Analisis Serum Symmetric Dimethylarginine dalam Berbagai Gejala Klinis pada Anjing

  • Erni Sulistiawati IPB University
  • Zulfitra Utami Putri Staf Klinik dan Laboratorium Hewan Siera, Cibinong, Kab. Bogor, Indonesia
  • Cucu K. Sajuthi PDHB drh Cucu K. Sajuthi, Sunter, Jakarta Utara, Indonesia
Keywords: anjing, SDMA, tanda klinis

Abstract

Symmetric dimethylarginine (SDMA) merupakan golden standard untuk menilai fungsi ginjal terutama terkait glomerular filtration rate (GFR). Nilai SDMA pada serum dapat digunakan untuk mendeteksi Chronic Kidney Disease (CKD) sebelum kreatinin mengalami peningkatan diatas nilai normal pada anjing. Nilai SDMA telah dibuktikan sebagai pendeteksi awal kondisi penyakit ginjal, namun belum banyak data yang menjelaskan tentang adanya peningkatan nilai SDMA terkait gejala klinis lain selain penyakit ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penyebab peningkatan nilai SDMA dengan proses penyebab peningkatan nilai SDMA terkait dengan gejala klinis yang timbul pada anjing selain gangguan ginjal. Penelitian dilakukan pada 20 ekor anjing dengan berbagai gejala klinis yang dilengkapi dengan data jenis kelamin, usia, dan pemeriksaan parameter kimia darah (BUN, kreatinin, ALT, total protein, albumin) dan SDMA. Nilai SDMA dianalisis dari sampel serum dengan menggunakan IDEXX Catalyst® SDMA Test. Hasil penelitian manunjukkan anjing yang mengalami gejala klinis terkait gangguan sistem urinari (60%) memiliki persentase tertinggi diikuti oleh gejala klinis terkait gangguan sistem pencernaan (45%), gangguan jantung (20%), gangguan mata dan gangguan periodontal (15%), gangguan otot dan tulang (10%), dan gangguan kulit (5%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan nilai SDMA juga dapat terjadi pada berbagai gangguan fungsi organ dengan gejala klinis yang tidak spesifik menunjukkan gangguan fungsi ginjal.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-11-21
Section
Penelitian / Research