Strategi Pengembangan Good Agricultural Practices (GAP) di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

  • Fournita Agustina
  • Imron Zahri
  • Muhammad Yazid
  • . Yunita
Keywords: agricultural extension workers, Bangka Regency, GAP

Abstract

The purpose of this study is to identify the problems faced by agricultural extension workers and to formulate alternative of extension strategies in realizing the application of horticultural GAP by farmers in Bangka Regency. This study was conducted in Bangka Regency of Bangka Belitung Province in February 2014. The data obtained in the field were analyzed using qualitative descriptive analysis and SWOT analysis method. The results of this study indicate that: (1) The problems faced by agricultural extension workers in realizing the application of horticultural GAP by farmers in Kabupaten Bangka are low knowledge and skill about GAP horticulture, the existence of agricultural extension workers that have heavy work load, programme extension does not correspond to the need of farmer horticulture; (2) The strategy of agricultural extension workers in realizing the application of GAP horticulture by farmers in Bangka Regency is to increase the training and visit and demonstration plot (plots) GAP horticulture, applying to the Food Security Agency of Bangka Regency related to the lack of education and learning tools horticulture, increasing knowledge and skills on horticultural GAP. Enhance interaction with universities and research institutions, knowledge and skills based on experience farming horticultural crops farmers as well as keeping exercise routines and visits to horticultural farmers

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Fournita Agustina
Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi, Universitas Bangka Belitung, Bangka 33172, Bangka Belitung
Imron Zahri
Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya Palembang, 30662, Sumatera Selatan
Muhammad Yazid
Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya Palembang, 30662, Sumatera Selatan
. Yunita
Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya Palembang, 30662, Sumatera Selatan

References

Anwas O. 2011. Kompetensi penyuluh Pertanian dalam memberdayakan petani. Jurnal Matematika, Saint dan teknologi. 12(1): 46-55.

Bunyatta DK, Mureithi JG, Onyango CA, Ngesa FU. 2006. Farmer field school effetiveness for soil and crop management technologies in Kenya. Journal of International Agricultural and Extention Education. 13(3): 47-63.

[FAO] Food and Agriculture Organization. 2003. Report Of the Expert Consultation on a Good Agricultural Practices (GAP) Aproach, Proceeding Expert Consultation Good Agricultural Practices, FAO, Roma. 10-12 November 2003.

Jafri J, Febriamansyah R, Syahni R, Asmawi nFN. 2015. Interaksi partisipatif antara penyuluh pertanian dan kelompok tani menuju kemandirian petani. Jurnal Agro Ekonomi. 33(2): 161-177. http://doi.org/cbnt

Mardikanto T. 2008. Refleksi dan Rekomendasi Implementasi Penyuluhan Pembangunan Pertanian dalam Pemberdayaan Manusia Pembangunan yang Bermartabat. Medan (ID): Pustaka Bangsa Press.

Marliati, Sumardjo, Asngari P, Tjitropranoto P, Saefuddin A. 2008. Faktor-Faktor Penentu Peningkatan Kinerja Penyuluh Pertanian Dalam Memberdayakan Petani. (Kasus di Kabupaten kampar Provinsi Riau). Jurnal Penyuluhan. 4(2): 92-99. http://doi.org/cbnv

Rangkuti F. 2013. Analisis SWOT, Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama.

Sadono D. 2008. Pemberdayaan Petani Paradigma baru Penyuluhan Pertanian di Indonesia. Jurnal Penyuluhan. 4(1): 65-74. http://doi.org/cbnw

Sapar, Jahi A, Asngari PS, Saleh A, Purnaba IG. 2011. Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Kinerja Penyuluh Pertanian dan Dampaknya Pada Kompetensi Petani Kakao di Empat Wilayah Sulawesi Selatan. Forum Pascasarjana. 34(4): 297-305.

Siregar AN, Saridewi TR. 2010. Hubungan Antara Motivasi dan Budaya Kerja dengan Kinerja Penyuluhan Pertanian di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan Pertanian. 5(1): 24-35.

Slamet. 2001. Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian di Era Otonomi Daerah dalam I. Yustina dan A. Sudrajat (eds). 2003. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan: Didedikasikan kepada Prof. Dr. H. R. Margono Slamet. Bogor (ID): IPB Press.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung (ID): Alfabeta.

Sumardjo. 2010. Penyuluhan menuju Pengembangan Kapitalis Manusia dan Kapitalis Sosial Dalam Mewujudkan kesejahretaan Rakyat. Orasi Ilmiah Guru Besar Dalam Rangka Dies Natalis IPB ke 47, 18 September 2010. Institut Pertanian Bogor. Bogor (ID).

Sundari, Yusra AHA, Nurliza. 2015. Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Peningkatan Produksi Usahatani di Kabupaten Pontianak. Journal Social Economic of Agricultural. 4(1): 26-31.

Taufik M. 2012. Strategi Pengembangan Agribisnis Sayuran di Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 31(2): 43-50.

Umali-Deininger D, Sur M. 2006. Food Safety in the Globalizing World: Opportunities and Challenges for India. Proceeding International Association of agricultural Economist Conferrence, 12-18 Agustus 2006. World bank. Gold Coast Australia 1-390.

Undang-undang Republik Indonesia No. 16 Tahun 2006. 2006. Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Jakarta (ID). Badan Pengembangan SDM Pertanian Departemen Pertanian.

Published
2017-08-21
How to Cite
AgustinaF., ZahriI., YazidM., & Yunita. (2017). Strategi Pengembangan Good Agricultural Practices (GAP) di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 22(2), 133-139. https://doi.org/10.18343/jipi.22.2.133