Manfaat Ekonomi Wisata Alam pada Pemenuhan Pengeluaran Rumah Tangga dan Konservasi Taman Nasional

  • Asti Istiqomah Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
  • Meti Ekayani Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
  • . Nuva Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
  • Danang Pramudita Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
  • Bahroin Idris Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
  • . Osmaleli Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
Keywords: covering to household expenditure, conservation fund, economic benefits, share of tourism income, TNGHS

Abstract

The broadening of Mount Halimun Salak National Park (TNGHS) area is unseparable from the trade off between conservation interest and community’ economic interests. An alternative solution to overcome these problems is an action to conduct natural tourism activities in TNGHS. This action is also expected to encourage the participation of community in preserving national parks. The purpose of this study is to examine economic benefits of nature tourism for maintaining the function of conservation of national parks which at the same time can improve the community’ economy in TNGHS area. The methods used are income analysis which includes ratio of economic benefits from tourism activity to total income and covering of economic benefits from tourism to household expenditure and to conservation fund. The results showed that the economic benefits from natural tourism activity obtained by the community was 66% of the total income and it could also fulfil 91% of household expenditure. In addition, ecotourism activities also generate tourism revenue which is called as PNBP as much as 343% of conservation funds.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Andriyani A, Martono E, Muhamad. 2017. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengem-bangan Desa Wisata dan Implikasinya terhadap Ketahanan Sosial Budaya Wilayah (Studi Di Desa Wisata Penglipuran Bali). Jurnal Ketahanan Nasional. 23(1): 1-16. https://doi.org/10.22146/ jkn.18006

Arianti D. 2014. Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Perekonomian dan Keruangan Kota Bukittinggi (Pendekatan Analisis Input Output). Jurnal Wilayah dan Lingkungan. 2(3): 183-196. https://doi.org/ 10.14710/jwl.2.3.183-196

Aryunda H. 2011. Dampak Ekonomi Pengembangan Kawasan Ekowisata Kepulauan Seribu. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. 22(1): 1-16.

Ashley C, De Brine P, Lehr A, Wilde H. 2007. The Role of the Tourism Sector in Expanding Economic Opportunity. Corporate Social Responsibility Initiative Report No. 23. Kennedy School of Government. Cambridge (EN): Harvard University.

Börner J, Vosti SA. 2013. Managing tropical forest ecosystem services: An overview of options. In Muradian R and Rival L, eds. Governing the Provision of Ecosystem Services. Dordrecht, the Netherlands: Springer. 21-46. https://doi.org/ 10.1007/978-94-007-5176-7_2

Eagles, P.F,J. 2002. Trends in Park Tourism: Economics, Finance and Management. Journal of Sustainable Tourism. 10: 132-153. https://doi.org/ 10.1080/09669580208667158

Engel S, Pagiola S, Wunder S. 2008. Designing payments for environmental services in theory and practice: an overview of the issues. Ecological Economics. 65: 663-674. https://doi.org/10.1016/ j.ecolecon.2008.03.011

Ekayani M, Nuva, Nurrochmat DR. 2014. Promoting Co-Benefits of Ecotourism as A Complementary Strategy for Sustainable Gunung Halimun Salak National Park Management. The International Forestry Review (XXIV IUFRO World Congress). 16(5).

Ekayani M, Nindyantoro. 2013. Pembayaran Jasa Lingkungan Wisata Alam sebagai Alternatif Solusi trade off Kepentingan Ekologi dan Ekonomi di Taman Nasional Halimun Salak. Laporan Akhir Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi.

Ekayani M, Nuva. 2013. Economics of Ecotourism (book chapter) in Kim, Seong-il, Mihee Kang and Dian Sukmajaya (eds) 2013. Opportunities and challenges of ecotourism in ASEAN countries. Seoul (KR): Jungmin Publishing Co.

Ekayani M, Nuva. 2012. Could Ex-Situ Conservation Play Effective Role to Bridge Ecotourism and Biodiversity? Case of Multipurpose Management of Bogor Botanic Garden, Indonesia. Proceeding of Ecotourism Research Symposium: Ecotourism for Global Peace (book chapter). Seoul (KR): Marubooks Publishing Co Republic of Korea.

Ekayani M, Nuva, Yasmin R, Shaffitri LR, Tampubolon BI. 2014a. Taman nasional untuk siapa? Tantangan membangun wisata alam berbasis masyarakat di Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan. 1(1): 46-52. https://doi.org/10.20957/jkebijakan.v1i1.10279

Fachry ME, Made S, Halim IS. 2010. Dampak Obyek Wisata Wakatobi Dive Resort terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir Di Desa Lamanggau Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. 5(1): 1-13.

Ekayani M, Nuva, Yasmin R, Sinaga F, Maaruf LO. 2014b. Wisata alam Taman Nasional Gunung Halimun Salak: solusi kepentingan ekologi dan ekonomi. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 19(1): 29-37.

Halim LF. 2016. Pengelolaan dan Potensi Ekowisata di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Agrika. 2(2).

Hayati N. 2014. Wisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism) di Desa Tompobulu Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Info Teknis EBONI. 11(1): 45-52.

Hartono T, Kobayashi H, Widjaya H, Suparmo M. 2007. Taman Nasional Gunung Halimun-Salak: “Menyingkap kabut Gunung Halimun-Salak (Unveil the mist of Gunung Halimun-Salak).” JICA-Gunung Halimun-SalakNational Park Management Project, Bogor (ID): 48 pp.

Hastuti P, Diah I. 2018. Analisis dampak wisata kampung pelangi terhadap peningkatan pendapatan masyarakat sekitar (pedagang) di Kelurahan Kemuning Kecamatan Banjarbaru Selatan. Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis. 4(1): 29-35.

[ILO] International Labour Organization. 2012. Strategic plan: sustainable torism and green job for Indonesia (Geneva: ILO).

Isna A. 2004. Dampak Sosial Ekonomi Pengembangan Sektor Pariwisata Di Desa Karangbanjar Kabupaten Purbalingga. Jurnal Pembangunan Pedesaan. 4(1).

Khrisnamurti H, Utami R, Darmawan. 2016. Dampak Pariwisata terhadap Lingkungan di Pulau Tidung Kepulauan Seribu. Kajian Menjembatani Teori dan Persoalan Masyarakat dalam Perumusan Kebijakan. 21(3): 257-273.

Lumi VN, Manoppo VEN, Wasak MP. 2016. Dampak Pariwisata terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kelurahan Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan Kota Manado. Akulturasi: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan. 4(7).

Loft L, Thuy PT, Luttrell C. 2014. Lessons from Payments for Ecosystem Services for REDD+ Benefit-Sharing Mechanisms. Info Brief No. 68, March 2014.www.cifor.org/publications/pdf_files/.../ 4488-infobrief.pdf

Martina S. 2014. Dampak pengelolaan taman wisata alam kawah putih terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Jurnal Pariwisata. 1(2): 81-89.

Mubyarto. 1994. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta (ID): Penerbit LP3S.

Mudrikah A, Sartika D, Yuniarti R, Ismanto, Satia AB. 2014. Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap GDP Indonesia Tahun 2004-2009. Economics Development Analysis Journal. 3(2): 367-371.

Pagiola S, Agostini P, Gobbi J, De Haan C, Ibrahim M, Murgueitio E, Ramirez E, Rosales M, Ruiz JP. 2004. Paying for Biodiversity Conservation Services in Agricultural Landscape. Washington DC (US): The World Bank. https://doi.org/10.1659/0276-4741 (2005)025[0206:PFBCS]2.0.CO;2

Rakatama A. 2008. Kontribusi Aktivitas Wisata Alam di Taman Nasional Way Kambas Terhadap Perekonomian Setempat. Info Hutan. 5(1): 89-98.

Subadra IN, Nadra NM. 2006. Dampak ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan pengembangan desa wisata di Jatiluwih-Tabanan. Jurnal Manajemen Pariwisata. 5(1): 46-63.

Sundari H, Andewi, Zulfanita, Panuntun UD. 2012. Kontribusi Usahatani Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L.) terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani di Desa Ukirsari Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo. Jurnal Surya Agritama. 1(2): 35-45.

Suprayitno. 2008. Teknik Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam. Bogor (ID): Departemen Kehutanan Pusat DIKLAT Kehutanan.

Undang-Undang No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. http://pih.kemlu.go.id/files/UU%20RI%20NO%2005%20TAHUN%201990.pdf

Published
2019-07-31
How to Cite
IstiqomahA., EkayaniM., Nuva., PramuditaD., IdrisB., & Osmaleli. (2019). Manfaat Ekonomi Wisata Alam pada Pemenuhan Pengeluaran Rumah Tangga dan Konservasi Taman Nasional. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 24(3), 280-288. https://doi.org/10.18343/jipi.24.3.280