Perlakuan Benih diantara Periode Penyimpanan untuk Meningkatkan Daya Simpan Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merr.)

  • Shinta Nugraheni Kusumastuti IPB
  • Eny Widajati

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan perlakuan benih diantara periode penyimpanan  untuk meningkatkan daya simpan benih kedelai. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakutas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada bulan Desember 2013 hingga April 2014. Perlakuan benih  yaitu  (1) pencucian dengan air hangat , (2) pencucian dengan air dingin, (3) pencucian dengan fungisida mankozeb, (4) penjemuran di bawah matahari. Benih yang telah diberi perlakuan (1), (2) dan (3) dikeringkan hingga mencapai kadar air 8 - 9% dengan cara dijemur di bawah matahari. Benih   disimpan di ruang suhu rendah (± 5 °C) dan di ruang kamar (26-30 °C) menggunakan plastik polipropilen (0.08 mm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih yang tidak diberi perlakuan hanya mampu mempertahankan daya berkecambah 80% hingga 6 minggu. Perlakuan pencucian benih dengan fungisida mankozeb, pencucian dengan air dingin dan penjemuran benih tanpa dicuci terlebih dahulu dapat meningkatkan viabilitas benih serta dapat mempertahankan daya berkecambah >80%  hingga akhir penyimpanan, 16 minggu setelah perlakuan baik pada penyimpanan suhu rendah maupun suhu kamar. Perlakuan penjemuran di bawah sinar matahari dapat menjadi pilihan terbaik sebagai perlakuan invigorasi benih diantara periode penyimpanan karena murah dan mudah dilakukan serta memberikan hasil yang baik.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2017-05-22
How to Cite
KusumastutiS. N., & WidajatiE. (2017). Perlakuan Benih diantara Periode Penyimpanan untuk Meningkatkan Daya Simpan Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merr.). Buletin Agrohorti, 5(2), 242-250. https://doi.org/10.29244/agrob.v5i2.16805