MASALAH GROUND-HOLDING DENGAN DUA TERMINAL DALAM PENGENDALIAN LALU LINTAS UDARA

  • W. PRASETYO Bogor Agricultural University
  • F. HANUM Bogor Agricultural University
  • P. T. SUPRIYO Bogor Agricultural University

Abstract

Setiap maskapai penerbangan memiliki strategi untuk meminimumkan biaya penundaan antara lain kebijakan ground-holding. Kebijakan ini mampu membuat maskapai untuk menahan pesawatnya di terminal keberangkatan meskipun sudah dijadwalkan untuk lepas landas sehingga setelah sampai di kota tujuan dapat langsung mendarat tanpa harus menunggu di udara. Dalam karya ilmiah ini dibahas tentang penentuan waktu keberangkatan dan kedatangan dari setiap penerbangan yang dapat meminimumkan biaya penundaan. Masalah ground-holding dengan dua terminal dalam pengendalian lalu lintas udara dapat diformulasikan menjadi masalah Pure 0-1 integer linear programming. Dalam penelitian ini dibahas dua kasus dari kebijakan ground-holding. Kasus pertama: seluruh penerbangan dapat menahan pesawatnya di terminal keberangkatan dan dapat tertahan di udara. Kasus kedua: seluruh penerbangan hanya menahan pesawatnya di terminal keberangkatan sehingga pada saat sampai di kota tujuan tidak tertahan di udara. Diberikan simulasi dengan mengasumsikan terdapat 26 penerbangan dan jadwal waktu keberangkatan serta waktu kedatangan dari setiap penerbangan. Jika penerbangan terjadi dari terminal keberangkatan kota awal menuju terminal kedatangan kota tujuan, dengan integer programming tersebut akan diperoleh waktu keberangkatan dan waktu kedatangan yang meminimumkan biaya penundaan.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2014-07-01