ANALISIS STATUS KEBERLANJUTAN PERKEBUNAN KOPI BERSERTIFIKASI C.A.F.E. PRACTICES DI KABUPATEN ENREKANG

Isi Artikel Utama

Abd Fajar
Anna Fariyanti
Wahyu Budi Priatna

Abstrak

Sertifikasi C.A.F.E. (Coffee and Farmer Equity) Practices adalah program sertifikasi yang bertujuan melaksanakan proses produksi kopi berkelanjutan yang diprakarsai oleh Starbucks Coffee Company. Skema sertifikasi ini dirancang untuk menghasilkan kopi berkualitas tinggi, harga tinggi, memperhatikan hubungan yang adil dengan petani, pekerja, masyarakat, serta melindungi lingkungan. Akan tetapi, skema sertifikasi C.A.F.E. Practices dikhawatirkan  hanya sebatas persyaratan ekspor saja, tanpa mementingkan keberlanjutan pengelolaan perkebunan kopi ditingkat petani. Penelitian ini bertujuan menganalisis perkebunan  kopi berkelanjutan berdasarkan  indeks dengan Rap-Coffee lewat metode Multidimensional Scalling (MDS). MDS digunakan untuk mengkaji keberlanjutan secara ekonomi, sosial, ekologi, kelembagaan teknologi dan juga secara multidimensi. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Enrekang, data diperoleh dari data primer yaitu hasil wawancara kepada petani dan stakeholders dan data sekunder yaitu data dari kantor kecamatan dan dokumen yang dipublikasikan oleh dinas Pertanian dan Perkebunan. Responden pada penelitian merupakan petani yang tergabung dalam program sertifikasi C.A.F.E. Practices berjumlah 110  petani dan sebanyak 3 orang pakar. Hasil analisis keberlanjutan perkebunan kopi bersertifikasi di Kabupaten Enrekang pada masing – masing dimensi adalah dimensi ekonomi  (55,03), dimensi sosial (62,36), dimensi ekologi (71,27), dimensi kelembagaan (68,39) dan dimensi teknologi (64,92), semua dimensi termasuk kategori cukup berkelanjutan. Sedangkan hasil analisis indeks keberlanjutan secara multidimensi adalah 66.91termasuk dalam kategori cukup berkelanjutan.

Unduh

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Rincian Artikel

Bagian
Articles
##submission.authorBiography##

##submission.authorWithAffiliation##

Jl. Prof.Dr. Baharuddin Lopa, S.H, Talumung, Sulawesi Barat, Indonesia

Referensi

Anantanyu, S. (2011). Kelembagaan Petani: Peran dan Strategi Pengembangan Kapasitasnya. SEPA 7(2), 102–9. https://doi.org/10.20961/sepa.v7i2.48895

Astuti, E. S., Astrid, O., René, K., dan Ron, C. (2015). The Impact of Coffee Certification on the Economic Performance of Indonesian Actors. Asian Journal of Agriculture and Development, 12(2), 1–16.

Bacon, C. M., Méndez, V. E., Gómez, M. E. F., Stuart, D dan Flores, S. R. D. (2008). Are Sustainable Coffee Certifications Enough to Secure Farmer Livelihoods? The Millenium Development Goals and Nicaragua’s Fair Trade Cooperatives. Globalizations, 5(2), 259–74. https://doi.org/10.1080/14747730802057688

Barus, Y. 2011. Dampak Pembangunan Infrastruktur Terhadap Perekonomian Wilayah Provinsi Kalimantan Timur: Suatu Analisis Input-Output antar Wilayah [disertasi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Blackman, A., dan Rivera, J. (2011). Producer-Level Benefits of Sustainability Certification. Conservation Biology 25(6), 1176–85. 10.1111/j.1523-1739.2011.01774.x

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2016. Statistik Kopi Indonesia 2016. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2017. Statistik Kopi Indonesia 2017. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik Kopi Indonesia 2018. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Carlsen, K., Hansen, C. P., dan Lund, J. F. (2012). Factors Affecting Certification Uptake - Perspectives from the Timber Industry in Ghana. Forest Policy and Economics, 25, 83–92. https://doi.org/10.1016/j.forpol.2012.08.011

[Ditjenbun] Direktorat Jenderal Perkebunan. 2014. Statistik Perkebunan Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan.

[Ditjenbun] Direktorat Jendral Perkebunan. 2019. Statistik Kopi Indonesia 2018 - 2020. Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan.

Fauzi, A., dan Suzy, A. 2013. Pemodelan Sumber Daya Perikanan Dan Kelautan Untuk Analisis Kebijakan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Haggar, J., Soto, G., Casanoves, F., dan Virginio, E. D. M. (2017). Environmental-Economic Benefits and Trade-Offs on Sustainably Certified Coffee Farms. Ecological Indicators 79, 330–37. https://doi.org/10.1016/j.ecolind.2017.04.023

International Coffee Organization. 2019. Coffee Development Report 2019 Overview. London: International Coffee Organization.

Kavanagh, P, dan Pitcher, T. J. 2004. Implementing Microsoft Excel Software for Rapfish: A Technique for the Rapid Appraisal of Fisheries Status. Canada: The Fisheries Centre, University of British Columbia

[Kementan] Kementerian Pertanian. 2019. Buku Outlook Komoditas Perkebunan Kopi. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.

Kesumariani, P. 2018. Analisis Ekonomi Dan Keberlanjutan Kebun Kopi Rakyat Di Kecamatan Merapi Barat Kabupaten Lahat [tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Malhotra, N. K. 2010. Marketing Research an Applied Orientation. 6th ed. New Jersey: Practice Hall.

Mayrowani, H. (2012). Pengembangan Pertanian Organik di Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 30(2), 91–108.

Neilson, J., B. Arifin, Y. Fujita, dan D. F. S. Hartatri. 2010. Quality Upgrading in Specialty Coffee Chains and Smallholder Livelihoods in Eastern Indonesia : Opportunities and Challenges. Proceedings of the 23rd International Conference on Coffee Science: Bali, 3-8 Oktober 2010. hlm 454–62.

Novita, E., Syarief, R., Noor, E., dan Mulato, S. (2010). Peningkatan Mutu Biji Kopi Rakyat Dengan Pengolah Semi Basah Berbasis Produksi Bersih. Jurnal Agrotek, 4(1), 76–90.

Nurmalina, R. 2008. Keberlanjutan Sistem Ketersediaan Beras Nasional: Pendekatan Teknik Ordinasi Rap-Rice. Jurnal Agribisnis dan Ekonomi Pertanian 2(2), 65–88.

OECD. 2015. Frascati Manual 2015: Guidelines for Collecting and Reporting Data on Research and Experimental Development, the Measurement of Scientific, Technological and Innovation Activities. Paris: oeCd publishing.

Pearce, D. W., dan Turner, R. K. 1991. Economics of Natural Resources and the Environment. Vol. 67. Baltimore, USA: Johns Hopkins University Press.

Pitcher, T. J., dan Preikshot, D. 2001. RAPFISH: A Rapid Appraisal Technique to Evaluate the Sustainability Status of Fisheries. Fisheries Research, 49(3), 255–70. https://doi.org/10.1016/S0165-7836(00)00205-8

Potts, J. 2007. Alternative Trade Initiatives and Income Predictability : Theory and Evidence from the Coffee Sector. Winnipeg: International Institute for Sustainable Development.

Purba, O. M., Toekidjo, dan Prajitno, J. (2013). Produktivitas Kopi Arabika Rakyat (Coffea Arabica L.) di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun. Vegetalika 1(2), 67–77. https://doi.org/10.22146/veg.1520

Raharjo, P. 2012. Kopi Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Jakarta: Penebar Swadaya.

Reksohadiprojo, S., dan Brodjonegoro, A. B. P. 2000. Ekonomi Lingkungan. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Sinaga, S. V., Harianto, dan Suharno. (2019). The Analysis of Propensity Score Matching on the Economic Effect of C.A.F.E. Practices Certification toward Lintong Coffee Farming in North Sumatra. Jurnal AGRISEP : Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 18(1), 139–52. 10.31186/jagrisep.18.1.139-152

Sudarta, I. W. 2002. Pengetahuan dan Sikap Petani Terhadap Pengendalian Hama Terpadu. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 2(1), 31–34.

Suhartana, N., dan Sumino. 2010. Studi Kasus Pemasaran Di Empat Sentra Kopi Menuju Pemasaran Kopi Spesial. Solo: JPO.

Vellema, W., Casanova, A. B., Gonzalez, C., dan D’Haese, M. (2015). The Effect of Specialty Coffee Certification on