ANALISIS KOMODITAS UNGGULAN TANAMAN PANGAN PADA LAHAN TERSEDIA DI KABUPATEN BOVEN DIGOEL, PROVINSI PAPUA

Marianus Komanik Keratorop, Widiatmaka Widiatmaka, Suwardi Suwardi

Abstract

Economic characteristic of The Boven Digoel Regency is dominated by agriculture. Food crops has an important role in agricultural and economic development in Boven Digoel Regency. The objectives of this paper are : (1) Identifying and establishing food crops as the superior commodities, (2) Delineating the land availability for superior food crops development, (3) Arranging direction development of superior food crops commodities in Boven Digoel Regency. The methodology used in this paper were consisted of the analysis of Location Quotient (LQ), Defferential Shift within Shift Share Analysis (SSA), and land availability analysis. Results of LQ and SSA analyzes showed that cassava, sweet potato, paddy, corn and peanuts are the superior food crops commodities. Analyzes of land availability showed thazt there are three  scenarios necessary in determining land availability for food crops. In the first scenario, available land covers an area of 36,227 ha, in the second scenario available land covers an area of 43,401 ha, while in the third scenario, available land covers an area of 610,990 ha.

References

[1] Baehaqi, A. 2010. Pengembangan Komoditas Tanaman Pangan Unggulan di Kabupaten Lampung Tengah [Tesis]. Institut Pertanian Bogor (IPB)

[2] Bachrein, S. 2003. Penetapan komoditas unggulan provinsi. BP2TP Working Paper. Bogor. Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian.

[3] BAPPEDA, 2011. Peraturan Daerah Pemerintah Kabupaten Boven Digoel nomor. 4 Tahun 2011. Tentang rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Boven Digoel Tahun 2011-2031.

[4] Barus, B., D.R. Panuju, dan D. Shiddiq. 2011. Identifikasi lahan tersedia dengan teknologi informasi untuk men-dukung reforma agraria: studi kasus Provinsi Riau dan Ja-wa Barat. Jurnal Tanah dan Lingkungan 13(1), pp. 25-34.

[5] [BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Boven Digoel. 2013. Boven Digoel dalam angka 2012. BPS Kabupaten Boven Digoel Provinsi Papua.


[6] Djaenudin, D., Y. Sulaeman, dan A. Abdurachman. 2002. Pendekatan pewilayahan komoditas pertanian menurut pe-do-agroklimat di Kawasan Timur Indonesia. Jurnal Lit-bang Pertanian, 21, pp. 1-10.

[7] Hardjowigeno, S., dan Widiatmaka. 2007. Evaluasi kes-esuaian lahan dan perencanaan tataguna lahan. Gadjah Mada University Press. Jogyakarta.

[8] Hendayana, R. 2003. Aplikasi metode Location Quotient (LQ) dalam penentuan komoditas unggulan nasional. Jurnal Informatika Pertanian 12, pp. 1-21.

[9] Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. 2012. Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.SK.458/Menhut-II/2012. Peta penunjukan kawasan hutan Provinsi Papua. Kementerian Kehutanan. Jakarta.

[10] Ritung, S., F. Agus, dan H. Hidayat. 2007. Panduan eval-uasi kesesuian lahan dengan contoh peta arahan penggunaan lahan Kabupaten Aceh Barat. Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre.

[11] Rustiadi, E., S. Saefulhakim, dan D.R. Panuju. 2011. Perencanaan dan pengembangan wilayah. Crestpent Press dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Jakarta.

[12] Setiawan, G., L. Syaufina, dan N. Puspaningsih. 2015. Estimasi hilangnya cadangan karbon dari perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Bogor. Jurnal Pengel-olaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 5(2), pp. 141-147.

[13] Sitorus, S.R.P. 2004. Evaluasi sumberdaya lahan. Tarsito. Bandung.

[14] Sitorus, S.R.P., B.W. Widodo, dan D.R. Panuju. 2013. Identifikasi komoditas basis tanaman pangan dan arahan pengembangannya di Provinsi Lampung. Jurnal Tanah dan Lingkungan 15(1), pp. 29-38.

[15] Untung, K. 2010. Penerapan pertanian berkelanjutan untuk meningkatkan ketahanan pangan. Jakarta.

[16] Waas, E.D., dan J.B. Alfons. 2012. Evaluasi kesesuaian lahan mendukung usahatani tanaman pangan lahan ker-ing di Desa Debut Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Ma-luku Tenggara-Provinsi Maluku. Jurnal Budidaya Per-tanian 8(1), pp. 109-116.

[17] Wahyunto, 2001. Studi perubahan lahan di sub Das Cita-rik, Jawa Barat dan Kali Garang Jawa Tengah. Prosiding Seminar Nasional Multif

[18] Wicaksono, I.A.. 2011. Analisis location quotient sektor dan subsektor pertanian pada kecamatan di Purworejo. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian. Mediagro 7(2), pp. 11-18.

[19] Widiatmaka, W. Ambarwulan, Sudarsono. 2016. Spatial multicriteria decision making for delineating agricultural land in the Jakarta metropolitan’s hinterland: Case study of Bogor Regency, West Java. Agrivita Journal of Agri-cultural Science 38(2), pp. 105-115.

[20] Widiatmaka, W. Ambarwulan, M.J.Y. Purwanto, Y. Setiawan, dan H. Efendi. 2015. Daya dukung lingkungan berbasis kemampuan lahan di Tuban Jawa Timur. Jurnal Manusia dan Lingkungan 22(2), pp. 247-259.

[21] Wirosoedarmo, R., A.T. Sutanhaji, E. Kumiati, dan R. Wijayanti. 2011. Evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman jagung menggunakan metode analisis spasial. Jurnal Agritech 31(1), pp. 71-78.

Authors

Marianus Komanik Keratorop
keratoropmarko@ymail.com (Primary Contact)
Widiatmaka Widiatmaka
Suwardi Suwardi
KeratoropM. K., WidiatmakaW. and SuwardiS. (2016) “ANALISIS KOMODITAS UNGGULAN TANAMAN PANGAN PADA LAHAN TERSEDIA DI KABUPATEN BOVEN DIGOEL, PROVINSI PAPUA”, Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management). Bogor, ID, 6(2), p. 141. doi: 10.29244/jpsl.6.2.141.

Article Details