Main Article Content

Abstract

Abstract

Flood Disasters in Cities is that often occurred in Indonesia, including in Kendari. Based on historical of the flooding incidence data, Kendari has become a flooded area, so that it is important to analyze the level of flood hazard and and implementation of conservation in that area. The aims of this research is to
determine the flood hazard level of Kendari in 2013 using MAFF-Japan model and the effect by applying water resources conservation to reducing the flood hazard level in Kendari. The analysis result showed that Kendari area is dominated by potentially flooded area is 52.43% of total area and the safe area is 33.95%,
while flood-prone areas are 13.62%. The effect of the application of water resources conservation based on simulation I by applying 1 conservation alternative obtained a safe area increased to 87.96%, areas with potential flooding have reduced to 11.83% and flood-prone areas by 0.21%. Whereas in simulation II by applying 2 alternatives obtained a safe area of 99.2%, a potentially flooded area of 0.8%, and a flood-prone area of 0%.

Abstrak
Banjir di wilayah perkotaan merupakan bencana yang sering terjadi di Indonesia termasuk Kota Kendari. Berdasarkan data historis kejadian banjir, Kota Kendari telah menjadi daerah langganan banjir, sehingga
diperlukan upaya analisis mengenai tingkat bahaya banjir dan upaya konservasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat bahaya banjir di Kota Kendari tahun 2013 menggunakan model MAFFJapan serta pengaruhn penerapan konservasi sumberdaya air terhadap pengurangan tingkat bahaya banjir di Kota Kendari. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kota Kendari didominasi oleh daerah yang berpotensi
terjadi banjir sebesar 52.43% dari luas wilayah, daerah yang aman sebesar 33.95%, sedangkan daerah yang rawan banjir sebesar 13.62%. Pengaruh penerapan konservasi sumberdaya air berdasarkan simulasi
I dengan menerapan 1 alternatif konservasi diperoleh luas daerah yang aman meningkat menjadi 87.96%, sedangkan daerah yang berpotensi banjir mengalami pengurangan area menjadi 11,83% dan daerah yang
rawan banjir sebesar 0.21%, Sedangkan pada simulasi II dengan menerapkan 2 alternatif konservasi sumberdaya air diperoleh luas daerah yang aman sebesar 99.2%, daerah yang berpotensi banjir sebesar
0.8%, dan daerah yang rawan banjir sebesar 0%.

Keywords

Flood Conservation Watershed Resource MAFF-Japan

Article Details

Author Biographies

La Gandri, 1. Institut Pertanian Bogor. 2. Universitas Halu Oleo.

1. Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor.
2. Jurusan ilmu lingkungan, Fakuktas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan, Universitas Halu Oleo.

Mohamad Yanuar Jarwadi Purwanto, Institut Pertanian Bogor,

Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan,

Institut Pertanian Bogor,

Bambang Sulistyantara, Institut Pertanian Bogor.

Departemen Arsitektur Lanskap, Institut Pertanian Bogor.

Alinda Fitriani Medrial Zain, Institut Pertanian Bogor

Departemen Arsitektur Lanskap, Institut Pertanian Bogor

References

  1. Alwi, La Ode., N. Sinukaban., S. Solahuddin.,
  2. H. Pawitan. 2011. Kajian Dampak Dinamika
  3. Penggunaan Lahan terhadap Erosi dan Kondisi
  4. Hidrologi DAS Wanggu ds. Jurnal Hidrolitan, Vol 2
  5. : 2 : 74-86, 2011, ISSN 2086-4825
  6. Anonimous, 2011. Kajian Teknis Pembuatan Lubang
  7. Barokah (Biopori) pada Lahan di Kawasan Kecamatan
  8. Wonosalam. Kerjasama antara Badan perencanaan
  9. pembangunan daerah (bappeda) Kabupaten
  10. Jombang dengan Pusat Pengkajian, Penelitian dan
  11. Pengembangan Agribisnis (p4) Fakultas Pertanian
  12. Universitas Darul ‘Ulum Jombang.
  13. Arafat, Y. 2008. Reduksi Beban Aliran Drainase
  14. Permukaan Menggunakan Sumur Resapan. Jurnal
  15. SMARTek, Vol. 6( 3): 144 – 153
  16. Askar. 2014. Rencana Pengelolaan Rehabilitasi
  17. Hutan dan Lahan Kota Kendari Provinsi Sulawesi
  18. Tenggara Tahun 2014-2018. Kendari: Dinas
  19. Pertanian dan Kehutanan.
  20. BPS Kota Kendari, 2014. Kota Kendari Dalam Angka
  21. 2014. Kendari: Badan Pusat Statistik Kota Kendari.
  22. BNPB Daerah, 2013.http://www.bnpb.go.id
  23. Jaya, L.M.G. 2016. Analisis Perubahan Tutupan Lahan
  24. di Wilayah Pesisir Teluk Kendari Menggunakan Citra
  25. Satelit Resolusi Tinggi (Kurun Waktu 2003-2009).
  26. Forum Geografi, Vol. 27, No. 2, Desember2013:
  27. 183 - 192
  28. Kusmana, C., Istomo, S. Wilarso, E.N. Dahlan, Onrizal.
  29. 2004. Upaya Rehabilitasi Hutan dan Lahan dalam
  30. Pemulihan Kualitas Lingkungan. Disampaikan
  31. pada Seminar Nasional Lingkungan Hidup dan
  32. Kemanusiaan, pada hariJumat, tanggal 4 Juni
  33. 2004 di Klub Rasuna, Ahmad Bakrie Hall, Jakarta.
  34. Kodoatie, R.J. 2013. Rekayasa dan Manajemen Banjir
  35. Kota. Yogyakarta: Penerbit Andi.
  36. Mey, D. 2010. Konservasi Tanah Berbasis Erosi di
  37. Kawasan Taman Hutan Raya (TAHURA) Nipa-Nipa
  38. Kota Kendari. AGRIPLUS, Volume 20 Nomor : 02
  39. Mei 2010, ISSN 0854-0128
  40. Rosyidie, A. 2013. Banjir: Fakta dan Dampaknya,
  41. serta Pengaruh dari Perubahan Guna Lahan.
  42. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 24 No.
  43. 3, Desember 2013, hlm.241 - 249
  44. Saleh, C. 2011. Kajian Penanggulangan Limpasan
  45. Permukaan dengan Menggunakan Sumur
  46. Resapan (Studi Kasus di Daerah Perumnas Made
  47. Kabupaten Lamongan). Media Teknik Sipil, Volume
  48. 9( 2) : 116 – 124
  49. Zain, AFM., Mukaryanti, D. Shidiq. 2006. Evaluasi
  50. Kemampuan Alami Wilayah dalam Konservasi Air
  51. dan Pengendalian Banjir. Jurnal Teknik Lingkungan
  52. P3TL-BPPT vol 7(1): 26-34
  53. Zain, AFM., A. Syarief, S. Hardjoamidjodjo. 2010.
  54. Deteksi Penurunan Ruang Terbuka Hijau dan
  55. Dampaknya terhadap Peningkatan Kawasan
  56. Rawan Banjir di Kota Padang. Prosiding Simposium
  57. Ilmiah Nasional Ikatan Arsitek Lansekap Indonesia
  58. 2010. Bogor, 10 Desember 2010.