Peranan Subsektor Kehutanan dalam Pembangunan Wilayah Provinsi Jawa Barat: Pendekatan Input-Output dan Pewilayahan

  • Desli Triman Zendrato Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Jalan Meranti Kampus IPB Dramaga Bogor 16680, Indonesia
  • Ernan Rustiadi Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) LPPM, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Baranangsiang, Jalan Raya Pajajaran, Bogor 16127 Indonesia
  • Omo Rusdiana Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) LPPM, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Baranangsiang, Jalan Raya Pajajaran, Bogor 16127 Indonesia
Keywords: foresty, input-output, spatial clustering, spatial planning

Abstract

The Role of the Forestry Subsector in the Regional Development
of West Java Province: Input-Output and Clustering Approach

West Java Province has a problem to balance economic growth, population welfare, and environmental sustainability. Land requirements to support economic activities have caused land conversion and land use misalignment that are not in line with their function and carrying capacity. This research is aimed to analyze the role of the forestry subsector within the regional economy, how the alignments between forest area use and spatial planning, and to analyze regional typology based on environment carrying capacity based on ecosystem services. Research methods used in this research include Input-Output Analysis, Spatial Analysis, Principal Component Analysis (PCA), and Spatial Clustering Analysis. Results of the alignment analysis between land use/land cover and spatial planning showed that about 20.8% or 167,473 ha of forest area experienced land use/land cover changes. Results of the Input-Output analysis showed that the role of the forestry subsector in using outputs from other sectors and providing outputs for other sectors were low. West Java Province can be divided into 4 clusters: center of paddy production, regions that are dominated by forest, densely populated regions, and drought-prone regions.

References

Chen, W., Xu, D., & Liu, J. (2015). The Forest Resources Input-Output Model: A Application in China. Ecological Indicators, 51 (2015), 87–97.

Doulah, M. S. U. (2018). Alternative Measures of Standard Deviation Coefficient of Variation and Standard Error. International Journal of Statistics and Applications, 8 (6), 309–315.

Ediyanto, Mara, M. N., & Satyahadewi, N. (2013). Pengklasifikasian Karakteristik dengan Metode K-means Cluster Analysis. Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster), 2 (2), 133–136.

Ekawati, S. & Nurrochmat, D. R. (2014). Hubungan Modal Sosial dengan Pemanfaatan dan Kelestarian Hutan Lindung. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 11 (1), 40–53.

Fajarini, R., Barus, B., & Panuju, D. R. (2015). Dinamika Perubahan Penggunaan Lahan dan Prediksinya untuk Tahun 2025 serta Keterkaitannya dengan Perencanaan Tata Ruang 2005-2025 di Kabupaten Bogor. Jurnal Tanah dan Lingkungan, 17 (1), 8–15.

Fatmawati A., & Iskandar, D. D. (2018). Analisis Perubahan Struktur Ekonomi (Economic Landscape) Jawa Tengah (Analisis Input Output Periode tahun 2000-2013. Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan (JDEP), 1 (3), 46–70.

Haris, W. H., Sarma, M. & Falatehan, A. F. (2017). Analisis Peranan Subsektor Tanaman Pangan terhadap Perekonomian Jawa Barat. Journal of Regional and Rural Development Planning, 1 (3), 231–242.

Hersaputri, L. D., & Santoso, E. B. (2017). Estimasi Deplesi Lingkungan Subsektor Kehutanan di Jawa Timur. Jurnal Teknik ITS, 6 (2), 2337–3520.

Hidayat, Y., Murtilaksono, K., Wahjunie, E. D., & Panuju, D. R. (2013). Pencirian Debit Aliran Sungai Citarum Hulu. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), 18 (2), 109–114.

Kusumaningtyas, R., & Chofyan. 2013. Pengelolaan Hutan Dalam Mengatasi Alih Fungsi Hutan di Wilayah Kabupaten Subang. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 13 (2),1-11.

Latuconsina, Z. M. Y., Rustiadi, E., & Sahara. (2017). An Analysis of the Level of Development in Malang Regency Based on a Typology of Development Regions. Journal of Regional and City Planning. 29 (1), 1–17.

Mishra, S. P., Sarkar, U., Taraphder, S., Datta, S., Swain, D. P., Saikhom, R., &Laishram, M. (2017). Multivariate Statistical Data Analysis-Principal Component Analysis (PCA). Inernational Journal of Livestock Research, 7 (5), 60–78.

Monika, A. K. (2014). Analisis Perubahan Struktur Ekonomi Jawa Barat dengan Metode Biproporsional pada Tabel Input-Output. Jurnal Statistika & Komputasi Statistik, 6 (1), 15–38.

Nazara, S. (2005). Analisis Input-Output. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Neethu, C. V. & Surendran, M. (2013). Review of Spatial Clustering Methods. International Journal of Information Technology Infrastructure, 2 (3), 15–24.

Nishom, M. (2019). Perbandingan Akurasi Euclidean Distance, Minkowski Distance, dan Manhattan Distance pada Algoritma KMeans Clustering berbasis Chi-Square. Jurnal Informatika: Jurnal Pengembangan IT (JPIT), 4 (1), 20–24.

Putra, W. (2013). Model Perhitungan Besaran PDRB Hijau Sektor Kehutanan di Kalimantan Barat melalui Pendekatan Jasa Lingkungan. Jurnal EKSOS, 9 (1), 49–68.

Reza, M. S., & Ruhi, S. (2015). Study of Multivariate Data Clustering Based on K-Means and Independent Component Analysis. Amerincan Journal of Theoretical and Apllied Sciences, 4 (5): 317–321.

Riqqi, A., Hendaryanto, Safitri, S., Mashita, N., Sulistyawati, E., Norvyani, D. A., Afriyanie, D. (2018). Pemetaan Jasa Ekosistem. Prosiding Seminar Nasional Geomatika 2018: Penggunaan dan Pengembangan Produk Informasi Geospasial Mendukung Daya Saing Nasional. Bogor.

Robhati, H. & Kusumawardani, D. (2016). Estimasi Biaya Ekonomi Deforestasi di Indonesia tahun 2011-2013. Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan, 1 (2), 34–50.

Roy, M. A. C., Rusdiana, O., & Ichwandi, I. (2017). Dinamika Perubahan dan Kebijakan Pemanfaatan Ruang di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Journal of Environmen Engineering & Waste Management, 2 (2), 60–68.

Rustiadi, E. & Kobayashi, S. (2000). Contiguous Spatial Classification: A new Approach on quantitative zoning method. Journal of Geography Education, 43, 122–136.

Sudrajat, A. (2016). Metode Principal Component Analysis untuk Mengatasi Multikolinearitas pada Regresi Linier Berganda (Studi Kasus Faktor yang Mempengaruhi Indek Pembangunan Manusia di Jawa Timur). Jurnal Penelitian Kesehatan, 14 (4), 201–208.

Suryanto. (2009). Mampukah PDB Hijau Mengakomodasi Degradasi Lingkungan dan Kesejahteraan Masyarakat? Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, 10 (1), 99–109.

Tajunisha & Saravanan. (2011). An efficient method to improve the clustering performance for high dimensional data by Principal Component Analysis and modified K-means. International Journal of Database Management Systems (IJDMS), 3 (1), 196–205.

Wahyunto & Dariah, A. (2014). Degradasi Lahan di Indonesia: Kondisi Existing, Karakteristik, dan Penyeragaman Definisi Mendukung Gerakan Menuju Satu Peta. Jurnal Sumberdaya Lahan, 8 (2), 81–93.

Widianingsih, Suryantini, A., & Irham. (2015). Kontribusi Sektor Pertanian pada Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Barat. Agro Ekonomi, 26 (2), 206–218.

Wulandari, S. (2019). Pola Spasial Inkonsistensi Pemanfaatan Ruang dengan Keterkaitan Status Kepemilikan Penguasaan Lahannya di Sub DAS Ciliwung Hulu. Tesis. Institut Pertanian Bogor.

Yanti, T. S. (2015). Menaksir Matriks Teknologi Tabel Input Output Kota Bandung Menggunakan Metode RAS. Statistika, 15 (1), 7–15.

Published
2020-04-02
How to Cite
ZendratoD. T., RustiadiE., & RusdianaO. (2020). Peranan Subsektor Kehutanan dalam Pembangunan Wilayah Provinsi Jawa Barat: Pendekatan Input-Output dan Pewilayahan. Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah Dan Perdesaan), 4(1), 1-13. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2020.4.1.1-13