Penggunaaan Zeolit untuk Mempertahankan Viabilitas Benih Pala (Myristica fragrans Houtt) Selama di Penyimpanan

  • Maisaroh Tanjung IPB
  • Eny Widajati
  • Faiza C. Suwarno

Abstract

Benih pala termasuk kelompok benih rekalsitran yang membutuhkan kondisi lembab selama penyimpanan. Zeolit adalah endapan vulkanik yang dimanfaatkan sebagai bahan pelembab. Kondisi lingkungan periode penyimpanan merupakan faktor penting yang mempengaruhi viabilitas benih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kondisi penyimpanan dengan penambahan zeolit dan periode simpan terhadap viabilitas benih pala. Percobaan disusun dalam Split Plot dengan Rancangan Acak Lengkap menggunakan tiga ulangan. Petak utama adalah kondisi simpan yaitu H0= kondisi kering (tanpa zeolit) dan H1= kondisi lembab (dengan zeolit). Anak petak adalah periode simpan (P) terdiri dari enam taraf : P0= tanpa penyimpanan (0 hari), P1  = penyimpanan 3 hari, P2  = penyimpanan 6 hari, P3  = penyimpanan 9 hari, P4  = penyimpanan 12 hari,  P5 = penyimpanan 15 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi simpan dengan zeolit lebih baik dibandingkan dengan kondisi simpan tanpa zeolit dalam mempertahankan viabilitas benih pala. Kondisi simpan dan periode simpan terbukti berpengaruh nyata terhadap parameter viabilitas potensial dengan tolok ukur daya berkecambah, viabilitas total dengan tolok ukur potensi tumbuh maksimum, serta vigor benih dengan tolok ukur kecepatan tumbuh dan indeks vigor. Penyimpanan dengan zeolit meningkatkan kadar air benih dari 34.61% menjadi 39.69%, sedangkan penyimpanan tanpa zeolit mempertahankan kadar air benih dari 27.83% menjadi 22.86%. Kondisi kadar air yang tinggi dapat mempertahankan viabilitas tetap tinggi yang ditunjukkan pada viabilitas benih tetap tinggi hingga periode simpan hari-15.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2016-05-09
How to Cite
TanjungM., WidajatiE., & SuwarnoF. C. (2016). Penggunaaan Zeolit untuk Mempertahankan Viabilitas Benih Pala (Myristica fragrans Houtt) Selama di Penyimpanan. Buletin Agrohorti, 4(2), 202-209. https://doi.org/10.29244/agrob.v4i2.16788