Pengembangan Indeks Ketahanan Pangan dan Gizi Berkelanjutan di Jawa Barat

The Development of Sustainable Food and Nutrition Security Index In West Java Province

  • Sahdan Muizzu Maulana Sinaga IPB University
  • Yayuk Farida Baliwati Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Indonesia
  • Yayat Heryatno Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Indonesia
Keywords: indeks, principal component analysis, sustainability food and nutrition security

Abstract

Several indicators and indices have been developed at global level to assess and to evaluate the situation of food and nutrition security, but there was no indicators linkages with the concept of sustainability that can be implemented for regional level. West Java is the province of Indonesia with the largest population. The purpose of this study was to develop sustainability food and nutrition security index in West Java. Design of thus study was ecology, used secondary data from 2015 with an analysis unit 18 districts and 9 cities. This study included four steps: analysis availability of cereals (non wheat) and bulbs, indentification of potential indicators, selection of indicators, and compile the index. Multivariate analysis with Principal Component Analysis (PCA) was used to construct index based on food and nutrition security pillar. The result of this research showed that sustainability food and nutrition was developed through 17 selected indicators, consists of 4 indicators of sustainable food avaibility, 4 indicators of sustainable food access, and 9 indicators of smart food utilization. The index of sustainability food and nutrition security in West Java in 2015 reached -0,02. The achievement of the highest index value is in the area of Indramayu District with an index value of 2,45 while the lowest index value achievement is in the Sukabumi City with an index value of -1,46.

 

Abstrak

Beberapa indikator dan indeks ketahanan pangan dan gizi telah dikembangkan pada tingkat global untuk menilai situasi ketahanan pangan dan gizi serta melakukan peringkatan, namun belum terdapat indikator yang mengaitkan dengan konsep keberlanjutan yang dapat diimplementasikan untuk tingkat provinsi. Jawa Barat adalah provinsi di Indonesia dengan jumlah penduduk terbanyak. Tujuan penelitian ini adalah melakukan pengembangan indeks ketahanan pangan dan gizi berkelanjutan di Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahun 2015 dengan unit analisis 18 kabupaten dan 9 kota. Penelitian ini dilakukan dengan empat tahap: analisis ketersediaan energi dari serealia (non terigu) dan umbi, identifikasi indikator potensial, seleksi indikator, dan penyusunan indeks. Analisis multivariate dengan pendekatan analisis komponen utama (PCA) digunakan untuk menyusun indeks berdasarkan pilar ketahanan pangan dan gizi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks ketahanan pangan dan gizi berkelanjutan dikembangkan melalui 17 indikator terseleksi, terdiri atas 4 indikator ketersediaan pangan berkelanjutan, 4 indikator keterjangkauan pangan berkelanjutan, dan 9 indikator pemanfaatan pangan cerdas. Indeks ketahanan pangan dan gizi berkelanjutan Provinsi Jawa Barat tahun 2015 mencapai -0,02. Capaian nilai indeks tertinggi terdapat di daerah Kabupaten Indramayu dengan nilai indeks 2,45 sedangkan capaian nilai indeks terendah terdapat di daerah Kota Sukabumi dengan nilai indeks -1,46.

Published
2022-06-13
Section
Articles