Imunohistokimia Patogenitas Viral Nervous Necrosis Isolat Lapang Bali yang Diinfeksikan pada Kerapu Macan Budidaya

  • Putu Eka Sudaryatma Laboratorium Uji Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan kelas I Denpasar
  • Artanti Tri Lestari Laboratorium Uji Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan kelas I Denpasar

Abstract

Di Indonesia dilaporkan bahwa VNN (Viral Nervous Necrosis) telah menyerang sebagian besar budidaya ikan kerapu dengan tingkat kematian 100%. Untuk mencegah penyebaran penyakit VNN pada kerapu yang dilalulintaskan Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan kelas I Denpasar mengembangkan pemeriksaan imunohistokimia untuk mengetahui tingkat patogenitas VNN sebagai dasar penanggulangan dan pencegahan penyakit VNN di wilayah Bali. Kerapu macan berukuran 150 g - 300 g sebanyak 50 ekor diaklimatisasi, sepuluh ekor kerapu sebagai kontrol, 40 ekor diinjeksi dengan inokulum VNN (isolat Bali) konsentrasi 101,5 yang dipelihara tanpa siklus pergantian air. Pengamatan gejala klinis dan pengambilan sampel organ dilakukan 12 jam pasca infeksi dan berturut-turut setiap 12 jam. Pengambilan organ digunakan untuk pemeriksaan imunohistokimia (streptavidin-biotin) dan uji konfirmasi menggunakan pemeriksaa RT- PCR kit IQ-2000 VNN. Hasil imunohistokimia pada 24 jam pertama hanya menyerang mata dan otak, 36 jam pasca infeksi virus penyebab VNN terdapat di organ jantung, 48 jam pasca infeksi virus penyebab VNN terdapat di organ hati dan limpa yang diakhiri pada 60 jam pasca infeksi virus penyebab VNN berada di organ ginjal. Distribusi VNN yang luas pada seluruh organ tubuh menunjukkan bahwa viraemia menjadi faktor penting dalam patogenesis infeksi penyakit VNN.

Kata kunci: VNN, patogenitas, kerapu macan, imunohistokimia

 

(Imunohistochemistry of Pathogenicity Viral Nervous Necrosis Bali Field Isolate are Infected in Tiger Grouper Marine Culture)

In Indonesia was reported VNN (Viral Nervous Necrosis) has invaded most of grouper culture with a mortality rate of 100%. To prevent the spread of VNN in groupers export from Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan kelas I Denpasar, it develop immunohistochemistry to determine the level of pathogenicity VNN as a basis for prevention and disease prevention VNN in Bali. Tiger grouper sized 150 - 300 g as much as 50 animals acclimatized, ten head of grouper as a control, 40 tails were injected with an inoculum concentration of 101.5 VNN are preserved without change of the water cycle. Observation of clinical symptoms and organ sampling performed 12 hours post-infection and successively every 12 hours, making the organ used for immunohistochemistry (streptavidin-biotin) and a confirmatory test using RT - PCR kit examination of the IQ -2000 VNN. Immunohistochemical results on the first 24 hours only attacks the eyes and brain, 36 hours post-infection the virus that was found in cardiac, 48 hours post-infection the virus that VNN contained in the liver and spleen were terminated at 57 hours post-infection the virus in the kidney. Spread of VNN distribution in all organs showed that viraemia is an important factor in the pathogenesis of infectious diseases VNN.

Keywords: VNN, immunohistochemistry, tiger grouper, patogenitas

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2016-02-16
Section
Penelitian / Research