Motivasi Petani Mempertahankan Lahan Pertanian di Wilayah Pinggiran Kota Malang (Studi Kasus Kawasan Perkotaan Karangploso Kabupaten Malang)

  • Baiq Rindang Aprildahani Program Master Teknik Sipil, Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Brawijaya, Jalan MT Haryono 169, Kampus Universitas Brawijaya, Malang 65145
  • Abdul Wahid Hasyim Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Jalan MT Haryono 167, Kampus Universitas Brawijaya, Malang 65145
  • Turniningtyas Ayu Rachmawati Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Jalan MT Haryono 167, Kampus Universitas Brawijaya, Malang 65145
Keywords: Agricultural land conversion, farmers motivation, suburban

Abstract

The needs for space to support urban activities causes the expansion of urban regions in Malang. Urban activities started moving spread from the city center to suburban areas (urban sprawl). Kawasan Perkotaan Karangploso (KPK), Kabupaten Malang is one of the suburban areas. Urban sprawl is conversion of agricultural land in the suburbs. Find out about the character of farmers and set up positive mental are step that must be taken to preserve agricultural land. This study determines the influence of agricultural social, environmental, economic and policy on the farmer motivation to preserve agricultural land. The research uses statistical methods which is structural equation modeling (SEM) type of partial least square (PLS). Based on the analysis of PLS, the policy and social variables influence the farmer motivation to preserve agricultural land in KPK. Farmers motivation to preserve agricultural land will be high if policy and social variables in good condition. If the goal is increasing the farmer motivation to preserve agricultural land, the improvement of policy and social variables should be heed and priority, especially if there is constraint in terms of cost or time. Meanwhile, the economic and environmental variables can be calculates thereafte

References

Adimihardja, A. (2006). Strategi Mempertahankan Multifungsi Pertanian di Indonesia. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 25(3).

Adrianto, D. W. (2010). The Local Food System as a Strategy for the Rural-Urban Fringe Planning–a Pathway Towards Sustainable City Regions. Urban Environment. Proceedings of The 10th Urban Environment Symposium. S. Rauch & G. M. Morisson, Eds., Springer.

Adrianto, D. W., Aprildahani, B. R., & Subagiyo, A. (2012). Tackling the Sprawl, Protecting the Parcels – an Insight to the Community’s Preference on Peri-Urban Agricultural Preservation. Paper presented at The Third Spaces and Flows: An International Conference on Urban and Extra Urban Studies, 11-12 October 2012. Detroit.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang. Evaluasi dan Revisi Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Karangploso Tahun 1992/1993-2012/2013.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang Tahun 2007-2027.

Bouraoui, M. (2005). Agri-urban Development from a Land-use Planning Perspective: The Saclay Plateau (France) and the Sijoumi Plain (Tunisia). Agropolis: The Social, Political and Environmental Dimensions of Urban Agriculture. L. J. A. Mougeot, Ed. 203-237. Ch 8. London: IDRC.

Greene, R. P., & Stager, J. (2001). Rangeland to Cropland Conversions as Replacement Land for Prime Farmland Lost to Urban Development. The Social Science Journal, 38(4), 543–555.

Han, J., Hayashi, Y., Cao, X., & Imura, H., (2009). Evaluating Land-Use Change in Rapidly Urbanizing China: Case Study of Shanghai. Journal of Urban Planning Development, 135(4), 166–171.

Handoyo, E. (2010). Dampak Alih Fungsi Tanah Pertanian (Konversi Lahan Pertanian Ke Non-Pertanian): Fungsi Ekologis yang Terabaikan. Forum Ilmu Sosial, 37(2).

Insaf. (2004). Fenomena Urbanisasi Kawasan Pinggiran Kota Jakarta (Studi Kasus: Desa Bojonggede Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor). Tesis. Universitas Diponogoro.

Irawan, B. (2005). Konversi Lahan Sawah: Potensi Dampak, Pola Pemanfaatannya, dan Faktor Determinan. Jurnal Forum Penelitian Agro Ekonomi, 23(1).

Irawan, B., Purwoto, A., Saleh, C., Supriatna, A., & Kirom, N. A. (2000). Pengembangan Model Kelembagaan Reservasi Lahan Pertanian. Bogor: Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian.

Jaeger, J. A. G., Bertiller, R., Schwick, C. & Kienast, F., (2010). Suitability Criteria for Measures of Urban Sprawl. Ecological Indicators, 10(2), 397–406.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2012). Alternatif Model Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Direktorat Pangan dan Pertanian, Kantor Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional.

Newburn, D., Reed, S., Berck, P., & Merenlender, A. (2005). Economics and Land-Use Change in Prioritizing Private Land Conservation. Conservation Biology, 19(5), 1411–1420.

Pasaribu, B. (2007). Makalah Seminar UU Pengelolaan Lahan Pertanian Pangan Abadi: Dasar Hukum Pembangunan Kedaulatan Pangan Sari, Endang S. (1993). Audience Research: Pengantar Studi Penelitian Terhadap Pembaca, Pendengar, dan Pemirsa. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Schultz, B., Thatte, C. D., & Labhsetwar, V. K. (2005). Irrigation and Drainage. Main Contributors to Global Food Production. Irrigation and Drainage, 54(3), 263–278.

Setiawan, I. (2012). Dinamika Pemberdayaan Petani: Sebuah Refleksi dan Generalisasi Kasus di Jawa Barat. Bandung:Widya Padjadjaran.

Simon, D. (2008). Urban Environments: Issues on the Peri-Urban Fringe. The Annual Review of Environment and Resources, 33, 167–185.

Spiaggi, E. (2005). Urban Agriculture and Local Sustainable Development in Rosario, Argentina: Integration of Economic, Social, Technical and Environmental Variables. Agropolis: The Social, Political and Environmental Dimensions of Urban Agriculture. L. J. A. Mougeot Ed. 187-199. Ch 7. London: IDRC.

Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Suter, J. F., Poe, G. L., & Bills, N. L. (2008). Do Landowners Respond to Land Retirement Incentives? Evidence from the Conservation Reserve Enhancement Program. Land Economics, 84(1), 17-30.

Tambunan, T. (2000). Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan. Jakarta: UI Press.

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Vinzi, V.E., Chin, W. W., Henseler, J., & Wang, H. (2010). Handbook of Partial Least Square – Consept, Methods and Applications. Berlin: Springer.

Widiyanto, C. & Faturochman. (2010). Penguatan Efikasi Kolektif Petani bagi Ketahanan Pangan yang Lestari. Pertanian Terpadu untuk Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional. Ch 2. Yogyakarta: BPFE UGM.

Yamin, S. & Kurniawan, H. (2011). Generasi Baru Mengolah Data Penelitian dengan Partial Least Square Modeling. Jakarta: Salemba Infotek

Published
2018-02-23
How to Cite
AprildahaniB. R., HasyimA. W., & RachmawatiT. A. (2018). Motivasi Petani Mempertahankan Lahan Pertanian di Wilayah Pinggiran Kota Malang (Studi Kasus Kawasan Perkotaan Karangploso Kabupaten Malang). Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah Dan Perdesaan), 1(3), 258-269. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2017.1.3.258-269