PERSEPSI NILAI MEWAH PADA KONSUMEN TAS BRANDED: KAJIAN NILAI BUDAYA DI INDONESIA

  • Mutiara Tioni Asprilia Universitas Padjadjaran
  • Azhar El Hami Universitas Padjadjaran
Keywords: nilai budaya, perilaku konsumen, persepsi nilai mewah, psikologi konsumen, tas branded

Abstract

Mayoritas konsumen di Indonesia membeli produk mewah untuk meningkatkan kualitas diri dan status sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dimensi nilai finansial, fungsional, individual, dan sosial yang muncul sebagai nilai dominan dalam mempersepsi nilai mewah. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan pendekatan kuantitatif. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 120 pengguna tas branded di Indonesia yang didapat menggunakan teknik snowball sampling. Hasil penelitian disajikan secara deskriptif dan dikaji lebih lanjut untuk mengetahui perbedaan pola konsumsi produk mewah di Indonesia berdasarkan nilai budaya. Hasil penelitian menunjukkan tiga budaya terbesar yang menggunakan tas branded di Indonesia merupakan suku Jawa, Sunda, dan Minangkabau. Berdasarkan ketiga budaya tersebut, nilai finansial merupakan nilai dominan dalam membentuk persepsi nilai mewah. Nilai dominan yang membentuk persepsi nilai mewah memiliki pola serupa pada budaya Jawa dan Minangkabau. Budaya Jawa dan Minangkabau menunjukkan nilai dominan pada nilai finansial yang diikuti dengan nilai fungsional, individual, dan sosial secara berurutan. Perbedaan pola terlihat pada budaya Sunda dengan nilai dominan pada nilai finansial yang diikuti dengan nilai sosial, fungsional, dan individual secara berurutan. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu strategi pemasaran yang lebih spesifik dan sensitif terhadap kebutuhan konsumen.

Author Biographies

Mutiara Tioni Asprilia, Universitas Padjadjaran

Fakultas Psikologi, Universitas Padjadjaran, Terakreditasi A

Azhar El Hami, Universitas Padjadjaran

Fakultas Psikologi, Universitas Padjadjaran, Terakreditasi A

References

Akpinar, M. G., Aykin, S., Sayin, C., & Ozkan, B. (2009). The role of demographic variables in purchasing decisions on fresh fruit and vegetables. Journal of Food Agriculture and Environment, 7(4), 106–110.

Am, M. R., & Simanjuntak, M. (2020). Nilai dan kontrol diri sebagai faktor pembentuk sikap dalam perilaku pembelian impulsif antargenerasi. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, 13(3), 262–276. doi:10.24156/jikk.2020.13.3.262.

Amir, M. S. (2001). Adat Minangkabau: Pola dan tujuan hidup orang Minang. Jakarta, ID: PT Mutiara Sumber Widya.

Ansori, M. (2009). Consumerism and the emergence of a new middle class in globalizing Indonesia. Explorations: A Graduate Student Journal of Southeast Asian Studies, 9(1), 87–97.

Asprilia, M. T. (2017). Studi deskriptif mengenai gambaran luxury value perception pada pengguna tas merek Louis Vuitton (Thesis). Bandung, ID: Universitas Padjadjaran.

Auf, M. A. A., Meddour, H., Saoula, O., & Majid, A. H. (2018). Consumer buying behaviour: The roles of price, motivation, perceived culture importance, and religious orientation. Journal of Business and Retail Management Research, 12(4). doi:10.24052/JBRMR/V12IS04/ART-18.

[BPS] Badan Pusat Statistik. (2012). Kewarganegaraan Suku Bangsa Agama dan Bahasa Sehari-Hari Penduduk Indonesia. Jakarta, ID: BPS.

[BPS] Badan Pusat Statistik. (2020). Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi Januari 2020. Jakarta, ID: BPS.

Buchanan, L., Kelly, B., Yeatman, H., & Kariippanon, K. (2018). The effects of digital marketing of unhealthy commodities on young people: A systematic review. Nutrients, 10(2), 148. doi:10.3390/nu10020148.

Budiman, S. (1997). Pengaruh faktor kebudayaan terhadap keputusan pembelian oleh konsumen. Bina Ekonomi, 1(1), 36-42. doi:10.26593/be.v1i1.474.%25p.

Budiyono, & Feriandi, Y. A. (2017). Menggali nilai nilai kearifan lokal Budaya Jawa sebagai sumber pendidikan karakter. Madiun, ID: Universitas PGRI Madiun.

Candra, M., & Abadi, F. (2018). The influence of value perceptions on purchase intention towards luxury fashion products in Jakarta. Jurnal Bina Manajemen, 6(2), 157–176.

Desyandri. (2015). Nilai-nilai edukatif lagu-lagu Minang untuk membangun karakter peserta didik. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, 3(2), 126-141. doi:10.21831/jppfa .v3i2.7566.

Forsythe, S. M. (1991). Effect of private, designer, and national brand names on shoppers’ perception of apparel quality and price. Clothing and Textiles Research Journal, 9(2), 1-6. doi:10.1177/0887302X9100900201.

Foushee, S. N., Remy, N., & Schmidt, J. (2015). Creating value in fashion: How to make the dream come true. Retrieved from https://www.mckinsey.com/business-functions/marketing-and-sales/our-insights/creating-value-in-fashion-how-to-make-the-dream-come-true#.

Ghoni, A., & Bodroastuti, T. (2012). Pengaruh faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi terhadap perilaku konsumen: Studi pada pembelian rumah di perumahan Griya Utama Banjardowo Semarang. Jurnal Kajian Akuntansi dan Bisnis, 1(1). 1-23.

Hagtvedt, H., & Patrick, V. (2009). The broad embrace of luxury: Hedonic potential as a driver of brand extendibility. Journal of Consumer Psychology, 19(4), 608–618. doi:10.1016/j.jcps.2009.05.007.

Heine, K. (2012). Concept of luxury brands. Retrieved from http://www.conceptofluxurybrands.com/concept-of-luxury-%0Abrands/definition-of-luxury-brands.

Hidayat, D., & Hafiar, H. (2019). Nilai-nilai budaya soméah pada perilaku komunikasi masyarakat suku Sunda. Jurnal Kajian Komunikasi, 7(1). 84-96. doi:10.24198/jkk.v7i1.19595.

Kapferer, J. N. (2016). Beyond rarity: The paths of luxury desire, how luxury brands grow yet remain desirable). Journal of Product & Brand Management, 25(2), 120-133. doi:10.1108/JPBM-09-2015-0988.

Kautish, P., Khare, A., & Sharma, R. (2020). Influence of values, brand consciousness and behavioral intentions in predicting luxury fashion consumption. Journal of Product & Brand Management, 29(7). doi:10.1108/JPBM-08-2019-2535.

Kodariah, S., & Gunardi, G. (2015). Nilai kearifan lokal dalam peribahasa Sunda: Kajian semiotika. Patanjala, 7(1), 113–130. doi:10.30959/patanjala.v7i1.88.

Kraus, M. W., Piff, P. K., Mendoza-Denton, R., Rheinschmidt, M. L., & Keltner, D. (2012). Social class, solipsism, and contextualism: How the rich are different from the poor. Psychological Review, 119(3), 546–572. doi:10.1037/a0028756.

Linden, A. R. (2016). An analysis of the fast fashion industry. Retrieved from https://digitalcommons.bard.edu/cgi/viewcontent.cgi?referer=&httpsredir=1&article=1033&context=senproj_f2016.

Mayasari, I., & Viadi, I. (2017). Purchasing massive prestige brands: The exploration of consumers' value perceptions. Asean Marketing Journal, 9(1), 1-17. doi:10.21002/amj.v9i1.4447.

Mentari, A., & Armia, S. (2016). Pengaruh faktor demografi terhadap keputusan pembelian mobil di Kota Banda Aceh dengan persepsi merek mewah sebagai variabel mediasi. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen, 1(1), 23-36. doi:10.24815/jimen.v1i1.31.

Mullen, B., & Johnson, C. (2013). The psychology of consumer behavior. New York, US: Psychology Press.

Mumfangati, T. (2014). Nilai-nilai luhur dalam budaya Jawa, filosofi dan maknanya: Sebuah interpretasi dari sumber serat piwulang. Retrieved from https://kebudayaan.kemendikbud.go.id/bpnbyogyakarta/2014/07/19/nilai-nilai-luhur-dalam-budaya-jawa-filosofi-dan-maknanya-sebuah-interpretasi-dari-sumber-serat-piwulang/

Nayeem, T. (2012). Cultural influences on consumer behaviour. International Journal of Business and Management, 7(21). doi:10.5539/ijbm.v7n21p78.

O’Cass, A., & Siahtiri, V. (2014). Are young adult Chinese status and fashion clothing brand conscious. Journal of Fashion Marketing and Management, 18(3), 284–300. doi:10.1108/JFMM-03-2012-0013.

Rahmat, W. (2016). Penerapan kaba Minangkabau sebagai media pelestarian bahasa amai (ibu) dan kesusastraan dalam pendidikan literasi di Minangkabau. Jurnal Ipteks Terapan, 10(4), 236-241. doi:10.22216/jit.2016.v10i4.579.

Ramya, N., & Ali, S. M. (2016). Factors affecting consumer buying behavior. International Journal of Applied Research, 2(10), 76–80.

Santoso, D. T. T., & Purwanti, E. (2013). Pengaruh faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis terhadap keputusan pembelian konsumen dalam memilih produk operator seluler Indosat-M3 di Kecamatan Pringapus Kab. Semarang. Jurnal Ilmiah among Makarti, 6(12), 112-129.

Shukla, P. (2015). Consumers in Asia buy luxuries for different reasons to the West. Retrieved from http://theconversation.com/consumers-in-asia-%0Abuy-luxuries-for-different-reasons-to-the-west-45069.

Sola, E. (2020). "Bundo kanduang" Minangkabau vs. kepemimpinan. Jurnal Sipakalebbi, 4(1), 346-359.

[SRD] Statistia Research Department. (2020). Luxury Goods Report 2020. Retrieved from https://www.statista.com/study /55494/luxury-goods-report/

[SRD] Statistia Research Department. (2020). Most Valuable Global Luxury Brands 2020. Retrieved from https://www.statista.com/statistics/267948/brand-value-of-the-leading-10-most-valuable-luxury-brands-worldwide/

Suryani, N. (2011). Ragam pesona budaya Sunda. Bogor, ID: Ghalia Indonesia.

Suseno, Y. P. W. (2016). Penggambaran identitas etnis Minang dalam film Tabula Rasa (Tesis). Surabaya, ID: Universitas Airlangga.

Vigneron, F., & Johnson, L. W. (2004). Measuring perceptions of brand luxury. Journal of Brand Management, 11(6), 484–506. doi:10.1057/PALGRAVE.BM.2540194.

Wiedmann, K.-P., Hennigs, N., & Siebels, A. (2009). Value-based segmentation of luxury consumption behavior. Psychology & Marketing, 26(7), 625–651. doi:10.1002/mar.20292.

Yakup, D., Mucahit, C., & Reyhan, O. (2011). The impact of cultural factors on the consumer buying behaviors examined through an impirical study. International Journal of Business and Social Science, 2(5), 109–114. doi:10.24297/ jssr.v2i2.3108.

Published
2021-01-31
How to Cite
AspriliaM. T., & HamiA. E. (2021). PERSEPSI NILAI MEWAH PADA KONSUMEN TAS BRANDED: KAJIAN NILAI BUDAYA DI INDONESIA . Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen, 14(1), 76-87. https://doi.org/10.24156/jikk.2021.14.1.76