Faktor-Faktor yang Memengaruhi Partisipasi Petani Pada Program Upaya Khusus Jagung di Kabupaten Pandeglang

Main Article Content

Rizki Triguna
Suharno Suharno
Andriyono Kilat Adhi

Abstract

The Special Efforts Program (UPSUS) is a government program to achieve sustainable food self-sufficiency, one of which is the commodity of corn. The success of the UPSUS program is inseparable from the participation of farmers. Some factors affect the level of farmer participation. This study aimed to analyze the factors that influence farmers' participation in the UPSUS program. The study was carried out from August to October 2019 in Pandeglang Regency. The research involved 94 respondents who were joined in the UPSUS Program on maize commodity. The data obtained were statistically analyzed using Structural Equation Modeling - Partial Least Square (SEM-PLS) analysis. The results showed that the ability of farmers and the opportunity factor had a positive and significant effect on the level of farmer participation. This implies that the higher farmers’ ability and the number of opportunities obtained by farmers increase the level of farmer participation in the UPSUS corn program. Farmer characteristics have a positive impact but do not possess a significant effect on the level of farmer participation.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
TrigunaR., SuharnoS., & Kilat AdhiA. (2022). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Partisipasi Petani Pada Program Upaya Khusus Jagung di Kabupaten Pandeglang. Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness), 10(1), 142-151. https://doi.org/10.29244/jai.2022.10.1.142-151
Section
Articles
Author Biography

Rizki Triguna, Program Magister Sains Agribisnis, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

Jl. Kamper Wing 4 Level 5 Kampus IPB Dramaga, Indonesia

References

Adawiyah, CR., Sumardjo., dan Mulyani, ES. (2017). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Peran Komunikasi Kelompok Tani dalam Adopsi Inovasi Teknologi Upaya Khusus (Padi, Jagung, dan Kedelai) di Jawa Timur. Jurnal Agro Ekonomi, 35, 151-170. 10.21082/jae.v35n2.2017.

Alfi AN. 2017. Pandeglang Disiapkan Jadi Lumbung Jagung. http://www.bisnis.com. [21 Oktober 2018]

Anantanyu. 2009. Partisipasi Petani dalam Meningkatkan Kelembagaan Kelompok Tani. [Disertasi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Azwar., Muljono P., dan Herawati. (2016). Persepsi dan Partisipasi Petani dalam Pelaksanaan Kegiatan Rehabilitasi Tanaman Kakao di Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Penyuluhan, 12(2), 157-167. 10.25015/penyuluhan.v12i2.

[BALITBANGTAN] Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2016. Kebijakan Swasembada Pangan Berkelanjutan: Komponen Strategis dan Masyarakat Ekonomi Asean 2015. Jakarta: IAARD Press.

Erlyasna, K., Yulida, R., dan Kausar. (2016). Faktor-Faktor Pembentuk Partisipasi Petani terhadap Program Sistem Pertanian Terpadu PT.RAPP di Kabupaten Pelalawan. Jurnal Sangkal: 4(2), 1-19.

Ghozali. 2014. Structural Equation Modelling Metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi Ke-2. Semarang: Universitas Diponegoro.

Ginanjar, G., Andayani, SA., dan Dinar. (2017). Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pengambilan Keputusan Petani Melakukan Usahatani Jagung Hibrida (Zea mays L.). Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan. 5(2),130-136.

Ginting R. 2000. Peranan Penyuluh Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Menyongsong Otonomi Daerah. Prosiding Seminar Ikatan Penyuluhan Pertanian Indonesia. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Hamdani C. (2006). Birokrat Pertanian Harus Dekat dengan Petani. Agro-Humaniora. 4(10), 9-10.

Kartono. 2009. Persepsi Petani dan Penerapan Inovasi Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu Padi Sawah di Lokasi Prima Tani Kabupaten Serang Provinsi Banten. [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

[KEMENTAN] Kementerian Pertanian. 2015. Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019. Jakarta: Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Kumba FF. (2003). Farmer Participation In Agricultural Research and Extension Service in Namibia. Journal Intagric Extension Edu. 10(3),47-55. 10.5191/jiaee.2003.10306.

Ruben DB. 1988. Communication and Human Behavior. New York: Macmillan Publishing Company.
Ruhimat. (2015). Tingkat Motivasi Petani dalam Penerapan Sistem Agroforestry. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan: 12 (2), 131-147. 10.20886/jsek.2015.12.2

Slamet M. 2003. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Perdesaan dalam Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Penyunting Ida Yustiana dan Ajad Sudrajat. Bogor: IPB Press.

Suprayitno, A., Sumardjo., Gani, DS., dan Sugihen, BG. (2011). Model Peningkatan Partisipasi Petani Sekitar Hutan dalam Mengelola Hutan Kemiri Rakyat: Kasus Pengelolaan Hutan Kemiri Kawasan Pegunungan Bulusarang Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan: 8(3), 176-195. 10.20886/jpsek.2011.8.3

Syahyuti. 2006. Konsep Penting dalam Pembangunan Pedesaan dan Pertanian, Penjelasan tentang konsep, istilah, teori dan indikator serta variabel. Jakarta: Bina Rena Parawira.

Triana, RS., Rangga, KK., dan Viantimala, B. (2017). Partisipasi Petani dalam Program Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai (UP2PJK) di Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah. JIIA, 5(4), 446-452.

Velandia, M., Clark, CD., Lambert, DM., Davis, JA., Jensen, K., Wszelaki, A., dan Wilcox Jr, MD. (2014). Factors Affecting Producer Participation in State-sponsored Marketing Program: The Case of Fruit and Vegetable Growers in Tennessee.Agricultural and Resource Economics Review. 43(2), 249-265.10.1017/S1068280500004305.

Walter GA, Marks SE. 1981. Experiential Learning and Change: Theory, Design and Practice. Canada: John Wiley & Sons, Inc

Zakaria A K. (2011). Kebijakan Partisipatif dan Strategi Penggalangan Petani Menuju Swasembada Jagung Nasional. Jurnal Analisa Kebijakan Pertanian 9 (3), 261-274.