Sonometri fetus kambing kacang usia 7 minggu hasil superovulasi menggunakan hormon PMSG

  • Ridi Arif Bogor Agricultural University
  • . Andriyanto Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor
  • Arief Boediono Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor
  • Adi Winarto Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor
  • Fadjar Satrija Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor
  • Wasmen Manalu Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor

Abstract

Teknologi superovulasi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan sekresi endogen hormon kebuntingan. Salah satu manfaat dari peningkatan sekresi endogen hormon kebuntingan adalah perbaikan perkembangan lingkungan uterus selama kebuntingan. Kambing Kacang betina sebanyak 8 ekor dan telah dewasa kelamin dengan bobot rataan 22 kg dibagi ke dalam dua kelompok yaitu kelompok kontrol (tidak disuperovulasi) dan kelompok superovulasi menggunakan hormon Pregnant Mare Serum Gonadotropin (PMSG) dengan dosis 15 IU/kgBB. Kambing Kacang percobaan diserentakkan berahinya menggunakan PGF2α sebanyak 2 kali dengan selang 11 hari. Penyuntikan PMSG dilakukan bersamaan dengan penyuntikan PGF2α kedua pada kelompok superovulasi. Setelah berahi, semua kambing dikawinkan secara alami dengan pejantan pilihan. Fetus kemudian diukur secara ultrasonografi (USG) pada usia kebuntingan 7 minggu. Hasil pengukuran menunjukkan kelompok Kambing Kacang hasil superovulasi memiliki ukuran fetus yang lebih panjang daripada kelompok kontrol (P<0.05). Ukuran diameter amnion terpanjang dan terpendek serta tebal dinding uterus terlihat cenderung meningkat pada kelompok superovulasi dibandingkan dengan kelompok kontrol (P>0.05). Kesimpulan penelitian ini adalah superovulasi pada induk Kambing Kacang mampu meningkatkan pertumbuhan fetus sampai dengan usia kebuntingan 7 minggu.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Andriyanto, Manalu W. 2011. Increased goat productivity through the improvement of endogenous secretion of pregnant hormones by using follicle stimulating hormone. Anim Prod. 9(2):89-93.

Andriyanto, Amrozi, Rahminiwati M, Boediono A, Manalu W. 2017. Optimum dose and time of pregnant mare serum gonadotropin injections in Kacang goats to increase endogenous secretion of estrogen and progesterone without superovulation response. Small Rumin Res. 149:147–153.

Bazer FW, Song G, Kim J, Dunlap KA, Satterfield MC, Johnson GA, Burghardt RC, Wu G. 2012. Uterine biology in pigs and sheep. J Anim Sci Biotechnol. 3(1):23.

Cooke PS, Spencer TE, Bartol FF, Hayashi K. 2013. Uterine glands: development, function and experimental model systems. Mol Hum Reprod. 19:547–558.

Fowden AL. 2003. The insulin-like growth factors and feto-placental growth. Placenta. (8-9):803-812.

Gonzalez-Bulnes A, Pallares P, Vazquez MI. 2010. Ultrasonographic imaging in small ruminant reproduction. Reprod Domest Anim. 45:9–20.

Jansson T, Powell TL. 2007. Role of the placenta in fetal programming: underlying mechanisms and potential interventional approaches. Clin Sci (Lond). 113(1):1-13.

Manalu W, Sumaryadi MY. 1998. Maternal serum progesterone concentration during pregnancy and lamb birth weight at parturition in Javanese Thin-Tail ewes with different litter sizes. Small Rumin Res. 30:163–169.

Manalu W, Sumaryadi MY, Sudjatmogo, Satyaningtijas AS. 2000. Effect of superovulation prior to mating on milk production performances during lactation in ewes. J Dairy Sci. 83: 477-483.

Sferruzzi-Perri AN, Vaughan OR, Forhead AJ, Fowden AL. 2013. Hormonal and nutritional drivers of intrauterine growth. Curr Opin Clin Nutr Metab Care. 16(3):298-309.

Published
2018-02-01
How to Cite
ArifR., Andriyanto., BoedionoA., WinartoA., SatrijaF., & ManaluW. (2018). Sonometri fetus kambing kacang usia 7 minggu hasil superovulasi menggunakan hormon PMSG. ARSHI Veterinary Letters, 2(1), 13-14. https://doi.org/10.29244/avl.2.1.13-14