ANALISIS EMISI CO2 PLTP ULUBELU LAMPUNG DAN KOTRIBUSINYA TERHADAP PENGEMBANGAN PEMBANGKIT LISTRIK DI PROVINSI LAMPUNG

Alimuddin Muchtar

Abstract

Emisi CO2 yang dihasilkan dari pembangkit listrik dengan bahan bakar fosil dan non-fosil pada tingkat lokal perlu dihitung untuk memberikan gambaran dan alternatif pilihan dalam pengembangan energi listrik dengan sumber daya yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap emisi CO2 yang ditimbulkan PLTP Ulubelu Lampung dan potensi emisi CO2 dari seluruh pembangkit listrik yang beroperasi di Provinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan metode analisis Clean Development Mechanism (CDM) ACM0002 dari United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). Tahapan dalam penelitian ini yaitu melakukan analisis emisi CO2 dan perhitungan faktor emisi CO2 dari PLTP Ulubelu, perhitungan emisi CO2 pembangkit listrik eksisting, dan analisis proyeksi emisi CO2 tahun 2017-2026. Analisis emisi CO2 meliputi perhitungan baseline emisi, emisi, reduksi emisi. Hasil penelitian menunjukkan PLTP Ulubelu Unit 1 dengan daya keluaran 54.17 MW menghasilkan baseline emisi, emisi CO2, reduksi emisi, dan nilai faktor emisi CO2 masing-masing sebesar 381,987.76 tCO2e, 59,898.25 tCO2e, 322,091.51 tCO2e, dan 0.126 tCO2e/MWh. Total emisi CO2 yang dihasilkan dari pembangkit eksisting sebesar  5,253,714.43 (tCO2e) dari total kapasitas daya mampu 821.6 MW dan total produksi energi 7,098,624 MWh.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase emisi CO2 yang dihasilkan oleh pembangkit eksisting PLTU, PLTD, dan PLTG lebih besar dari pada produksi energinya. Sebaliknya PLTP dan PLTA persentase energi yang diproduksi lebih besar daripada emisi CO2 yang dihasilkan. PLTP memiliki tambahan kapasitas paling besar dalam proyeksi pengembangan energi listrik periode 2017-2026 sebesar 41.4% dari total kapasitas terpasang 1711.8 MW, dan emisi CO2 pembangkit listrik sebesar 7,741,500.00 tCO2e (PLTP 9.97%) di tahun 2026. Persentase emisi dari pembangkit tenaga listrik Lampung terhadap target penurunan emisi GRK dengan skenario pengembangan adalah 1.29% dan dengan kondisi BaU sebesar 1.05%.

References

[1] Amponsah NY, Troldborg M, Kington B, Aalders I, Hough RL. 2014. Greenhouse gas emissions from renewable energy sources: A review of lifecycle considerations. Renewable and Sustainable Energy Reviews 39, pp. 461–475.

[2] Aneke M, Agnew B, Underwood C. 2011. Performance analysis of the Chena binary geothermal power plant. Applied Thermal Engineering 31, pp.1825–1832.

[3] Ármannsson H, Fridriksson T, Kristjánsson BR. 2005. CO2 emissions from geothermal power plants and natural geothermal activity in Iceland. Geothermics 34, pp. 286–296.

[4] [BAPPENAS] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2014. Pedoman Teknis Perhitungan Baseline Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Berbasis Energi. Jakarta (ID): Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

[5] Barbier E. 2002. Geothermal Energy Technology and Current Status: an Overview. Renewable and Sustainable Energy Reviews 6, pp. 3–65.

[6] Bastianoni S, Marchi M, Caro D, Casprini P, Pulselli FM. 2014. The connection between 2006 IPCC GHG inventory methodology and ISO 14064-1 certification standard - A reference point for the environmental policies at sub-national scale. Environmental Science and Policy 44, pp. 97–107.

[7] Bertani, R., and Thain, I. 2002. Geothermal power generating plant CO2 emission survey. IGA News 49, pp. 1-3.

[8] Bloomfield, K. K., Moore, J. N., Neilson, R. N.: (2003), Geothermal energy reduces greenhouse gases, Geothermal Resources Council Bulletin 32, pp. 77–79.

[9] DiPippo R. 2015. Geothermal power plants: Evolution and performance assessments. Geothermics 53, pp. 291–307.

[10] DiPippo R. 2016. Geothermal Power Plants : Principles , Applications , Case Studies and Environmental Impact Third Edition. 3rd ed. Weford N, editor. Oxford (UK): Butterworth-Heinemann, Elsevier.

[11] Fridriksson TTT, Mateos Merino A, Audient P, Orucu AY, Mateos A, Audinet P, Orucu Y, Mateos Merino A, Audient P, Orucu AY. 2016. Greenhouse gases from geothermal power production.

[12] Ganjehsarabi H, Gungor A, Dincer I. 2012. Exergetic performance analysis of Dora II geothermal power plant in Turkey. Energy 46, pp. 101–108.

[13] Geirdal CAC, Gudjonsdottir MS, Jensson P. 2013. Economic Comparison between A Well-Head Geothermal Power Plant and a Traditional Geothermal Power Plant. In: Thirty-Eighth Workshop on Geothermal Reservoir Engineering. Stanford, California.

[14] Goldstein B, Hiriart G, Bertani R, Bromley C, Gutiérrez-Negrín L, Huenges E, Muraoka H, Ragnarsson A, Tester J, Zui V. 2011. Geothermal Energy. IPCC Special Report on Renewable Energy Sources and Climate Change Mitigation, pp. 401–436.

[15] [KESDM-a] Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2016. Data Inventory Emisi GRK Sektor Energi. Pusat Data Dan Teknologi Informasi. Jakarta (ID): Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

[16] [KESDM-b] Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2017. Potensi Panas Bumi Indonesia Jilid 1. Direktorat Panas Bumi, Ditjen EBTKE dan Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi, Badan Geologi. Jakarta (ID): Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

[17] [KESDM-c] Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2017. Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tahun 2017 s.d. 2026. Jakarta (ID): Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

[18] [KESDM-d] Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2017. Faktor Emisi GRK Sistem Interkoneksi Ketenagalistrikan Tahun 2015. http://www.djk.esdm.go.id. [6 Maret 2018]

[19] Lund JW, Freeston DH, Boyd TL. 2011. Geothermics Direct utilization of geothermal energy 2010 worldwide review. Geothermics 40, pp. 159–180.

[20] [MENLHK] Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Nationally Determined Contribution (NDC) Pertama Republik Indonesia. Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim. Jakarta (ID): Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. http://ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/ndc/terjemahan_NDC.pdf [15 Maret 2018]

[21] Mulyanto, Puspadianti A, Giriarso JP, Hartanto DB. 2015. The Initial-State Geochemistry as a Baseline for Geochemical Monitoring at Ulubelu Geothermal Field , Indonesia. In: Proceedings World Geothermal Congress, 19-25 April 2015. Melbourne, Australia, pp. 2–6.

[22] Nasruddin, Idrus Alhamid M, Daud Y, Surachman A, Sugiyono A, Aditya HB, Mahlia TMI. 2016. Potential of geothermal energy for electricity generation in Indonesia: A review. Renewable and Sustainable Energy Reviews 53, pp. 733–740.

[23] Ozcan NY, Gokcen G. 2009. Thermodynamic assessment of gas removal systems for single-flash geothermal power plants. Applied Thermal Engineering 29, pp. 3246–3253.

[24] Pambudi NA. 2018. Geothermal power generation in Indonesia, a country within the ring of fire: Current status, future development and policy. Renewable and Sustainable Energy Reviews 81, pp. 2893–2901.

[25] [PLN] Perusahaan Listrik Negara. 2010. Statistik PLN 2009. PT PLN (Persero). Jakarta (ID): Perusahaan Listrik Negara.

[26] [PLN] Perusahaan Listrik Negara. 2011. Statistik PLN 2010. PT PLN (Persero). Jakarta (ID): Perusahaan Listrik Negara.

[27] [PLN] Perusahaan Listrik Negara. 2012. Statistik PLN 2011. PT PLN (Persero). Jakarta (ID): Perusahaan Listrik Negara.

[28] [PLN] Perusahaan Listrik Negara. 2013. Statistik PLN 2012. PT PLN (Persero). Jakarta (ID): Perusahaan Listrik Negara.

[29] [PLN] Perusahaan Listrik Negara. 2014. Statistik PLN 2013. PT PLN (Persero). Jakarta (ID): Perusahaan Listrik Negara.
[30] [PLN] Perusahaan Listrik Negara. 2015. Statistik PLN 2014. PT PLN (Persero). Jakarta (ID): Perusahaan Listrik Negara.

[31] [PLN] Perusahaan Listrik Negara. 2016. Statistik PLN 2015. PT PLN (Persero). Jakarta (ID): Perusahaan Listrik Negara.

[32] [PLN] Perusahaan Listrik Negara. 2017. Statistik PLN 2016. PT PLN (Persero). Jakarta (ID): Perusahaan Listrik Negara.

[33] Saitet D, Kwambai C. 2015. Wellhead Generating Plants : KenGen Experience. In: World Geothermal Congress 2015. Melbourne, Australia, pp. 1–6.

[34] [UNFCCC] United Nations Framework Convention on Climate Change. 2016. Clean Development Mechanism CD Methodology Booklet. UNFCCC.

[35] [UNDP] United Nations Development Program. 2007. Indonesia: Microturbine Cogeneration Technology Application Project (MCTAP). Jakarta (ID): United Nations Development Program.

[36] Vorum M, Fritzler EA. 2000. Comparative Analysis of Alternative Means for Removing Noncondensable Gases from Flashed-Steam Geothermal Power Plants Comparative Analysis of Alternative Means for Removing Noncondensable Gases from Flashed-Steam Geothermal Power Plants.

[37] [WEC] World Energy Council. 2016. World Energy Resources 2016 Summary. https://www.worldenergy.org/wp-content/uploads/2016/10/World-Energy-Resources_Report_2016.pdf

[38] Zarrouk SJ, Moon H. 2014. Efficiency of geothermal power plants: A worldwide review. Geothermics 51, pp. 142–153.

Authors

Alimuddin Muchtar
alimuddin72@gmail.com (Primary Contact)
MuchtarA. (2019) “ANALISIS EMISI CO2 PLTP ULUBELU LAMPUNG DAN KOTRIBUSINYA TERHADAP PENGEMBANGAN PEMBANGKIT LISTRIK DI PROVINSI LAMPUNG”, Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management). Bogor, ID, 9(2), pp. 288-303. doi: 10.29244/jpsl.9.2.288-303.

Article Details