Status Akrosom dan Kualitas Post-Thawed Spermatozoa pada Beberapa Rumpun Sapi dari Dua Balai Inseminasi Buatan

  • Yulida Nofa Sekolah Pasca Sarjana, Departemen Klinik Reproduksi dan Kebidanan, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Jln. Agatis, Dramaga, Bogor 16680
  • Ni Wayan Kurniani Karja Departemen Klinik Reproduksi dan Kebidanan, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Jln. Agatis, Dramaga, Bogor 16680
  • Raden Iis Arifiantini Departemen Klinik Reproduksi dan Kebidanan, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Jln. Agatis, Dramaga, Bogor 16680
Keywords: akrosom spermatozoa, Coomassie Brilliant Blue G250, Trypan blue-Giemsa, semen beku

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kualitas dan status akrosom spermatozoa semen beku pasca-thawing beberapa rumpun sapi dari dua Balai Inseminasi Buatan (BIB). Semen beku dari sapi limousin, ongole, simental dan brahman yang di-thawing di dalam air hangat (37 oC) selama 30 detik dan kemudian dievaluasi motilitas spermatozoa, viabilitas, dan membran plasma utuh  (MPU). Evaluasi Status akrosom spermatozoa menggunakan pewarnaan Trypan Blue - Giemsa (TBG) dan Coomassie Blue (CB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa motilitas (51 ± 1,87%) dan MPU spermatozoa (72,53 ± 1,68%) dari sapi ongole lebih tinggi daripada rumpun sapi  yang lainnya pada BIB A (P<0,05). Namun, dari BIB B, motilitas dan MPU dari limousin lebih tinggi dari rumpun lainnya (P <0,05) dengan persentase masing-masing 51 ± 1,58% dan 72,60 ± 0,62%. Spermatozoa dengan TAU (95,40 ± 0,79%) dari rumpun sapi ongole menggunakan CBB G250 pada BIB B lebih tinggi dibandingkan 3 rumpun sapi lainnya (P<0,05). Akrosom spermatozoa dapat dievaluasi menggunakan TBG dan CBB G250. Namun, TBG lebih kompleks dan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan membutuhkan jangka panjang.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2018-09-20
Section
Penelitian / Research