@article{Rizky_Dewi_Gunanti_Siswandi_Rahmiati_2018, title={Profil gas darah anak babi (Sus scrofa) setelah induksi sepsis dan resusitasi cairan}, volume={2}, url={https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/arshivetlett/article/view/17445}, DOI={10.29244/avl.2.2.31-32}, abstractNote={Sepsis merupakan respon sistemik yang disebabkan oleh infeksi. Mortalitas sepsis dapat mencapai 30% meskipun telah dilakukan perawatan intensif. Renjatan sepsis adalah sepsis yang disertai dengan gangguan pada organ kardiovaskular dan respirasi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi parameter gas darah setelah induksi sepsis dan resusitasi cairan. Sebanyak 10 ekor anak babi dengan berat badan 10-13 kg dan umur 2-3 bulan dibagi menjadi dua kelompok perlakuan. Kelompok pertama diresusitasikan dengan cairan koloid modifikasi gelatin 4% (MFG 4%) sedangkan kelompok dua diresusitasikan dengan cairan kristaloid ringer asetat malat (RAM). Lipopolisakarida E. coli sebanyak 50 ug/kg berat badan diberikan dengan rute intravena untuk menginduksi terjadinya sepsis. Induksi sepsis menyebabkan penurunan pH dan PaO<sub>2</sub>, serta peningkatan PaCO<sub>2</sub> dan laktat secara nyata (p&lt;0.05). Resusitasi cairan dilakukan setelah renjatan sepsis. Resusitasi dengan cairan koloid dapat mengembalikan nilai PaCO<sub>2</sub> dan PaO<sub>2</sub&gt; mendekati normal, serta menekan edema paru. Resusitasi dengan cairan koloid dinilai lebih baik karena dapat meminimalisir kerusakan yang terjadi akibat renjatan sepsis.}, number={2}, journal={ARSHI Veterinary Letters}, author={RizkyEga Iftahul and Dewi, Rismala and Gunanti. and Siswandi, Riki and RahmiatiDwi Utari}, year={2018}, month={May}, pages={31-32} }