Siregar IZ, Tiryana T, and Sukardjo S 2008 Manual Silvikultur Mangrove di Indonesia (Jakarta: Korea International Cooperation Agency).
16. Bonita A 2017 Rehabilitasi hutan mangrove di Pantai Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat [skripsi] (Bogor: Institut Pertanian Bogor).
17. Prinasti NKD, Dharma IGBS, and Suteja Y 2020 Struktur komunitas vegetasi mangrove berdasarkan karakteristik substrat di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Bali Journal of Marine and Aquatic Science. 6(1):90—99.
18. Nugraha B 2021 Komposisi jenis dan struktur vegetasi hutan dataran rendah di Suaka Margasatwa Pulau Rambut, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta [skripsi] (Bogor: Institut Pertanian Bogor).
19. [FK-IPB] Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor 2002 Laporan Akhir Konsep Pengembangan Lingkungan Kawasan Suaka Margasatwa Pulau Rambut (Bogor: Fakultas Kehutanan IPB).
20. Mughofar A, Masykuri M, and Setyono P 2018 Zonasi dan komposisi vegetasi mangrove Pantai Cengkrong Desa Karanggandu Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 8(1):77—85.
21. Ramdhani T, Rahmawati YF, Qalbi R, Fithriyyah NHP, and Husna SN 2021 Zonasi dan formasi vegetasi hutan mangrove: studi kasus di Pantat Baros, Yogyakarta Jurnal Sains Dasar. 10(2):69—73.
22. Yusniawati, Mukarlina, and Wardoyo ERP 2017 Pertumbuhan semai bakau putih (Bruguiera cylindrica (L.,) BI.) pada tingkat salinitas yang berbeda Protobion. 6(2):31—36.
23. Azizah AN 2021 Komposisi jenis dan struktur vegetasi hutan mangrove di Suaka Margasatwa Pulau Rambut, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta [skripsi] (Bogor: Institut Pertanian Bogor).
24. Helmy, Jacoeb AM, and Suptijah P 2012. Analisis jaringan tanaman lindur (Bruguiera gymnorrhiza) dan pemanfaatannya sebagai bahan baku pembuatan bioetanol Bonorowo Wetlands. 2(2):66—73.
25. Kolinug KH, Langi MA, Ratag SP, and Nurmawan W 2014 Zonasi tumbuhan utama penyusun mangrove berdasarkan tingkat salinitas air laut di desa Teling Kecamatan Tombariri Cocos. 5(4):1—9.
26. [HPWRA] Hawaii Pacific Weed Risk Assessment 2012 Heritiera littoralis (Hawaii: Hawaii Pacific Weed Risk Assessment).
27. Agustini NT, Ta’alidin Z, Purnama D 2016 Struktur komunitas mangrove di Desa Kahyapu Pulau Enggano Jurnal Enggano. 1(1): 19—31.
28. Nguyen HT, Stanton DE, Schmitz N, Farquhar GD, Ball MC 2015 Growth responses of the mangrove Avicennia marina to salinity: development and function to shoot hydraulic systems require saline conditions Annals of Botany. 115(3): 397—407.
29. Hou D 1958 Rhizophoraceae Flora Malesiana. 1:429—493.
30. Feng X, Xu S, Li J, Yang Y, Chen Q, Lyu H, Zhong C, He Z, Shi S 2020 Molecular adaptation to salinity fluctuation in tropical intertidal environments of mangrove tree Sonneratia alba BMC Plant Biology. 20: 1—14.
31. [Ditjen BPDAS-PS] Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial 2013 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Jakarta: Kementerian Kehutanan Republik Indonesia).
32. Turisno BE, Suharto R, and Priyono EA 2018 Peran serta masyarakat dan kewenangan pemerintah dalam konservasi mangrove sebagai upaya mencegah rob dan banjir serta sebagai tempat wisata Masalah-Masalah Hukum. 47(4):479—497.
2. [KLHK] Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2021 Peta Mangrove Nasional 2021 (Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan).
3. Onrizal 2010 Perubahan tutupan hutan mangrove di Pantai Timur Sumatera Utara Periode 1977-2006 Jurnal Biologi Indonesia. 6(2):163—172.
4. Giri C, Ochieng E, Tieszen LL, Zhu Z, Singh A, Loveland T, Duke N and 2011 Status and distribution of mangrove forest of the world using earth observation satelite data Global Ecology and Biogeography. 20(1):154—159.
5. Ritohardoyo S and Ardi GB 2014 Arahan kebijakan pengelolaan hutan mangrove: kasus pesisir Kecamatan Teluk Pakedai, Kabupaten Kuburaya, Provinsi Kalimantan Barat Jurnal Geografi. 11(1) 43—56.
6. Winarno S, Effendi H, Damar A. Tingkat kerusakan dan estimasi nilai klaim kerusakan ekosistem mangrove di Teluk Bintan, Kabupaten Bintan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 8(1): 115—128.
7. Kalor JD and Paiki K 2021 Dampak kerusakan ekosistem mangrove terhadap keanekaragaman dan populasi perikanan di Teluk Youtefa Kota Jayapura Provinsi Papua Majalah Ilmiah Biologi Biosfera: A Scientific Journal. 38(1):39—46.
8. Kepmen Kehutanan dan Perkebunan No. 275 1999 tentang Penetapan Pulau Rambut sebagai Suaka Margasatwa
9. Onrizal 2004 Ancaman kelestarian Suaka Margasatwa Pulau Rambut dan alternatif rehabilitasinya Buletin Konservasi Alam. 4(1):21—24.
10. Wyatt-Smith J 1963 Manual of Malayan Silviculture for Inland Forest (Kuala Lumpur: Yau Seng Press).
11. Onrizal and Kusmana C 2006 Komposisi jenis dan struktur hutan mangrove di Suaka Margasatwa Pulau Rambut, Teluk Jakarta Peronema Forestry Science Journal. 2(1):1—7.
12. Mueller-Dombois D and Ellenberg H 1974 Aims and Methods of Vegetation Ecology (Canada: John Wiley and Sons, Inc.).
13. [Ditjen PH] Direktorat Jenderal Pengusahaan Hutan 1993 Pedoman dan Petunjuk Teknis Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) (Jakarta: Departemen Kehutanan).
14. Kusmana C, Wilarso S, Hilwan I, Pamoengkas P, Wibowo C, Tiryana T, Triswanto A, Yunasfi, and Hamzah 2005 Teknik Rehabilitasi Mangrove (Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor).
15. Kusmana C, Istomo, Wibowo C, Wilarso S, Siregar IZ, Tiryana T, and Sukardjo S 2008 Manual Silvikultur Mangrove di Indonesia (Jakarta: Korea International Cooperation Agency).
16. Bonita A 2017 Rehabilitasi hutan mangrove di Pantai Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat [skripsi] (Bogor: Institut Pertanian Bogor).
17. Prinasti NKD, Dharma IGBS, and Suteja Y 2020 Struktur komunitas vegetasi mangrove berdasarkan karakteristik substrat di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Bali Journal of Marine and Aquatic Science. 6(1):90—99.
18. Nugraha B 2021 Komposisi jenis dan struktur vegetasi hutan dataran rendah di Suaka Margasatwa Pulau Rambut, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta [skripsi] (Bogor: Institut Pertanian Bogor).
19. [FK-IPB] Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor 2002 Laporan Akhir Konsep Pengembangan Lingkungan Kawasan Suaka Margasatwa Pulau Rambut (Bogor: Fakultas Kehutanan IPB).
20. Mughofar A, Masykuri M, and Setyono P 2018 Zonasi dan komposisi vegetasi mangrove Pantai Cengkrong Desa Karanggandu Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 8(1):77—85.
21. Ramdhani T, Rahmawati YF, Qalbi R, Fithriyyah NHP, and Husna SN 2021 Zonasi dan formasi vegetasi hutan mangrove: studi kasus di Pantat Baros, Yogyakarta Jurnal Sains Dasar. 10(2):69—73.
22. Yusniawati, Mukarlina, and Wardoyo ERP 2017 Pertumbuhan semai bakau putih (Bruguiera cylindrica (L.,) BI.) pada tingkat salinitas yang berbeda Protobion. 6(2):31—36.
23. Azizah AN 2021 Komposisi jenis dan struktur vegetasi hutan mangrove di Suaka Margasatwa Pulau Rambut, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta [skripsi] (Bogor: Institut Pertanian Bogor).
24. Helmy, Jacoeb AM, and Suptijah P 2012. Analisis jaringan tanaman lindur (Bruguiera gymnorrhiza) dan pemanfaatannya sebagai bahan baku pembuatan bioetanol Bonorowo Wetlands. 2(2):66—73.
25. Kolinug KH, Langi MA, Ratag SP, and Nurmawan W 2014 Zonasi tumbuhan utama penyusun mangrove berdasarkan tingkat salinitas air laut di desa Teling Kecamatan Tombariri Cocos. 5(4):1—9.
26. [HPWRA] Hawaii Pacific Weed Risk Assessment 2012 Heritiera littoralis (Hawaii: Hawaii Pacific Weed Risk Assessment).
27. Agustini NT, Ta’alidin Z, Purnama D 2016 Struktur komunitas mangrove di Desa Kahyapu Pulau Enggano Jurnal Enggano. 1(1): 19—31.
28. Nguyen HT, Stanton DE, Schmitz N, Farquhar GD, Ball MC 2015 Growth responses of the mangrove Avicennia marina to salinity: development and function to shoot hydraulic systems require saline conditions Annals of Botany. 115(3): 397—407.
29. Hou D 1958 Rhizophoraceae Flora Malesiana. 1:429—493.
30. Feng X, Xu S, Li J, Yang Y, Chen Q, Lyu H, Zhong C, He Z, Shi S 2020 Molecular adaptation to salinity fluctuation in tropical intertidal environments of mangrove tree Sonneratia alba BMC Plant Biology. 20: 1—14.
31. [Ditjen BPDAS-PS] Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial 2013 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Jakarta: Kementerian Kehutanan Republik Indonesia).
32. Turisno BE, Suharto R, and Priyono EA 2018 Peran serta masyarakat dan kewenangan pemerintah dalam konservasi mangrove sebagai upaya mencegah rob dan banjir serta sebagai tempat wisata Masalah-Masalah Hukum. 47(4):479—497.
Authors
KusmanaC., RiyadiR. and SuheriA. (2024) “Mangrove Forest Restoration in the Western Part of Rambut Island Wildlife Reserve, Seribu Islands”, Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management). Bogor, ID, 14(4), p. 770. doi: 10.29244/jpsl.14.4.770.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
