Morfofisiologi dan Profil Biokimia Darah Kalong Kapauk (Pteropus vampyrus) dari Wilayah Pesisir Kabupaten Garut

  • Danang Dwi Cahyadi Divisi Anatomi Histologi dan Embriologi, Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor
  • . Nurhidayat Divisi Anatomi Histologi dan Embriologi, Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
  • Chairun Nisa' Divisi Anatomi Histologi dan Embriologi, Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
  • . Supratikno Divisi Anatomi Histologi dan Embriologi, Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor
  • Savitri Novelina Divisi Anatomi Histologi dan Embriologi, Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
  • Heru Setijanto Divisi Anatomi Histologi dan Embriologi, Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Keywords: kelelawar, hematologi, biokimia darah, Pteropus vampyrus

Abstract

Aktivitas terbang pada kelelawar membutuhkan energi paling banyak dibandingkan dengan aktivitas lokomosi lainnya. Morfofisiologi dan profil biokimia darah diduga memiliki peranan penting terhadap kemampuan terbang hewan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfofisiologi eritrosit dan profil biokimia darah P. vampyrus. Penelitian ini menggunakan 15 ekor kelelawar dewasa dengan bobot badan antara 669,7 g sampai 1211,5 g ( = 957,51 ± 177,52 g). Sampel darah diambil secara langsung melalui ventrikel kiri jantung. Pengamatan dan pengukuran terhadap preparat ulas darah menunjukkan bahwa morfologi eritrosit P. vampyrus mirip dengan mamalia secara umum dan mempunyai diameter rata-rata 7,15 ± 0,45 µm. Koefisien variasi ukuran eritrosit (RDWc) hewan ini sebesar 18,11 ± 1,16%.  Pemeriksaan hematologi yang dilakukan menggunakan automated counter menunjukkan bahwa total eritrosit (8,89 ± 1,36 106/µl),  konsentrasi hemoglobin (14,33 ± 2,38 g/dl), dan nilai hematokrit (42,13 ± 6,49%) P. vampyrus relatif lebih tinggi dibandingkan dengan mamalia pada umumnya. Neutrofil dan limfosit merupakan komponen yang mendominasi jumlah leukosit. Adapun persentase jumlah neutrofil lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah limfosit. Penelitian ini memberikan informasi dasar yang dapat mendukung penelitian terkait dengan kemampuan terbang dari P. vampyrus.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2018-10-01
Section
Penelitian / Research