Strategi Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca pada Budidaya Padi di Indonesia

Strategy to Reduce Greenhouse Gas Emissions on Padi Cultivation in Indonesia

  • Audya Nurul Fathia Department of Resource and Environmental Economics, Faculty of Economics and Management, IPB University, Indonesia
  • Adi Hadianto Department of Resource and Environmental Economics, Faculty of Economics and Management, IPB University, Indonesia
  • Fitria Dewi Raswatie Department of Resource and Environmental Economics, Faculty of Economics and Management, IPB University, Indonesia
Keywords: GHG; environmentally friendly cultivation; rice cultivation

Abstract

Kegiatan budidaya padi merupakan salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) yang paling signifikan dalam bentuk gas metana. Meningkatnya konsentrasi GRK menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang dipicu oleh peningkatan suhu permukaan laut. Oleh karena itu, diperlukan upaya mengurangi emisi GRK dari kegiatan budidaya padi yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi GRK dari aktivtias pertanian budidaya padi dengan tetap mempertimbangkan tingkat produktivitasnya. Untuk menjawab tujuan penelitian, digunakan pendekatan studi literatur dan jenis data sekunder. Hasil analisis menunjukan bahwa teknik budidaya ramah lingkungan adalah hal penting untuk mengurangi tingkat emisi dari aktivitas budidaya padi yang dilakukan. Upaya tersebut antara lain penggunaan varietas padi rendah emisi, pengaturan air, penggunaan teknologi irigasi berselang, teknik Alternate Wetting and Drying, pemilihan musim tanam, pemilihan teknik budidaya ramah lingkungan, serta penggunaan pupuk dan bahan organik dengan bijak. Upaya-upaya tersebut menjadi alternatif solusi untuk dapat dilakukan karena petani mampu beradaptasi dengan tetap mempertimbangkan kondisi sosial dan budaya yang ada. Hal ini sangat penting untuk menjamin ketersediaan pangan berkelanjutan bagi penduduk.

 

Rice cultivation activities are one of the most significant contributors to greenhouse gas (GHG) emissions in the form of methane gas. Increasing GHG concentrations cause climate change, triggered by rising sea surface temperatures. Therefore, efforts are needed to reduce GHG emissions from environmentally friendly rice cultivation activities. This research aims to analyze strategies that can be implemented to reduce GHG emissions from rice cultivation agricultural activities while still considering the level of productivity. A study literature approach and secondary data types were used to answer the research objectives. The analysis results show that cultivation techniques, use of fertilizers and seeds, and low-emission water management are essential to reduce emission levels from rice cultivation activities. These efforts include the use of low emission rice varieties, water regulation, use of intermittent irrigation technology, Alternate Wetting and Drying (AWD) techniques, selection of planting seasons, selection of environmentally friendly cultivation techniques (Climate Smart Agriculture), as well as the use of fertilizers and organic materials. Wisely. These efforts are alternative solutions that can be implemented because farmers can adapt while still considering existing social and cultural conditions. It is essential to ensure sustainable food availability for the population.

References

Ardhitama A, Siregar YI. (2017). Analisis Pengaruh Konsentrasi Gas Rumah Kaca Terhadap Kenaikan Suhu Udara Di Kota Pekanbaru Dan Kota Padang. Jurnal Ilmu Lingkungan. 11 (1): 11.

Ariani M, Yulianingrum H, Setyanto P. (2017). Emisi Gas Rumah Kaca dan Hasil Padi dari Cara Olah Tanah dan Pemberian Herbisida di Lahan Sawah MK 2015. Jurnal Ilmu Lingkungan. 15 (2): 74 - 82.

Annisa W, Rachman A. (2016). Teknologi Mitigasi Gas Rumah Kaca di Lahan Rawa Pasang Surut. Jurnal Lahan Suboptimal. 5(2): 178-188.

[BPS] Badan Pusat Statistik. (2022). Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia Agustus 2022. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

[BPS] Badan Pusat Statistik. (2023). Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2019-2023. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Budianto MB, Supriadi A, Hidayat S, Salehudin. (2020). Model Irigasi Hemat Air Perpaduan System of Rice Intensification (SRI) dengan Alternate Wetting and Drying (AWD) pada Padi Sawah. Jurnal Teknik Pengairan. 11 (2) : 128 - 136.

Cassman KG, Doberman A, Walters DT, Yang H. (2003). Meeting Cereal Demand While Protecting Natural Resource and Improving Environmental Quality. Journal Rev. Environ Resources. 28 (1) : 315 - 358.

Chu H, Lin X, Fujii T, Morimoto S, Yagi K, Hu J. (2007). Soil Microbial Biomass, dehydrogenase activity, bacterial community structure in response to long-term fertilizer management. Journal Soil and Biochemistry. 39 (1) : 271-286.

Das K, Baruah K. (2008). Methane Emission Associated with Anatomical and Morphological Characteristics of Rice (Oryza Sativa) Plant. Journal Physiologia Plantarum. 134 (1) : 303 – 302.

Elizabeth A, Paramita R. (2022). Meninjau Kinerja Komoditas Tanaman Pangan Strategis (Pertanian) Dalam Mewujudkan Kemandirian Pangan. Buletin APBN Vol. VII. Ed. 19, Oktober 2022.

Fanni A, Evi G, Jajat S. (2021). Pengaruh Perubahan Curah Hujan Terhadap Produktivitas Padi Sawah di Kalimantan Barat. Jurnal Ilmu Lingkungan. 19 (2) : 237 – 246.

Faza A. (2018). Pembuatan Model Climate-Smart Agriculture untuk Adaptasi dan Membangun Ketahanan Terhadap Perubahan Iklim dalam Produksi Padi (Studi Kasus: Jawa Timur). [Tesis]. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Gracia CJ, Herrero B. (2021). Female Directors, Capital Structure, and Financial Distress. Journal of Business Research. 136 (1) : 592 – 601.

[IPCC] Intergovernmental Panel on Climate Change. (2006). 2006 IPCC Guidelines for National Greenhouse Inventories – A primer, Prepared by the National Greenhouse Gas Inventories Programme, Eggleston H.S., Miwa K., Srivastava N. and Tanabe K. Iges.

[IPCC] Intergovernmental Panel on Climate Change. (2021). Climate Change 2021: The Physical Science Basis. Switzerland (CH): Intergovernmental Panel on Climate Change.

Kartikawati R, Nursyamsi D. (2013). Pengaruh Pengairan, Pemupukan, dan Penghambat Nitrifikasi Terhadap Emisi Gas Rumah Kaca di Lahan Sawah Tanah Mineral. Jurnal Ecolab. 7 (2) : 49 - 108.

Kartikawati R, Yulianingrum H, Wihardjaka A, Setyanto P. (2017). Upaya Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim Pada Lahan Tadah Hujan Melalui budidaya Padi Rendah Emisi Metana. Prosiding Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi); 2017; Indonesia; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi). Halaman 197-205.

Kartikawati R, Yulianingrum H, Wihardjaka A, Setyanto P, Ariani M. (2020). Pemilihan Varietas Padi Rendah Emisi CH4 untuk Mendukung Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Dari Lahan Sawah. Jurnal Perubahan Iklim Indonesia. 4 (2) : 15 – 21.

[KLHK] Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. (2022). Laporan IGRK MPV 2021. Indonesia (ID): Dirjen PPI.

Masripatin N, Rachmawaty E, Suryanti Y, Setyawan H, Farid M, Iskandar N. (2017). Strategi Implementasi NDC. Jakarta (ID): Direktorat Jenderal Perubahan Iklim.

Nugroho BDA, Arif C, Hasanah NAI, Maftukhah R, Suryandika F, Hapsari U, Nihayah B. (2020). Pengenalan Metode Tanam SRI (System Rice of Intensification) dengan Teknologi untuk Peningkatan Produktivitas dan Ramah Lingkungan. Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat. 3 (2) : 493 - 503.

Ooa AZ, Sudoa S, Inubushib K, Manob M, Yamamotoc A, Onoa K, Oshawa T, Hayashidad S, Patrae PK, Taraof Y, Elayakumarg P, Vanithag K, Umamageswaring C, Jothimaning P, Ravig V. (2018). Methane and nitrous oxide emissions from conventional and modified rice cultivation systems in South India. Jurnal Agriculture, Ecosystems and Environment. 252 (1) : 148-158.

Panjaitan E, Indradewa D, Martono E, Sartohadi J. (2015). Sebuah Dilema Pertanian Organik Terkait Emisi Metan. Jurnal Mns dan Lingkungan. 22(1):66.

Patrianti T, Shabana A, Tuti R. (2020). Government Risk Communication on Greenhouse Gas Emission Reduction to Tackle Climate Change. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik. 24 (1) : 10 - 14.

Pramono A, Adriani TA, Setyanto P. (2017). Emisi Gas Rumah Kaca dan Hasil Padi Dari Perlakuan Alternate Wetting and Drying di Lahan Sawah Tadah Hujan. Prosiding Balai Besar Tanaman Padi; 2022 Ags 20; Purwokerto; Indonesia. Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Hlmn 146-154.

Priyono. (2012). Upaya Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dalam Sistem Budidaya Pertanian dengan Penggunaan Bahan Organik. Jurnal Pertanian. 24 (1) : 71 - 80.

Rahayu. (2016). Analisis Pencapaian Program Swasembada Beras pada tahun 2017 di Indonesia. [Skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Safitri ND. (2018). Potensi Gas Rumah Kaca Pada Lahan Padi Sawah di Kabupaten Sleman Bagian Barat Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Teknik Lingkungan. 2 (1) : 1-17

Sanjaya IP, Tika IW, Sumiyati S. (2014). Pengaruh Teknik Budidaya SRI (System of Rice Intensification) dan Legowo Terhadap Iklim Mikro dan Produktivitas dan Produktivitas Padi Ketan (Studi Kasus di Subak Sigaran). Jurnal Biosistem dan Teknik Pertanian. 2 (1) : 32 - 54.

Sasmita A, Isnaini I, Zustika R. (2021). Estimasi Gas Rumah Kaca dari Sektor Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 8 (1):42–53.

Setyanto P. (2008). Teknologi Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca Dari Lahan Sawah. Jurnal Iptek Tanaman Pangan. 3 (2) : 205 - 2014.

Setyanto P, Suharsih. (2005). Mitigasi Gas Metan dari Lahan Sawah, Laporan Tahunan Lokal Penelitian Tanaman Pangan, Jakenan, Pati. Jakarta (ID) : Balai Penelitian Lingkungan Pertanian, Kementerian Pertanian.

Suharsih P, Setyanto AK, Makarim. (2000). Pengaruh Pengelolaan Air Terhadap Emisi Gas CH4 Pada Lahan Jawah di Jakenan, Jawa Tengah, dalam Prosiding Seminar Nasional Budi Daya Tanaman Pangan Berwawasan.

Supriyo A. (2022). Inovasi Pertanian Ramah Lingkungan Terhadap Produktivitas Padi Sawah. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian dan Perikanan; 2022 Ags 20; Purwokerto; Indonesia. Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto. 1 (2) : 146-154.

Sumirat, Solehudin. (2009). Nitrous Oksida (N2O) dan Metana (CH4) Sebagai Gas Rumah Kaca. Jurnal Lingkungan. 7 (2) : 24 - 98.

Supriatin LS. (2017). Penyesuaian Musim Tanam, Jenis Varietas, dan Teknik Budidaya Tanaman Padi Terkait Mitigasi Emisi Metana. Jurnal Lingkungan. 24 (1) : 1-10.

Treenbert K. (1994). Climate System Modelling. New York (USA): Academy Press.

Waskito RH. (2020). Analisis Produksi Padi di Kabupaten Jember (Studi Kasus di Desa Selodakon Kecamatan Tanggul. [Skripsi]. Jember (ID). Universitas Negeri Jember.

Wibowo A. (2018). Kajian Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Kehutanan untuk Mendukung Kebijakan Perpress No. 61/2011. Journal Kajian Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Pertanian. 2 (2): 235 – 254.

Wihardjaka A, Nursyamsi D. (2012). Pengelolaan Tanaman Terpadu pada Padi Sawah yang Ramah Lingkungan. Jurnal Pangan. 21 (2) : 185 - 196.

Wihardjaka A. (2015). Mitigation of Methane Emission Through Lowland Management. Jurnal Litbang Pertanian. 32(2):95–104.

Win EP, Win KK, Kimura SDB, Oo AZ. (2021). Influence of Rice Varieties, Organic Manure and Water Management on Greenhouse Gas Emissions From Paddy Rice Soils. Journal Plos One. 1 (1) : 1 - 22.

Yagi K, Sriphirom P, Cha-un N, Fusuwankaya K, Chidthaisong A, Damen B, Towprayoon S. (2019). Potential and promisingness of technical options for mitigating greenhouse gas emissions from rice cultivation in Southeast Asian countries, Soil Science and Plant Nutrition. Jurnal Soil Science and Plant Nutrition. 10(1), 1-13

Yulianingrum H, Pramono A, Susilawati HL. (2019). Penerapan Paket Teknologi Ramah Lingkungan untuk Mengurangi Emisi Metana (CH4) di Lahan Sawah. Jurnal Ilmu Lingkungan. 17(1) : 149-157.

Published
2024-07-01
How to Cite
Audya Nurul Fathia, HadiantoA., & Fitria Dewi Raswatie. (2024). Strategi Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca pada Budidaya Padi di Indonesia: Strategy to Reduce Greenhouse Gas Emissions on Padi Cultivation in Indonesia. Indonesian Journal of Agricultural Resource and Environmental Economics, 3(1), 49-58. https://doi.org/10.29244/ijaree.v3i1.54757
Section
Articles