Tampilan Estrus dan Angka Kebuntingan Sapi Bali Pascapemberian Ekstrak Pituitari

  • Wilmientje Marlene Nalley Program Studi Ilmu Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Nusa Cendana
  • Petrus Kune Program Studi Ilmu Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Nusa Cendana
  • Thomas Mata Hine Program Studi Ilmu Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Nusa Cendana
Keywords: sapi bali, ekstrak pituitary, performa reproduksi

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji potensi ekstrak pituitari sebagai sumber hormon alami yang murah dan aplikatif untuk meningkatkan produktivitas induk sapi bali. Kegiatan penelitian diawali dengan koleksi kelenjar pituitari dari rumah potong hewan dan diawetkan menggunakan aseton konsentrasi dengan bertingkat. Kelenjar pituitari kemudian dilarutkan dengan aquabidest menggunakan mortar  hingga  larut, larutan kelenjar pituitari disentrifugasi, dan supernatan disimpan sebagai ekstrak pituitari (EP). Dua belas ekor sapi bali dibagi ke dalam 4 kelompok. Kelompok I dosis 0 ml (P0, kontrol), kelompok II 10 mg/kg berat badan (BB) (P1), Kelompok III 20 mg/kg BB (P2), dan kelompok IV 30 mg/kg BB (P3).  Variabel penelitian adalah tampilan estrus, tingkat ovulasi, angka kebuntingan dan service per conception. Hasil penelitian menunjukkan pemberian  20 mg/kg BB EP pada induk sapi bali mampu memperpendek siklus estrus (P<0,05) yaitu 11,67 hari dibandingkan dengan kontrol 27 hari; meningkatkan angka kebuntingan hingga 100% vs 0%, dan menurunkan service per conception yaitu 1,00 vs 3,33. Tidak terdapat perbedaan dalam ovulatiton rate dalam  intensitas estrus antar perlakuan (P>0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah  esktrak pituitari dapat meningkatkan produktivitas induksi sapi bali, dengan dosis terbaik yaitu 20 mg/kg BB. 

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2018-09-20
Section
Penelitian / Research