Data Prevalensi, Pemetaan Spasial, Analisis Morfologi, dan Morfometrik Trypanosoma lewisi Pada Tikus Liar Di Malang

  • Reza Yesica Laboratorium Parasitologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya
  • Yustia Nur Holizah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya
  • Herlina Pratiwi Laboratorium Anatomi, Histologi dan Embriologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya
  • Andreas Bandang Hardian Laboratorium Patologi Anatomi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya
  • Shelly Kusumarini R Laboratorium Parasitologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya
  • Ida Bagus Gde Rama Wisesa Laboratorium Parasitologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya

Abstract

Trypanosomiasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh protozoa darah ekstraseluler berflagela yaitu Trypanosoma sp. Trypanosoma lewisi adalah parasit darah pada tikus, yang ditularkan oleh pinjal Xenopsylla cheopis. Walaupun parasit ini bersifat non patogen, tetapi keberadaannya dapat mengancam kesehatan manusia. Kasus infeksi T. lewisi pada manusia telah dilaporkan di Thailand dan India, yang mengindikasikan bahwa penyakit ini dapat menginfeksi manusia dalam beberapa keadaan yang belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi T. lewisi berdasarkan morfologi dan morfometrik serta dilakukan perhitungan prevalensi dan pemetaan spasial kasus infeksi T. lewisi pada tikus liar di Malang. Sebanyak 74 ekor tikus dikumpulkan dari berbagai wilayah di Malang dengan menggunakan perangkap hidup tunggal. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi infeksi T. lewisi pada tikus liar di Malang dari bulan Agustus sampai Oktober 2020 sebesar 17,5%. Analisis data menggunakan uji chi-square dan uji Fisher, diperoleh hasil tidak ada hubungan atau korelasi yang signifikan antara infeksi T. lewisi dengan jenis kelamin dan umur tikus. Morfologi T. lewisi memiliki posterior tipis dengan kinetoplas oval di sub-terminal, dan nukleus di anterior. Secara morfometrik, T. lewisi memiliki panjang rata-rata 33,19 μm, lebar 3,52 μm, panjang inti 7,82 μm, lebar inti 3,05 μm, panjang kinetoplas 5,25 μm, serta jarak inti ke kinetoplas 10,79 μm. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa Trypanosoma lewisi menginfeksi tikus liar dan hasil gambaran geografis didapatkan bahwa terdapat risiko penyebaran penyakit trypanosomiasis di wilayah Malang.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-03-31
Section
Penelitian / Research