Vulnerability of Small Pelagic Fish Based on Fishing Gear in Norther Java Sea

Tingkat Kerentanan Sumberdaya Ikan Pelagis Kecil Berdasarkan Alat Tangkap Di Perairan Utara Jawa

  • Aulia Maghfirotul Khatami
  • Yonvitner Yonvitner
  • Isdradjad Setyobudiandi
Keywords: alat tangkap ikan, ikan pelagis, Kerentanan, perairan utara Jawa

Abstract

Ikan pelagis kecil merupakan spesies target penangkapan karena bernilai ekonomis. Sampai 2016, Kementerian Kelautan Perikanan melaporkan bahwa pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis kecil telah mencapai kondisi tangkap lebih. Hal ini disebabkan oleh upaya penangkapan yang tidak terkendali, salah satunya akibat penggunaan alat tangkap ikan yang sangat beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kerentanan sumberdaya ikan pelagis kecil berdasarkan jenis alat tangkap yang beroperasi di perairan Utara Jawa. Diketahui bahwa lima dari enam jenis ikan yang ditangkap memiliki laju eksploitasi yang melebihi batas optimum (50%) dan digolongkan sebagai overexploited. Selain itu, alat tangkap bagan juga diduga sebagai alat tangkap yang paling menyebabkan sumberdaya ikan pelagis kecil rentan, karena memiliki nilai kerentanan tangkap (IV catch) yang paling tinggi sebesar 52,21. Hal ini diindikasikan juga oleh biomassa hasil tangkapan dan ukuran panjang ikan yang tertangkap dari suatu alat tangkap. Jika ukuran ikan yang tertangkap makin kecil dan ukuran pertama kali matang gonadnya (Lm50) rendah, maka jenis ikan tersebut dikhawatirkan berada pada kondisi rentan. Spesies ikan yang berstatus rentan tinggi berarti beresiko mengalami deplesi di alam dalam waktu yang singkat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[KKP] Kementerian Kelautan Perikanan. 2011. Keputusan Menteri Kelautan Perikanan Nomor 45 Tahun 2011 tentang Estimasi Potensi Sumber Daya Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia. Jakarta (ID): KKP.

[KKP] Kementerian Kelautan Perikanan. 2016. Keputusan Menteri Kelautan Perikanan Nomor 79 Tahun 2016 tentang Rencana Pengelolaan Perikanan Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia 712. Jakarta (ID): KKP.

[PKSPL IPB] Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor. 2011. Keragaan Pendekatan Ekosistem Dalam Pengelolaan Perikanan (Ecosystem Approach to Fisheries Management) di Wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia. Jakarta (ID).

Apriani, Irnamawati R, Susanto A. 2013. Komposisi hasil tangkapan jaring silir yang berbasis di PPN Karangantu Kota Serang Provinsi Banten. Ilmu Pertanian dan Perikanan. 2(2): 149-156.

Asriyana, MF Raharjdo, ES Kartamihardja, DF Lumban Batu. 2010. Makanan Ikan Japuh, Dussumieria acuta Valenciennes 1847 (Famili: Clupeidae) di Perairan Teluk Kendari. Iktiologi Indonesia. 10(1): 93-99, 2010.

Astles KL, MG Holloway, A Steffe, M Green, C Ganassin, PJ Gibbs. 2006. An ecological method for qualitative risk assessment and its use in the management of fisheries in New South Wales, Australia. Fisheries Research. 82 (2006) 290–303.

Atmaja SB. 2002. Dinamika Perikanan Purse Seine di Laut Jawa dan Sekitarnya [thesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Cheung WL. 2007. Vulnerability of Marine Fishes to Fishing from Global Overview to The Northen South China Sea [thesis]. Columbia (US): The University of British Columbia.

Destilawaty. 2012. Model Pengelolaan Perikanan Pelagis Kecil dan Demersal Berbasis Ekologi-Ekonomi di Pantai Utara Blanakan, Subang, Jawa Barat [thesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Diniah. 2008. Pengenalan Perikanan Tangkap. Bogor. Makaira. 62 hlm.

Idris D. 2014. Strategi Peningkatan Peran Sektor Perikanan Terhadap Perekonomian Wilayah Provinsi Banten [thesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Keith B. 2013. Climate and Current Anthropogenic Impacts on Fisheries. Climate Change. 119(1), 9-21.

Kurnia M, Sudirman, Alfa N. 2015. Studi Pola Kedatangan Ikan pada Area Penangkapan Bagan Perahu dengan Teknologi Hidroakustik. IPTEKS PSP. Vol.2 (3) April 2015: 261-271

Lloret J and T Font. A Comparative Analysis Between recreational and Artisanal Fisheries in a Mediteranian Coastal Area. Fisheries Management and Ecology. 2013, 20, 1480160. Nelson JS. 1984. Fishes of the world. New York (US):

John Wiley . Nulhaqin SA, Maulana I, Wandi A. 2017. Konflik pada Masyarakat Nelayan Pantai Utara Jawa Barat (Studi Kasus : Di Desa Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu). Prosiding KS : KS & PKM. Bandung. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Padjajaran. Hlm.1-40.

Prihandoko S, Amri J, Darwis SG, I Gusti PP, Luky A, Iwan T. 2012. Kondisi Sosial Ekonomi Nelayan Artisanal di Pantai Utara Provinsi Jawa Barat. Pernyuluhan. Vol 8 No 1: 82-91.

Pauly D. 1984. Fish Population Dynamics in Tropical Waters: A Manual For Use With Programmable Calculators. ICLARM Studies and Review 8. ICLARM Manila. Filiphina. 325 hlm.

Sarasati W. 2017. Dinamika Populasi dan Biologi Reproduksi Multispesies Ikan Kembung (Rastrelliger faughni, R. kanagurta, R. branchysoma) di Perairan Selat Sunda [thesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Sethi SA. 2010. Risk Management for Fisheries. Fish and Fisheries. 11: 341-365.

Sharfina M. 2014. Dinamika Populasi dan Biologi Reproduksi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Selat Sunda [thesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Sparre P. dan Venema SC. 1999. Introduksi Pengkajian Stok Ikan Tropis Buku e manual (Edisi Terjemahan). Kerjasama Organisasi Pangan, Perserikatan Bangsa Bangsa dengan Pusat Penelitiaan dan Pengembangan Perikanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta. 438 hlm.

Subani W, HR Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia. Edisi Khusus Jumal Penelitian Perikanan Laut. Balai Penelitian Perikanan Laut, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Jakarta. 248 hlm.

Suyasa I N, MFA Sondita, VPH Nikijuluw, DR Monintja. 2007. Status Sumberdaya Ikan Pelagis Kecil dan Faktor Penentu Efisiensi Usaha Perikanan di Pantai Utara Jawa. Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Vol XVI No 2.

Triarso I. 2012. Potensi dan Peluang Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap di Pantura Jawa Tengah. Saintek Perikanan .Vol. 8. No. 1.

Triramdani N. 2014. Kerentanan Stok Ikan yang DIdaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu, Banten [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Udupa KS. 1986. Statistical method of estimating the size at first maturity of fishes. Fishbyte. 4 (2):8-10.

Widodo J dan Suadi. 2006. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Press.

Wiyono ES dan Wahju RI. 2006. Perhitungan Kapasitas Penangkapan (Fishing Capacity) pada Perikanan Skala Kecil Pantai. Suatu Penelitian Pendahuluan. Prosiding Seminar Nasional Perikanan Tangkap. Bogor. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Hlm.381-389.

Yuda LK, Iriana DA, Khan AMA. 2012. Tingkat Keramahan Lingkungan Alat Tangkap Bagan di Perairan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Perikanan dan Kelautan. 3 (3):7-13.

Yonvitner, Setyobudiandi I, Apriansyah, Hidayat DR. 2017. Tropical Eel: Vulnerability Approach untuk Pengelolaan Berkelanjutan. Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis. Vol 1, No 1. Hal 41-50.

Published
2019-02-20
How to Cite
KhatamiA. M., YonvitnerY., & SetyobudiandiI. (2019). Vulnerability of Small Pelagic Fish Based on Fishing Gear in Norther Java Sea: Tingkat Kerentanan Sumberdaya Ikan Pelagis Kecil Berdasarkan Alat Tangkap Di Perairan Utara Jawa. Journal of Tropical Fisheries Management, 2(1), 19-29. https://doi.org/10.29244/jppt.v2i1.25318

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>